8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?

Niatnya bercanda, tetapi melukai dan gak etis

Penting untukmu dapat berempati pada orang lain yang sedang tertimpa musibah. Tanpa empati, reaksimu malah dapat makin menambah kesedihannya. Sekalipun kamu gak bermaksud sengaja melukainya, itulah yang dirasakan orang lain setelah mendengar tanggapanmu atas persoalannya.

Kalau kamu dapat berempati dengan baik, orang lain merasa kesedihannya dipahami dan ia didukung secara mental. Kadang diammu ketika mendengar berita buruk yang terjadi pada orang lain lebih menggambarkan empatimu, ketimbang berucap yang gak tepat. Delapan hal berikut perlu diwaspadai, karena bisa menumpulkan empatimu terhadap orang yang terkena musibah.

1. Fokus pada sisi lucunya, bukan kesedihan atau kerugian orang

8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?ilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Gustavo Fring)

Musibah tetap musibah sekalipun dalam kejadiannya ada hal-hal yang menurutmu lucu. Misalnya, saudara temanmu meninggal dunia karena kejatuhan galon air yang penuh. Pekerjaannya memang sebagai agen galon air dan galon itu menimpanya ketika ia sedang membungkuk.

Menurutmu, meninggal kejatuhan galon air sangatlah lucu. Penyebabnya tampak sepele sekali atau menyerupai tayangan televisi tentang azab pedagang yang curang. Namun, begitu fokusmu ke situ, dirimu bakal gagal berempati pada kawan yang tengah berduka oleh wafatnya saudara. Bukannya menunjukkan raut kaget dan ikut berduka, kamu malah bisa seketika tertawa saat mendengar ceritanya.

2. Salah cara dalam meringankan duka orang lain

8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?ilustrasi dua pria (pexels.com/Alena Darmel)

Niatmu sudah baik, yaitu meringankan kesedihan orang lain. Akan tetapi, apabila caranya keliru maka hasilnya juga menjadi kurang baik. Contohnya, kamu ingin segera membuat orang yang bersedih kembali tertawa dan riang. Maka dirimu bercanda melulu di dekatnya atau seperti dalam ilustrasi, terus memaksanya buat makan dengan bujukan yang kocak.

Cara di atas kurang tepat sebab orang yang bersedih butuh waktu untuk menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Bila kamu seperti memencet tombol agar dia seketika bahagia lagi, dirimu malah terkesan sama sekali tidak mengerti tentang dalamnya kesedihan seseorang. Kamu tetap perlu menghibur, tapi cukup dengan menunjukkan kemampuanmu memahami perasaannya.

Baca Juga: 3 Cara Mengungkapkan Empati dan Kesedihan tanpa Perlu Berkata-kata!

3. Merasa nasib serupa tak mungkin menimpamu

8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?ilustrasi tiga orang (pexels.com/RDNE Stock project)

Kemalangan orang lain bisa terasa amat jauh darimu. Masih dengan contoh seperti dalam poin pertama, saudara teman meninggal karena kejatuhan galon air. Kamu merasa hal itu tak mungkin terjadi padamu, karena dirimu tidak punya usaha yang berkaitan dengan galon air.

Maka kamu cenderung meremehkan nasib malang orang lain. Begitu juga bila teman kuliahmu sulit menyelesaikan skripsinya karena fokusnya terpecah. Di rumah dia harus merawat orangtua yang sakit keras dan masih pula mencari uang saku sendiri. Dirimu yang tidak punya tanggung jawab sepertinya, mungkin hanya akan menganggapnya kurang berusaha buat segera merampungkan kuliah.

4. Orang tersebut dianggap bukan kelompokmu

8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?ilustrasi berpelukan (pexels.com/Aviz)

Hati-hati buat kamu yang merasa sangat terikat dengan sebuah kelompok. Misalnya, kelompok orang dari daerah tertentu. Dampak dari perasaan terikat yang amat tinggi pada kelompok ialah dirimu menjadi kurang peduli pada penderitaan orang di luar kelompok tersebut.

Kamu harus mulai merobohkan sekat-sekat yang membatasi hubunganmu dengan orang-orang. Siapa pun yang tertimpa nasib nahas mestinya membangkitkan empatimu. Luaskan pergaulanmu dengan orang-orang yang memiliki latar belakang beragam supaya kamu gak pilih kasih dalam berempati.

5. Belum pernah mengalami peristiwa serupa

8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Chuotanhls)

Pengalaman manusia memang selalu terbatas. Namun, seharusnya hal ini tidak menjadikanmu gak bisa berempati pada orang lain. Apa yang dialaminya belum pernah dirasakan olehmu. Namun, dirimu dapat menggunakan kekuatan imajinasi guna membayangkan rasanya berada di posisi orang lain.

Masih dengan contoh meninggalnya saudara teman karena kejatuhan galon air. Bayangkan, bahwa bagaimanapun juga mereka bersaudara dan selalu bersama. Bahkan, mungkin ia tulang punggung keluarga untuk temanmu dan orangtua mereka. Usianya masih muda dan kepergiannya tentu memukul orang-orang terdekatnya.

6. Bersyukur dengan cara yang tidak tepat

8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Wisnu Phaewchimplee)

Kamu memang harus selalu pandai bersyukur. Namun, dalam bersyukur juga mesti memperhatikan keadaan orang lain. Apalagi ketika rasa syukur itu diekspresikan dalam kata-kata yang dapat didengar oleh orang yang tengah mengalami kesusahan. Kesannya, kamu tengah bergembira di atas kesedihannya.

Bahkan meski ucapan syukurmu diikuti dengan kesadaran bahwa dirimu belum tentu mampu sekuat dia jika diuji dengan hal yang sama. Bersyukurlah dalam hati saja. Toh, rasa syukur atas nasib yang lebih baik hanya perlu disampaikan pada Tuhan yang memberikan banyak karunia padamu. Jangan bikin orang yang bernasib sebaliknya bertambah sedih ketika mendengarmu bersyukur atas nasib sendiri.

7. Sejak kecil empati kurang dilatih

8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?ilustrasi ayah dan putranya (pexels.com/Nipan Chawcharernpon)

Kamu adalah apa-apa yang diajarkan oleh orangtua dan lingkunganmu sejak lahir. Kalau semenjak dirimu kecil orangtua kurang menekankan tentang pentingnya berempati dan cara melakukannya dalam berbagai situasi, boleh jadi sampai besar pun kamu merasa bingung. Dirimu bukan cuma tak tahu cara berempati, melainkan sering keliru bersikap kebalikannya.

Contoh pendidikan yang kurang tepat di rumah adalah orangtua selalu mengedepankan keegoisan. Ketika kamu menyampaikan kabar tetangga atau teman mengalami hal yang buruk, mereka selalu berkata biarkan saja. Terpenting hal itu gak terjadi padamu atau keluarga kalian. Terus-menerus terpapar ajaran demikian dapat membuat empatimu tumpul.

8. Sedang sangat bahagia

8 Penyebab Minimnya Empati pada Kemalangan Orang Lain, Kurang Peka?ilustrasi menari (pexels.com/A frame in motion)

Di setiap detik ketika ada orang yang berbahagia, pasti ada pula orang yang berduka. Apa pun penyebab kebahagiaan dan kesedihan masing-masing, ini juga bisa mengakibatkan kemampuan berempati menurun. Saat kamu amat sedih, pasti dirimu sulit ikut berbahagia atas hal-hal baik yang diperolehnya.

Kamu bukan orang yang dengki, tetapi suasana hatimu ibarat mendung yang terlalu tebal sehingga cahaya matahari gak bisa menembusnya. Sebaliknya, ketika kamu bahagia sekali, dirimu juga dapat kesulitan berempati pada orang lain yang kesusahan. Dua orang dengan perasaan yang bertolak belakang sukar untuk merasa terhubung dan sepenanggungan.

Belum terlambat untukmu belajar lebih berempati dengan tiga cara, yakni, lebih banyak mendengarkan cerita orang lain, membayangkan ada di posisi mereka, dan berpikir dulu sebelum berucap. Bila kemampuanmu dalam berempati tinggi, kamu terhindar dari salah merespons kemalangan orang lain yang membuatnya tambah sedih atau marah.

Baca Juga: 5 Manfaat yang Kamu Dapat Jika Mempunyai Sikap Empati

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya