7 Kontradiksi dalam Hidup, Ada Benci Menjadi Cinta dan Soal Kesuksesan

Bagaimana cara bijaksana untuk menyikapinya?

Kehidupan ini cukup banyak mengandung kontradiksi atau hal-hal yang tampaknya berlawanan sehingga terkadang membuatmu bingung. Bagaimana cara yang tepat buat menyikapinya? Bahkan adanya kontradiksi dalam realitas bisa membuatmu ingin urung melakukan hal baik yang selama ini telah dijalani.

Dirimu khawatir nantinya akan memperoleh hasil yang berbeda dari harapanmu. Padahal awal yang buruk tentu mendekatkanmu pada keburukan yang lebih besar. Supaya kamu tidak ragu dalam melangkah, pahami dengan baik penyebab dari hal-hal yang kelihatannya saling bertentangan berikut ini. Jangan terburu-buru mengambil langkah yang berbeda dari niatmu semula.

1. Keinginan tercapai justru setelah kamu tak terlalu mengejarnya

7 Kontradiksi dalam Hidup, Ada Benci Menjadi Cinta dan Soal Kesuksesanilustrasi mengangkat tangan (pexels.com/Vane Ng)

Mungkin kamu bahkan sudah beberapa kali mengalami hal ini. Ketika dirimu masih begitu menginginkan sesuatu dan memperjuangkannya mati-matian, hal itu malah seperti kian jauh dari jangkauan. Akibatnya kamu cuma merasa capek kemudian putus asa.

Namun setelah dirimu tak lagi ambil pusing dengan keinginan itu, tahu-tahu saja apa yang diinginkan seakan-akan mendekat dengan sendirinya. Sampai-sampai sulit buatmu percaya ketika benar-benar memperolehnya. Tetap ada perasaan bahagia, terapi rasanya tidak seheboh seandainya dirimu mendapatkannya dulu-dulu. 

Apa yang sebenarnya ingin disampaikan kehidupan ini padamu? Yaitu bahwa untuk kamu memperoleh sesuatu tak hanya dibutuhkan ambisi dan kerja keras. Namun juga mesti diimbangi dengan keikhlasan kalau-kalau keinginan itu tidak teraih dan dirimu bakal tetap bersyukur dengan hasil yang berbeda. Ketika keikhlasanmu dalam menerima apa pun takdirmu nanti sudah besar, saat itulah kamu layak memperoleh yang terbaik atas kerja kerasmu selama ini.

2. Sikap anti malah bisa melahirkan cinta

7 Kontradiksi dalam Hidup, Ada Benci Menjadi Cinta dan Soal Kesuksesanilustrasi tanda cinta (pexels.com/Pixabay)

Benci yang berubah menjadi cinta gak hanya terjadi dalam hubunganmu dengan lawan jenis. Tapi bisa juga berkaitan dengan bidang kerja, jurusan kuliah, dan sebagainya. Penjelasan logisnya, seseorang atau sesuatu yang dibenci kerap kali justru menyedot perhatianmu.

Kamu cenderung terus mengamati hal-hal yang tidak disukai itu dengan harapan menemukan lebih banyak celanya. Padahal makin dirimu mencermatinya, makin kamu juga mengenalnya. Mungkin dirimu memang memperoleh beberapa bahan buat dicela.

Akan tetapi, sisi-sisi yang baik dari sesuatu atau seseorang juga otomatis lebih terlihat olehmu. Ketika lambat laun penemuanmu atas sisi positifnya lebih banyak dibandingkan sisi negatifnya, di situlah rasa bencimu mulai bergerak menjadi netral kemudian berbalik menjadi cinta. Prosesnya sangat halus sehingga kamu bisa bingung sendiri dengan perubahan perasaanmu.

3. Orang yang menyayangimu tidak selalu mendukungmu

7 Kontradiksi dalam Hidup, Ada Benci Menjadi Cinta dan Soal Kesuksesanilustasi perdebatan (pexels.com/Yan Krukau)

Kamu bisa saja memiliki sejumlah teman yang amat loyal padamu. Apa pun yang dirimu lakukan seperti senantiasa didukung penuh oleh mereka. Tampaknya, solidaritas mereka begitu tinggi padamu dan kamu senang berada di tengah kawan-kawan yang sebaik ini.

Namun, jangan keliru menyimpulkan bahwa orang yang menyayangimu sepenuh hati hanyalah mereka yang selalu mendukungmu. Kesimpulan begini justru dapat membahayakanmu karena ada orang yang lantaran besarnya rasa sayangnya terkadang melawanmu habis-habisan. Dia menentang rencanamu dengan segala cara, termasuk yang paling keras.

Meski apa yang dilakukannya terlihat bertentangan dengan cara yang tepat buat menunjukkan kasih sayang, boleh jadi motivasinya semata-mata demi menyelamatkanmu. Ia melihat adanya bahaya besar dari rencanamu. Dia tidak mau kamu melakukan kesalahan yang fatal. Ia menyayangimu dengan perlawanan sengitnya karena cinta tak membutakannya.

4. Orang jahat dipuja, orang baik dicela

7 Kontradiksi dalam Hidup, Ada Benci Menjadi Cinta dan Soal Kesuksesanilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Atahan Demir)

Pernahkah kamu merasa lelah ketika berusaha menjadi orang yang baik? Banyaknya orang yang berusaha memanfaatkan kebaikanmu hanyalah satu hal. Masih ada ujian yang lebih besar dari itu, yaitu kebaikanmu malah dicela.

Sementara itu, ada orang yang jahat dan justru memiliki banyak pengagum. Dirimu merasa kehilangan dukungan dan mulai goyah dalam menempuh jalan kebaikan yang ternyata terlalu berliku. Kamu harus memahami bahwa orang jahat sering kali juga pintar menyembunyikan kejahatannya.

