6 Sebab Membaca Cocok Dilakukan saat Hujan Turun, Nikmat Ditemani Teh

Membaca memang bisa dilakukan kapan saja dan di mana pun selama kita sudah berkeinginan kuat. Bahkan sebaiknya kegiatan ini dilakukan setiap hari supaya menjadi kebiasaan dan kebutuhan. Dengan begitu wawasan kita makin luas, kemampuan bernalar kian baik, serta daya empati pun meningkat.
Namun, membaca makin sayang dilewatkan ketika hujan turun. Di musim ini, ketahanan kita dalam membaca biasanya bertambah dibandingkan ketika cuaca panas. Pastikan kita sudah menyiapkan stok bacaan untuk musim hujan nanti karena enam hal berikut.
1. Suasana tenang, cuma ada suara hujan

Turunnya hujan seperti penanda buat manusia berhenti sejenak dari segala macam kesibukan. Kendaraan yang lewat di depan rumah menjadi jauh lebih sedikit daripada saat hari cerah. Orang-orang yang berkumpul dan mengobrol di sekitar rumah pun langsung membubarkan diri serta kembali ke rumah masing-masing.
Bahkan di dalam rumah sendiri pun cenderung menjadi sepi ketika hujan turun deras. Kita biasanya mematikan televisi karena menyetelnya pun suaranya kalah dari suara hujan dan mencegah kerusakan kalau-kalau listrik mendadak padam. Sebagai gantinya, buku menjadi teman.
Nyaman sekali membacanya dalam suasana yang begitu tenang. Kita dapat berkonsentrasi penuh dan tanpa terasa telah sampai di halaman sekian. Kalau kita membaca novel, kita bakal lebih larut dalam kisahnya.
2. Bebas gerah

Sebelum hujan turun, udara memang bisa terasa gak nyaman. Gerah sekali seperti tak ada angin yang berembus. Kita akan berkeringat banyak meski langit mulai mendung dan membaca bukan kegiatan yang menarik.
Akan tetapi, begitu hujan turun nanti suhu makin bersahabat. Udara terasa jauh lebih sejuk bahkan mulai dingin. Membaca buku sambil berselimut di tempat tidur menjadi mengasyikkan.
Bila udara masih gerah, kita sukar berkonsentrasi pada isi bacaan. Bawaannya kipas-kipas melulu, apalagi di ruangan tanpa pendingin udara. Pun kepanasan sering bikin sakit kepala, sedangkan sejuknya udara ketika hujan turun membuat tubuh lebih segar seperti baru mandi.
3. Ditemani aroma tanah basah dan teh hangat terasa pas

Ini seperti paket lengkap yang sayang buat dilewatkan. Aroma tanah basah yang menyeruak begitu hujan membasahi bumi memang khas, bikin kangen, dan memberikan efek ketenangan dalam diri. Tambah dengan minuman hangat seperti teh atau yang lain dan kita sangat siap bersantai sambil membaca.
Bagi orang yang gemar membaca, tanpa aroma tanah basah atau minuman hangat pun bukan masalah. Akan tetapi, hadirnya dua pelengkap tersebut membuat kegiatan ini lebih menarik. Kuatnya suasana yang mendukung kita buat menikmati bacaan kerap kali juga melahirkan inspirasi.
Jika kita suka menulis, biasanya setelah membaca beberapa lama akan lahir ide-ide dan dorongan buat menuangkannya sebagai karya. Hujan bisa membantu kita lebih produktif dalam menulis. Aliran kata-kata terasa lebih lancar sehingga kita gak sedikit-sedikit terhenti dan menghapus kalimat sebelumnya.
4. Malas ke mana-mana

Bepergian ketika hujan mengguyur memang cukup merepotkan. Jangankan naik kendaraan umum atau sepeda motor, membawa mobil sendiri pun kalau tak kepepet pasti malas. Kita tetap ribet saat naik dan turunnya bila tak ada atap yang menaungi.
Jarak pandang saat hujan begitu deras juga terbatas sehingga lebih rawan kecelakaan. Tempat yang dapat dituju pun hanya pertokoan dan kita gak bisa nongkrong langsung di bawah langit. Bahkan rencana bertemu seseorang pun kerap dibatalkan karena hujan turun dengan derasnya.
Paling enak memang di rumah saja dan membaca. Risiko keselamatan menjadi berkurang dibandingkan kita tetap beraktivitas di luar rumah. Sendirian di rumah pun gak berarti kesepian karena ada bacaan menarik yang menemani.
5. Paling cocok buat baca genre romansa dan horor

Kedua genre di atas memang cukup kerap diceritakan dengan latar hujan. Maka ketika kita membacanya dengan suasana yang mirip, kesannya menjadi lebih kuat. Sisi romantis cerita cinta membuai perasaan kita seakan-akan ikut menjadi salah satu tokohnya.
Bahkan jika hujan gak disebut-sebut dalam kisah romansa yang dibaca, tetap saja perasaan kita cenderung lebih gampang terhanyut ketika hujan mengguyur. Bisa-bisa kita membaca novel romantis sambil terkenang seseorang di masa lalu. Kita ikut baper seperti tokoh dalam cerita tersebut.
Selain romansa, memilih genre horor juga terasa jauh lebih menantang saat suara hujan seperti peluru yang ditembakkan langit ke atap rumah diiringi kilat dan petir. Nuansa menyeramkannya pasti lebih terasa. Apalagi bila kita sampai di bagian yang paling menegangkan dan listrik tiba-tiba padam, auto menjerit.
6. Saat kantuk tak tertahankan lanjut tidur

Gak semua orang tertarik untuk membaca ketika hujan turun. Namun, kita pasti sepakat bahwa tidur akan lebih nyenyak ketika hujan turun. Maka gak salah juga apabila di tengah kegiatan membaca nanti, kita merasa mengantuk atau sayang kalau tak mencoba tidur mumpung cuacanya mendukung.
Oleh sebab itu, turunnya hujan bisa dibilang menjadi waktu yang tepat buat mengistirahatkan diri secara penuh. Relaksasi pikiran dari pekerjaan dilakukan dengan membaca buku-buku yang disukai, tetapi kita sulit untuk menikmatinya setiap saat. Sedang mengistirahatkan badan ditempuh dengan tidak perlu merasa bersalah apabila kita akhirnya terlelap.
Nanti kita pasti merasa sangat bugar selepas bangun tidur. Kita siap kembali melanjutkan bacaan atau melakukan aktivitas lainnya. Membaca sejenak menjadi pengantar tidur yang cocok di kala hujan.
Musim hujan memberi kita lebih banyak waktu di rumah. Kita bergegas pulang selepas bekerja dan tak ingin mampir ke mana-mana ketika hujan. Tidak usah bingung hendak melakukan apa di rumah karena selain bercengkerama dengan anggota keluarga, membaca juga seru buat dilakukan.