Lakukan 7 Hal Ini saat Sadar Maut Dapat Menjemput Kapan Saja, Bersiap!

Meninggalnya kawan sebaya bikin kita berpikir

Mengingat kematian bukan untuk membuat kita takut dan kehilangan semangat dalam menjalani hidup. Namun, maut merupakan hal yang pasti bagi setiap makhluk. Kehidupan yang sekarang dijalani merupakan penghubung dengan alam keabadian.

Beberapa orang di sekitar kita mungkin telah mendahului. Tidak semuanya berusia di atas kita. Ada pula yang teman sebaya bahkan lebih muda. Ini menandakan betapa ajal gak pandang bulu soal umur.

Kita tidak perlu cemas terhadap hal-hal yang tak terelakkan jika waktunya telah tiba. Kita hanya mesti mempersiapkan hari yang pasti itu dengan sebaik mungkin. Lakukan ketujuh hal berikut selagi kita masih diberi kesempatan menikmati usia.

1. Berusaha menjadi orang baik dan bermanfaat

Lakukan 7 Hal Ini saat Sadar Maut Dapat Menjemput Kapan Saja, Bersiap!ilustrasi pria baik (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menjadi orang yang baik tidak berarti tak boleh melindungi diri atau melawan ketika seseorang membahayakan kita. Namun, kita harus memastikan gak pernah punya niat jahat sedikit pun pada orang lain. Kita tidak mengincar mereka hanya untuk memperoleh keuntungan pribadi.

Sementara itu, menjadi orang yang bermanfaat juga tak bermakna kita mau saja terus dimanfaatkan oleh orang lain. Kita tetap harus bisa tegas dan memberi batasan pada orang yang punya keperluan. Akan tetapi, kita gak boleh terlalu egois dalam menjalani hidup.

Prinsip berbagi segala yang bermanfaat untuk sesama perlu terus dipegang serta dilaksanakan. Seperti berbagi ilmu dan mendermakan sebagian penghasilan. Jangan terlalu berhitung tentang balasan dari orang-orang karena balasan terbesarnya ada di kehidupan setelah kematian.

2. Jika punya rencana atau mimpi, segera wujudkan

Lakukan 7 Hal Ini saat Sadar Maut Dapat Menjemput Kapan Saja, Bersiap!ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Setiap kita ingin menunda pelaksanaan rencana yang baik dan usaha mewujudkan mimpi, hadirkan kembali bayangan maut yang dapat menjemput kapan saja. Rencana untuk menolong seseorang yang sedang kesusahan, misalnya. Penundaan bukan hanya bisa bikin kita kehabisan waktu, melainkan juga memperburuk keadaannya.

Begitu pula niat buat meminta maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan. Jangan sampai kita berpulang sebelum memohon maaf pada orang yang pernah disakiti. Di samping itu, usaha menggapai mimpi juga mesti dilakukan dengan serius. Waktu yang terlihat banyak boleh jadi hanya ilusi.

3. Giat bekerja dan menabung untuk masa depan anak

Lakukan 7 Hal Ini saat Sadar Maut Dapat Menjemput Kapan Saja, Bersiap!ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Maut dapat datang saat kita masih lajang maupun sudah berkeluarga. Ketika kita masih single, kita pun tetap wajib bekerja keras dan menabung. Supaya bila kita sakit keras sampai meninggal dunia, saudara yang merawat tidak perlu pusing memikirkan biaya-biayanya. Tapi selepas kita menikah dan memiliki anak, persiapan finansial mesti lebih dikuatkan.

Sebagai orangtua, kita tidak boleh meninggalkan anak-anak dalam kondisi yang lemah. Baik lemah secara ilmu maupun finansial. Ini sebabnya kita harus memastikan kehidupan serta pendidikannya bakal terus terjamin seandainya kita berpulang. 

Kita gak dapat mengoper seluruh tanggung jawab ini pada pasangan. Terlebih kalau ia selama ini tidak bekerja. Pasti tak mudah untuknya mendadak harus mencari nafkah sepeninggal kita. Dengan adanya simpanan yang lumayan, pasangan serta anak-anak bisa melanjutkan hidup dengan baik.