Bila tidak, tentu orang-orang lekas menghakimi perilakunya. Namun lantaran ia pandai berkamuflase, banyak orang tertipu olehnya. Sebaliknya orang baik tak pernah merasa perlu meyakinkan semua orang bahwa dirinya baik. 

Kamu polos dan orang-orang yang mudah terkecoh oleh topeng yang dikenakan orang jahat justru mengira dirimulah yang memakai topeng kebaikan. Kebaikan yang kamu lakukan dituduh tak lebih dari pencitraan. Dirimu juga tidak memberikan perlawanan yang sengit ketika orang jahat berusaha membuat citramu menjadi buruk. Mereka yang tidak cermat lebih percaya pada perkataan orang jahat tentangmu daripada apa yang mereka saksikan sendiri dari pribadimu.

Baca Juga: 5 Perubahan Positif saat Berhasil Menentukan Tujuan Hidup

5. Tidak bermimpi, tapi sampai juga pada hasil yang indah

7 Kontradiksi dalam Hidup, Ada Benci Menjadi Cinta dan Soal Kesuksesanilustrasi merayakan keberhasilan (pexels.com/Kampus Production)

Kamu yang selalu berpegang pada mimpi belum tentu saat ini sudah berhasil meraihnya. Bahkan mungkin impian itu kian hari kian terasa mustahil tercapai. Sementara itu, ada sejumlah orang yang hanya menjalani hidupnya seperti air mengalir dan sampai juga ke akhir yang baik.

Mengapa ini bisa terjadi? Alasannya adalah orang yang tidak secara tegas menetapkan mimpi bukan berarti gak pernah serius dalam menjalani hidupnya. Boleh jadi dia selalu bersungguh-sungguh dalam setiap hal yang dikerjakannya walau tidak ambil pusing ke mana nanti semua itu akan membawanya. 

Ia menjalani hidup dengan prinsip menyadari kewajiban serta kemampuannya. Dia percaya bahwa setiap hal yang dilakukan dengan semaksimal mungkin pasti hasilnya tidak akan mengecewakan. Ia mampu berjuang di segala medan karena tak kaku soal cita-cita. Ini mendorong performanya selalu bagus di bidang apa pun dirinya ditempatkan.

6. Orang berilmu ditertawakan oleh orang dungu

7 Kontradiksi dalam Hidup, Ada Benci Menjadi Cinta dan Soal Kesuksesanilustrasi mengejek teman (pexels.com/Keira Burton)

Sama seperti orang baik tidak boleh jera dengan kebaikannya meski orang jahat bisa lebih dipuja. Orang yang berilmu juga tak perlu gentar oleh hinaan yang justru dilontarkan oleh mereka yang bodoh. Sebab memang begitulah perangai orang dungu.

Mereka tidak menyadari kebodohan diri sendiri dan malah menganggap orang yang berilmu lebih rendah darinya. Kalau orang berilmu tergoda buat membalas hinaan itu, nanti ia malah harus duduk bersama mereka buat belajar lagi. Pasalnya, ilmu tertinggi adalah akhlak.

Mereka yang kemauan belajarnya masih amat kurang biasanya dicirikan dengan akhlak yang juga minus. Jangan sampai ejekan dari mereka malah membuatmu meniru perilaku buruknya cuma karena dirimu terbawa emosi dan merasa tak terima. Diakui atau tidak oleh mereka, kamu tetap pandai.

Bahkan setiap olok-olok mereka akan menambah ilmumu, bukan menguranginya. Ejekan dari orang yang gak sepintar dirimu penting buat mengingatkanmu untuk tetap rendah hati dan terus belajar. Tanpa sesekali ditertawakan oleh mereka, kamu dapat merasa terlalu puas serta bangga dengan diri sendiri.

7. Teman di masa lalu, musuh di masa kini

7 Kontradiksi dalam Hidup, Ada Benci Menjadi Cinta dan Soal Kesuksesanilustrasi bersama teman-teman (pexels.com/Vane Ng)

Berapa banyak hubungan baik yang pada akhirnya tidak bisa dipertahankan? Sekeras apa pun kamu berusaha, terkadang tetap saja ada kawan yang sekarang malah menjadi musuhmu atau memusuhimu. Penyebabnya macam-macam seperti persaingan atau kesalahan yang walaupun sudah dimintakan maaf tampaknya gak mengembalikan hubungan ke kondisi semula.

Jika dirimu terlalu berkeras bahwa pertemanan mesti abadi, kamu bakal kesulitan menghadapi kontradiksi ini. Setelah usaha untuk memperbaiki hubungan dirasa cukup, apa pun hasilnya dirimu harus tetap melanjutkan hidup. Temanmu gak cuma dia, kan? 

Jangan terlalu menyesali kawan yang berbalik pergi karena ini hal yang biasa dalam hidup. Suatu ketika bukan tak mungkin kalian kembali dipertemukan dalam situasi yang lebih baik sehingga hubungan berubah lagi dari permusuhan menjadi pertemanan. Semua akan ada waktunya sehingga kamu gak perlu memaksa perubahan itu terjadi lebih cepat.

Mengurangi kebingunganmu akan berbagai hal yang kelihatannya bertentangan dalam hidup mendorongmu untuk tetap mantap dalam melangkah. Kontradiksi itu tidak perlu membuatmu cepat-cepat putar balik dari semua hal positif yang diyakini dan dilakukan. Jangan pernah coba-coba membaliknya menjadi negatif karena hasil akhirnya tak akan baik.

Baca Juga: 5 Cara Menyeimbangkan Hidup dengan Kombinasi Teori Sosiologi

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya