6 Hal yang Mengubah Pemboros Jadi Lebih Hemat, Terpaksa atau Sadar?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sifat boros pada sebagian orang tidaklah menetap. Meski sukar berubah, ada beberapa situasi yang mampu mengubah gaya hidup mereka. Bahkan tanpa perlu dinasihati, dengan sendirinya mereka akan mengerem pengeluaran.
Perubahannya yang drastis kadang sampai bikin orang-orang di sekitarnya heran. Ini bisa berlaku sementara saja bila disebabkan oleh keterpaksaan atau bahkan selamanya kalau sudah muncul kesadaran. Lebih jelasnya, berikut beberapa hal yang mengubah pemboros jadi lebih hemat.
1. Penurunan penghasilan yang siginifikan
Kalau pendapatan cuma turun sedikit, orang yang terbiasa belanja banyak masih sulit menahan keinginannya buat shopping. Akan tetapi jika penghasilan tinggal 80 persen atau lebih rendah lagi, siapa yang tidak panik?
Semua orang yang mengalaminya bakal berlomba-lomba mengurangi pengeluaran. Dengan penurunan pemasukan yang sebesar itu, buat memenuhi kebutuhan paling dasar saja sudah mepet. Mana bisa untuk bersenang-senang?
2. Penambahan tanggungan
Bahkan bila penambahan tanggungan disertai pula dengan peningkatan penghasilan, orang akan cenderung bersikap lebih hati-hati terkait uang mereka. Contohnya, pasangan suami istri dengan satu anak akan mulai berhemat menjelang kelahiran anak kedua.
Pasalnya, baik masa depan anak pertama maupun anak kedua masih panjang sekali. Jangan sampai bersenang-senang sekarang malah berujung kesengsaraan anak-anak di kemudian hari. Apalagi kalau jumlah orang yang ditanggung akan bertambah, tapi penghasilan tetap. Mereka bakal makin mengirit.
3. Literasi keuangan yang lebih baik
Tak perlu menunggu kondisi finansial mereka terguncang, literasi keuangan yang makin baik akan menyadarkan mereka. Bahwa memiliki simpanan dan investasi itu penting. Jangan habiskan uang yang ada hari ini.
Oleh sebab itu, apabila ada teman atau saudara yang sepertinya hidup sederhana dan menolak pemborosan, jangan dikira mereka gak punya duit. Boleh jadi uangnya banyak, tetapi melek keuangan bikin mereka lebih bijaksana dalam menggunakannya.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Dampak kalau Kamu Terlalu Sering Melakukan Self Reward, Bikin Boros!
4. Ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini
Sekalipun mereka masih aman dari badai PHK yang terjadi di mana-mana, kabar yang santer belakangan ini pasti membuat mereka waswas. Lebih baik mulai mempersiapkan kemungkinan terburuknya sekarang ketimbang telat mengantisipasi.
Perkara nantinya nasib mereka tetap mujur, mereka malah lebih diuntungkan karena berhasil menambah tabungan selama masa penghematan. Saat kondisi ekonomi sudah stabil, mereka dapat menggunakan uang hasil berhemat buat berinvestasi.
5. Tidak menemukan kebahagiaan yang dicari melalui perilaku borosnya
Orang memboroskan uang terkadang bukan semata-mata karena kebiasaan. Namun ada sesuatu yang dicarinya melalui kegiatan berbelanja ini itu dan memilih harga mahal daripada murah sekalipun kualitasnya sama.
Biasanya, mereka mencari pengakuan dari orang lain atas status sosial ekonominya. Biar apa? Semata-mata agar mereka bahagia dan gak merasa insecure. Akan tetapi, setelah hidup boros sekian lama dan kebahagiaan yang dirasakan begitu semu, lambat laun mereka akan berpikir ulang. Hidup boros tak lagi relevan dengan apa yang dicarinya.
6. Punya tujuan finansial yang lagi dikejar
Begitu seseorang memiliki tujuan finansial, ia dapat berubah total dari membebaskan anggaran belanja menjadi mengetatkannya. Baik tujuan finansialnya untuk jangka pendek, menengah, atau panjang; itu terasa sangat penting baginya. Demi pencapaiannya, orang rela berhemat secara konsisten.
Tujuan finansial jangka pendek atau menengah misalnya, sekadar ingin nonton konser di kelas VIP. Lantaran harga tiketnya gak murah, ia berhemat beberapa bulan sampai mampu membelinya. Sedang tujuan finansial jangka panjang, contohnya beli rumah. Cek beberapa orang di sekitarmu, pejuang rumah pasti ketat sekali soal anggaran belanja.
Apapun beberapa alasan yang mengubah pemboros jadi lebih hemat, sebaiknya mereka gak lantas boros lagi selepas kekhawatirannya sirna atau tujuan finansialnya sudah tercapai. Antara pemasukan dengan pengeluaran perlu dijaga setiap saat agar tetap ada uang buat ditabung dan diinvestasikan. Kamu sendiri sedang mode hemat atau boros, nih?
Baca Juga: 5 Penyebab Dirimu Boros, Kalau Belanja Suka Kalap dan Lupa Prioritas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.