8 Pelajaran dari Kehidupan Pedagang, Persaingan Pasti Ada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setiap hari kamu berinteraksi dengan pedagang berbagai kebutuhan. Bahkan dirimu gak perlu pergi jauh-jauh karena baik di sekitar rumah maupun kantor atau kampusmu pasti ada orang yang berjualan. Kalau selama ini kamu cuma fokus untuk membeli sesuatu, sekarang coba renungkan kehidupan mereka setiap hari.
Ada banyak pelajaran di dalamnya yang bisa menjadi bekal buatmu menjalani hidup. Bahkan kamu dapat meraih kesuksesanmu sendiri dengan menerapkan prinsip-prinsip yang dipegang seorang pedagang yang baik. Jangan lewatkan pembahasannya berikut ini karena di balik transaksi di lapak mereka terdapat inspirasi.
1. Usaha memenuhi kebutuhan banyak orang mendatangkan cuan
Tidak ada pedagang yang amat egois dalam menentukan dagangannya. Mereka selalu berusaha mengenali kebutuhan masyarakat di sekitarnya yang belum terpenuhi dengan baik. Contohnya, bila di suatu permukiman belum ada pedagang daging ayam dan hanya ada penjual sayur.
Orang yang hendak membeli ayam menjadi harus menuju pasar yang lebih besar dan jauh. Tak lama kemudian pasti ada pedagang baru yang menyediakan daging ayam. Dagangan yang sesuai dengan kebutuhan banyak orang pun direspons secara positif sehingga laris manis.
Maka bekerja untuk banyak orang bukanlah hal yang sia-sia. Akan ada balasan atas kesediaanmu melakukan sesuatu yang berorientasi pada orang lain. Balasannya dapat berupa materi atau hal-hal baik lainnya yang sepadan.
2. Pedagang yang jujur dicari dan disukai
Sebagai pembeli kamu pasti paling tak suka dengan pedagang yang tidak jujur. Sekali dirimu menyadari sudah ditipu olehnya, kamu gak mau lagi membeli apa pun darinya. Sekalipun dirimu sebetulnya membutuhkan sesuatu, lebih baik mencari penjual lain yang lebih jauh atau membeli barang pengganti.
Sekalipun sikap tidak jujur di awal menguntungkan, ujung-ujungnya malah merugikan seiring hilangnya kepercayaan dari orang lain. Dalam hidupmu pun, prinsip kejujuran mesti dipegang dengan kuat. Jangan menciptakan masalah untuk dirimu sendiri di kemudian hari dengan berbohong.
3. Konsisten dalam berjualan membentuk pelanggan setia
Jika ada pedagang di sekitarmu yang lebih sering libur daripada berjualan, kamu pasti menjadi malas berbelanja di sana. Bahkan ketika warung atau tokonya buka dan dirimu memerlukan sesuatu, kamu lebih suka melewatinya saja. Tujuanmu ialah penjual lain yang lebih konsisten buka.
Selagi pedagang yang dekat libur sesuka hati, dirimu sudah menjadi pelanggan dari penjual lain. Hal serupa juga akan menimpamu apabila tidak konsisten mengusahakan sesuatu. Rezekimu bakal seret dan kamu tidak kunjung meraih target yang diimpikan.
4. Keuntungan kecil yang dikumpulkan akan menjadi banyak
Sebanyak-banyaknya keuntungan yang diambil oleh pedagang biasanya tidak sampai sebesar harga produk aslinya. Bahkan mayoritas penjual cuma mengambil untung yang sangat sedikit. Khususnya bila barang dagangannya merupakan kebutuhan sehari-hari.
Namun, dengan keuntungan sekecil itu pun mereka bukan cuma bisa mengisi perut. Mereka juga mampu menyekolahkan dan menguliahkan anak-anak, hidup dengan layak bahkan kaya, serta bersedekah. Pelajarannya, jangan lagi memandang remeh pada uang atau upah kecil dari satu tugas yang kamu jalankan. Tinggal dirimu mengambil lebih banyak tugas saja supaya total pendapatanmu menjadi besar.
Editor’s picks
Baca Juga: 15 Pelajaran di Dunia Kerja agar Kehidupan Pribadimu Tak Berantakan
5. Tidak menghabiskan seluruh penghasilan buat konsumsi pribadi
Semua pedagang mengenal penghasilan kotor dan penghasilan bersih. Pendapatan kotor adalah seluruh uang yang diterima. Sedang pendapatan bersih ialah semua uang yang diperoleh dikurangi modal dan berbagai biaya yang timbul dari menjalankan usaha tersebut.
Mereka yang hidup sebagai pedagang hanya menikmati pendapatan bersih. Sebagian uang selalu diprioritaskan untuk kulakan lagi dan membayar berbagai ongkos seperti sewa tempat dan upah orang yang membantunya. Walaupun kamu bukan pedagang, penghasilanmu setiap bulan juga jangan sampai ludes begitu saja. Pakai uangmu secukupnya dan harus ada bagian yang ditabung atau diinvestasikan.
6. Proaktif menawarkan dagangan, gak cuma menunggu
Memang ada pedagang yang pasif, tetapi kebanyakan proaktif menawarkan dagangannya. Caranya bermacam-macam seperti dengan langsung menawarkannya pada pengunjung pasar yang berlalu-lalang atau rutin membuat iklan di berbagai media sosial. Bahkan tak sedikit penjual yang siap mengantarkan pesanan pembeli sampai ke rumah.
Kamu pun dalam setiap usahamu gak boleh malu untuk bersikap lebih aktif. Ciptakan peluang untuk diri sendiri dan jangan hanya berharap kesempatan emas tiba-tiba datang padamu. Proaktif merupakan bagian dari upaya yang pasti bakal mendatangkan hasil juga.
7. Sukses karena kualitas dagangan terjaga
Apa pun produk yang dijual, kualitas menjadi perhatian utama para pembeli. Pedagang yang sukses umumnya sangat menjaga kualitas dagangannya. Walau itu berarti terkadang ia mesti sedikit menaikkan harganya atau mending ganti dagangan kalau harga barang sedang amat tinggi.
Ketika kualitas dagangan sudah diprioritaskan, pembeli gak ragu untuk berbelanja di tempatnya. Demikian pula kamu harus menjaga kualitas hasil kerjamu supaya pihak-pihak yang terlibat dalam kerja sama selalu merasa puas. Nanti makin banyak tawaran kerja sama untukmu karena mereka tahu dirimu tidak sembarangan dalam bekerja.
8. Tapi persaingan yang tidak sehat bisa bikin bangkrut dalam sekejap
Pedagang yang paling baik pun tidak selalu disukai. Kali ini kebencian justru datang dari sesama penjual karena rasa takut bakal kalah bersaing. Berbagai cara dilakukannya untuk membuat sesama pedagang sepi pembeli hingga akhirnya bangkrut. Gak cuma dengan menjelek-jelekkan dagangannya, tapi juga bisa sampai menggunakan ilmu hitam.
Kamu pun bukan tidak mungkin akan menghadapi persaingan yang tak sehat seperti ini. Berhati-hatilah pada orang lain, termasuk teman kerja. Bukannya dirimu didorong agar berprasangka pada semua orang. Akan tetapi, orang yang punya rasa iri terkait pekerjaan lebih mungkin berupaya menjatuhkanmu. Bersikap waspada lebih baik ketimbang kamu lengah.
Mempelajari kehidupan pedagang tak berarti kamu harus berdagang juga. Dirimu boleh memiliki pekerjaan apa pun, tetapi delapan pelajaran di atas akan tetap berguna dalam hidupmu. Ambil pelajaran positifnya dan antisipasi kemungkinan buruknya.
Baca Juga: 7 Pelajaran Hidup dari Pencapaian yang Tidak Sesuai Ekspektasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.