4. Tunaikan kewajiban-kewajiban secepatnya termasuk bayar utang

Lakukan 7 Hal Ini saat Sadar Maut Dapat Menjemput Kapan Saja, Bersiap!ilustrasi membayar (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kita semua mempunyai banyak kewajiban yang meliputi kewajiban pada diri sendiri, orang lain, serta Tuhan. Kewajiban pada diri erat kaitannya dengan segala usaha buat menjaga keselamatan serta mengoptimalkan potensi diri. Sedang kewajiban pada Tuhan merupakan tugas kita sebagai hamba dan dilakukan sesuai dengan ajaran agama yang diyakini. 

Sementara itu, kewajiban pada orang lain dapat berupa janji, tugas, hingga persoalan utang. Tunaikan semuanya sesegera mungkin dan jangan menyepelekan suatu urusan. Perkara yang menurut kita remeh pun bila orang lain tidak bisa mengikhlaskannya bakal menjadi sandungan di alam yang berbeda. Untuk utang misalnya, kasihan juga pasangan apabila ia yang dikejar-kejar penagih setelah kita pergi.

Baca Juga: 6 Momen Tepat untuk Refleksi Diri, Ambil Pelajaran Hidup!

5. Tidak menyia-nyiakan masa muda

Lakukan 7 Hal Ini saat Sadar Maut Dapat Menjemput Kapan Saja, Bersiap!ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Allan Mas)

Usia muda sering membuat kita lengah karena secara fisik sedang berada dalam performa terbaiknya. Jangankan kematian yang terasa begitu jauh, daya tahan kita pada penyakit pun sedang amat baik. Akan tetapi, maut bekerja dengan banyak cara.

Tidak melulu didahului oleh berbagai penyakit seperti yang umum terjadi pada lansia. Maka kita gak boleh lagi berpandangan bahwa kita tak mungkin meninggal di usia muda. Pahami bahwa apa saja bisa terjadi sekalipun kita telah berhati-hati. Oleh karenanya, masa muda harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan bijaksana.

6. Menghargai kebersamaan dengan orang-orang terdekat

Lakukan 7 Hal Ini saat Sadar Maut Dapat Menjemput Kapan Saja, Bersiap!ilustrasi kebersamaan (pexels.com/August de Richelieu)

Satu hal yang pasti tentang kematian ialah kita atau orang lain yang terlebih dahulu pergi. Namun siapa pun yang berpulang lebih dulu, perpisahan tetap menyakitkan bagi pihak yang ditinggalkan. Penting untuk kita sepenuhnya menyadari betapa berharganya kebersamaan dengan orang-orang tersayang.

Jangan lagi terus berkata sibuk saat tiba waktunya buat berkumpul bersama keluarga. Taruh smartphone dan hadirlah secara fisik maupun emosi di tengah-tengah mereka. Kebersamaan ini suatu saat nanti akan sangat kita rindukan ketika sudah menjadi kenangan yang gak bisa diulang.

7. Selalu berdoa agar diberi akhir hidup yang baik

Lakukan 7 Hal Ini saat Sadar Maut Dapat Menjemput Kapan Saja, Bersiap!ilustrasi bersujud (pexels.com/Michael Burrows)

Semua bayi lahir ke muka bumi ini dalam keadaan suci dari dosa. Namun, manusia berpulang dengan berbagai cara dan keadaan. Ada orang yang meninggal ketika sedang beribadah atau bekerja.

Tapi ada juga orang yang meninggal ketika tengah melakukan keburukan. Akhir hidup ini selalu menjadi misteri hingga benar-benar terjadi. Sebaiknya kita tidak terlalu percaya diri bakal meninggal dengan cara serta kondisi yang baik.

Kesombongan itu boleh jadi malah mengantarkan kita pada akhir yang berbeda. Lebih baik kita senantiasa berdoa supaya dipantaskan kembali pada Sang Pencipta dengan sebaik-baik keadaan. Tentu mesti dibarengi dengan membiasakan perbuatan baik selama kita masih diberi kesempatan.

Ketika kematian tidak bisa dihindari, cara terbaik untuk menghadapinya adalah mempersiapkan diri. Mulai dari urusan-urusan dunia hingga bekal untuk mencapai kehidupan yang mulia selepas kematian. Baik kita di posisi yang meninggalkan atau ditinggalkan, semoga telah siap saat itu terjadi.

Baca Juga: 7 Refleksi Diri saat Merasa Bosan dalam Mengejar Target

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya