5 Pemahaman tentang Konsep Tabur Tuai, Hubungan Sebab dan Akibat

Setiap perbuatan, pasti ada konsekuensinya

Kamu mungkin sudah sering mendengar orang berkata bahwa siapa yang berbuat pasti akan menuai akibatnya. Begitu pula hukum tabur tuai kerap digunakan untuk memperkirakan perbuatan seseorang di masa lalu dilihat dari kehidupannya saat ini. Sebenarnya, apakah hukum tabur tuai itu?

Singkatnya, ini merupakan hubungan sebab dan akibat. Orang yang melakukan kebaikan akan memperoleh kebaikan pula sebagai balasannya. Demikian juga orang yang berbuat jahat bakal memetik buah dari kejahatannya.

Memahami konsep tabur tuai baik sekali agar diri sendiri selalu waspada dan bukan cuma pandai menasihati orang lain. Lima hal ini wajib dimengerti dan dijadikan pengingat dalam kita menjalani hidup. Mengamalkannya akan membuat hidup kita lebih aman dan jauh dari persoalan pelik.

1. Hati-hati dalam berbuat apa saja

5 Pemahaman tentang Konsep Tabur Tuai, Hubungan Sebab dan Akibatilustrasi perempuan berbaring (pexels.com/Dana Tentis)

Konsep tabur tuai utamanya mengingatkan kita biar gak sembrono dalam melakukan apa saja. Apalagi terkait orang lain, kita mesti ekstra berhati-hati. Jangan sampai ada orang yang tersakiti atau merasa dirugikan oleh perbuatan kita.

Kita wajib memikirkan dulu berbagai akibat dari suatu tindakan yang akan dilakukan. Lebih baik menunda suatu sikap yang belum jelas dampaknya nanti ketimbang tergesa-gesa dan menjadi masalah. Kita pun mesti membersihkan hati dari niat jahat.

Kejahatan apa pun yang dilakukan bakal mendatangkan akibat negatif bagi kita. Menjaga orang lain dari keburukan perbuatan kita sama dengan mengamankan diri sendiri. Jangan ada niat merugikan siapa pun atau kerugian yang setara bahkan lebih besar akhirnya menimpa kita.

2. Bukan gak boleh sama sekali berbuat salah

5 Pemahaman tentang Konsep Tabur Tuai, Hubungan Sebab dan Akibatilustrasi perempuan yang lesu (pexels.com/KoolShooters)

Sekalipun kita sudah berusaha menjaga perbuatan, sebagai manusia biasa pasti kita bisa khilaf juga. Kesalahan yang tak disengaja seperti ini mesti segera disadari. Kita perlu secepatnya meminta maaf serta memperbaiki kekeliruan.

Kalau kesalahan yang tidak disengaja terus dibiarkan, akibat buruknya bakal menimpa kita juga. Kita mungkin merasa gengsi mengakui kekeliruan tersebut dan bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa. Lama-kelamaan ini justru menjadi kebiasaan yang negatif.

Kita meremehkan perbuatan yang salah sehingga orang lain tidak bisa lagi memakluminya. Mereka akan menuntut beragam pertanggungjawaban yang bikin hidup kita dikejar-kejar persoalan. Begitu kita meyadari kekhilafan itu, langsung tunjukkan niat baik dengan penyesalan dan kesediaan bertanggung jawab.

Baca Juga: Mengenal 5 Ajaran Agama Hindu, Percaya Karma Phala dan Moksa

3. Jangan buat balas dendam, ya

5 Pemahaman tentang Konsep Tabur Tuai, Hubungan Sebab dan Akibatilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Alan Retratos)
dm-player

Memang benar bahwa orang yang berbuat tidak baik bakal menerima konsekuensinya. Akan tetapi kalaupun kita menjadi korban dari tindakan tersebut, jangan lantas membenarkan sikap main hakim sendiri. Dalih supaya pelaku langsung menuai akibat dari perbuatannya tidaklah tepat. 

Kita mesti menempuh jalur yang tepat untuk menegakkan keadilan. Permasalahan yang berat harus dibawa ke jalur hukum, bukan kita menghukumnya sendiri. Apabila cara kita dalam menegakkan keadilan saja salah, hukum tabur tuai juga bakal mengenai kita. 

Ada keadilan yang akan kita dapatkan baik dengan menempuh jalan hukum maupun membiarkan waktu yang menunjukkannya. Sesuaikan dengan besar atau kecilnya permasalahan sehingga tak semua perkara perlu dibawa ke ranah hukum. Akan tetapi, masalah yang sangat serius juga gak boleh terus dibiarkan.

4. Tidak bisa lari dari tanggung jawab

5 Pemahaman tentang Konsep Tabur Tuai, Hubungan Sebab dan Akibatilustrasi seorang pria (pexels.com/Mary Taylor)

Hukum tabur tuai ternyata bersifat mengikat manusia. Maksudnya, sekeras apa pun orang berusaha menghindari konsekuensi atas perbuatannya pasti akan gagal juga. Kita tidak bisa lari dari tanggung jawab yang telah seharusnya dipikul.

Kalau sampai saat ini kita masih dapat menghindari tanggung jawab, ini cuma soal waktu. Cepat atau lambat kita tetap harus mempertanggungjawabkannya. Dunia ini selalu memiliki cara untuk menghukum kita tanpa perlu kita masuk bui.

Saking pastinya hukum sebab akibat ini, kita boleh merasa takut agar selalu berhati-hati. Jangan berbuat semena-mena pada orang lain. Sebab meski dia tak menuntut apa-apa secara hukum, hukum alam tetap akan berlaku.

5. Balasan kebaikan tidak langsung dari orang yang ditolong

5 Pemahaman tentang Konsep Tabur Tuai, Hubungan Sebab dan Akibatilustrasi perempuan muda (pexels.com/Blue Bird)

Kebaikan yang dilakukan pasti juga berbuah kebaikan dalam hidup kita. Namun, jangan keliru mengartikannya sebagai seseorang yang pernah ditolong akan langsung membalas pertolongan tersebut. Balasan atas kebaikan itu bisa datang dari siapa saja.

Contohnya, kita dipertemukan dengan orang-orang baik ketika merantau. Boleh jadi inilah hasil dari kebaikan kita pada sesama di waktu lampau. Orang yang pernah kita tolong gak sama dengan orang-orang baik yang kita temui di luar kota.

Maka, hukum tabur tuai berlaku tanpa batas. Menginvestasikan kebaikan menjadi tak pernah rugi karena hasilnya dapat diperoleh ketika kita berada di mana saja dan kapan pun. Kita gak perlu memikirkan balas budi dari satu orang sebab boleh jadi malah begitu banyak orang yang akan membalaskannya suatu saat nanti.

Bila konsep tabur tuai dipahami oleh banyak orang, kehidupan ini akan lebih tenteram. Tingkat kejahatan bisa menurun drastis karena semua orang berpikir terlebih dahulu sebelum berbuat buruk, merasa takut dengan akibatnya, lalu mengurungkannya.

Kalau pun kita tak bisa mengharapkan setiap orang menjaga perilakunya, minimal kita sendiri selalu melakukannya dengan mengingat konsep tabur tuai.

Baca Juga: 5 Akibat jika Kamu Sering Berlaku Semena-mena, Hati-hati Karma!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya