5 Perbedaan Zona Nyaman yang Dipertahankan vs. Ditinggalkan

Ada yang bagus untuk perkembangan kariermu

Nasihat untuk kamu meninggalkan zona nyaman jangan diterima mentah-mentah. Alasannya, tidak semua zona nyaman buruk untukmu. Beberapa di antaranya justru menandakan kamu telah berada di tempat yang paling tepat sehingga perkembangan diri serta kariermu bakal optimal.

Oleh sebab itu, kenali dengan baik perbedaan zona nyaman yang harus dijauhi dan zona nyaman yang malah kudu dipertahankan. Cermati perbedaan keduanya dalam ulasan berikut ini. Jangan keliru lagi dan asal meninggalkan zona nyaman, ya.

1. Zona nyaman yang sesuai pekerjaan, minat, dan bakatmu jelas wajib dipertahankan

5 Perbedaan Zona Nyaman yang Dipertahankan vs. Ditinggalkanilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Taryn Elliott)

Mengapa kamu sampai meninggalkannya? Memiliki pekerjaan yang cocok dengan minat dan bakatmu merupakan salah satu anugerah besar dalam kehidupanmu. Banyak orang tidak pernah memiliki kesempatan untuk menggeluti bidang yang sesuai dengat minat dan bakat mereka.

Sedang kamu bekerja saja sampai tidak terasa seperti sedang bekerja. Ini disebabkan kamu amat menyukai bidang tersebut dan adanya bakat membuat kebanyakan tugas terasa lebih mudah dikerjakan. Bersyukurlah dan jangan sekali-kali menganggap zona nyaman yang satu ini sebagai hal buruk.

2. Zona nyaman yang cuma bikin kamu tambah malas wajib dijauhi

5 Perbedaan Zona Nyaman yang Dipertahankan vs. Ditinggalkanilustrasi malas (pexels.com/RODNAE Productions)

Bermalas-malasan memang memberikan kenyamanan. Waktumu terasa melambat dan kamu sangat leluasa menggunakannya buat sekadar rebahan seharian. Akan tetapi, zona nyaman yang bikin kamu malas merupakan jebakan yang kudu diwaspadai. 

Nanti ketika kemalasanmu telah akut, bakal sukar sekali untuk kamu menjadi rajin kembali. Padahal, masa muda adalah waktunya menyiapkan segala hal yang diperlukan dalam masa tuamu bersama keluarga. Jika semasa muda saja kamu sudah malas, kehidupanmu di masa tua akan diwarnai banyak kesulitan. Utamanya terkait masalah keuangan.

3. Zona nyaman yang tidak memberikan hasil maksimal juga perlu dievaluasi

5 Perbedaan Zona Nyaman yang Dipertahankan vs. Ditinggalkanilustrasi bekerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA)
dm-player

Contoh, kamu telah merasa bekerja di bidang yang sesuai dengan minat dan bakatmu. Masalahnya, dari segi pendapatan belum mencukupi kebutuhanmu. Sementara itu, ada pekerjaan lain yang bisa memberimu penghasilan lebih, tetapi berbeda dengan minat serta bakatmu.

Sebelum tergesa-gesa memutuskan meninggalkan pekerjaan sekarang, lakukan evaluasi menyeluruh terlebih dahulu. Apakah kamu telah maksimal dalam mengambil job? Contoh, kamu bekerja sebagai konsultan keuangan, bidang yang menarik minatmu dan telah kamu pelajari semasa kuliah.

Namun, selama ini kamu hanya menggunakan keahlian itu untuk satu perusahaan. Padahal, di luar itu sebenarnya kamu masih dapat menawarkan jasamu pada pihak-pihak yang membutuhkan edukasi atau masukan terkait keuangan. Kamu bahkan dapat menulis artikel tentang manajemen keuangan yang baik di berbagai website.

Baca Juga: 5 Trik Keluar dari Zona Nyaman, Buat Dirimu Bisa Eksplor Semua Hal

4. Zona nyaman karena adanya support system yang baik tentunya menguntungkan

5 Perbedaan Zona Nyaman yang Dipertahankan vs. Ditinggalkanilustrasi kekompakan tim (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bagaimanapun, kamu berada di lingkungan kerja maupun lingkungan tempat tinggal dalam waktu yang lama. Jadi, jangan menganggap zona nyaman dalam kaitannya dengan support system yang kamu dapatkan di sana sebagai sesuatu yang tidak penting.

Dengan adanya support system yang baik, kamu akan merasa nyaman serta termotivasi dalam bekerja. Ini membuatmu mampu fokus pada penyelesaian tugas-tugas. Support system yang baik dari lingkungan tempat tinggal pun demikian, memberimu ketenangan saat menempati rumah sendiri.

Untuk apa meninggalkan zona nyaman dengan support system yang begitu baik? Kamu belum tentu mendapatkannya di lingkungan kerja maupun tempat tinggal yang baru. Toh, punya support system yang baik dari lingkungan bukan berarti kamu akan terlalu mengandalkan mereka. Akan tetapi, ini bonus yang tak boleh kamu sia-siakan.

5. Zona nyaman tanpa dorongan mempelajari hal-hal baru bikin kamu gak berkembang

5 Perbedaan Zona Nyaman yang Dipertahankan vs. Ditinggalkanilustrasi bekerja bersama (pexels.com/Kindel Media)

Seiring pertambahan usia, belajar barangkali menjadi kegiatan yang paling membuatmu tidak tertarik. Kamu merasa sudah capek belajar sejak usia 6 atau 7 tahun di sekolah dasar hingga berkuliah. Pun kamu merasa pengalamanmu dalam pekerjaan tersebut telah banyak.

Sayangnya, dunia terus berubah. Pengalamanmu adalah rangkaian masa lalu. Sementara itu, berbagai tantangan di masa depan perlu diantisipasi dengan kemauan buat terus belajar hal-hal baru. Apabila suatu zona nyaman menjauhkanmu dari kegiatan belajar, lebih baik kamu meninggalkannya.

Cukup jelas, bukan, bahwa ada perbedaan zona nyaman yang berdampak buruk dan ada pula yang malah baik untukmu? Pastikan kamu tidak keliru meninggalkan zona nyaman yang merupakan tempat paling tepat buat kamu bertumbuh.

Baca Juga: 5 Alasan Zona Nyaman Gak Harus Dihindari, Malah Butuh, kok

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya