Perhatikan 5 Hal Ini saat Mengobrol Face to Face, Awas Bau Mulut!

#IDNTimesLife Kenyamanan lawan bicara tergantung banyak hal

Semua orang pasti pernah mengobrol. Sebagian besar kebersamaanmu dengan orang lain diisi dengan percakapan. Di mana ada lebih dari satu orang yang saling mengenal akan terjadi perbincangan. Bahkan dua orang asing pun dapat saling menyapa kemudian mengobrol.

Tapi apakah selama ini kamu sudah menjadi teman mengobrol yang menyenangkan, khususnya dalam percakapan face to face alias tatap muka? Kalau dirimu gagal menjadi lawan bicara yang bikin nyaman, obrolan biasanya sulit berkembang. Baik kamu maupun orang lain tampak bingung hendak mengatakan apa lagi.

Setidaknya ada lima hal yang perlu lebih diperhatikan selama dirimu mengobrol dengan siapa pun. Gak cuma keramahanmu yang penting, perihal bau mulut dan badan juga wajib diantisipasi. Lebih jelasnya ikuti uraian di bawah ini dan segera praktikkan dalam interaksimu dengan siapa pun.

1. Perhatikan kebersihan diri

Perhatikan 5 Hal Ini saat Mengobrol Face to Face, Awas Bau Mulut!ilustrasi mengobrol (pexels.com/RDNE Stock project)

Bercakap-cakap secara tatap muka amat berbeda dari bertelepon. Ketika kamu berbincang melalui telepon, seseorang di seberang sana tidak tahu kamu sudah mandi atau belum. Bau badan dan mulutmu tak akan sampai tercium olehnya. Tapi kalau dirimu mengabaikan kedua hal tersebut saat berdekatan dengan orang lain tentu bakal amat mengganggu.

Persoalannya adalah kamu bisa berbincang sewaktu-waktu dan tak mungkin mengabaikan teman yang coba mengajak bicara. Oleh sebab itu, kebersihan diri harus selalu dijaga. Begitu orang tahu dirimu bau mulut dan badan, mereka malas mendekatimu.

Kamu mesti waspada jika tak sedikit kawan yang otomatis menjauh ketika dirimu mendekatinya serta mengajaknya bercakap-cakap. Pasti ada bau tidak sedap yang mengganggunya. Gosok gigi secara teratur dan menggunakan obat kumur akan membuat napasmu segar. 

Kalau kesehatan mulutmu bermasalah, misalnya ada gigi berlubang, segera periksa ke dokter. Untuk kebersihan badan jangan malas mandi, berganti pakaian, serta memakai minyak wangi. Apabila kebersihan mulut serta badan terjaga, siapa pun tak ragu untuk mendekat. 

2. Kontak mata secukupnya

Perhatikan 5 Hal Ini saat Mengobrol Face to Face, Awas Bau Mulut!ilustrasi mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kontak mata mesti ada dalam percakapan secara langsung. Meski sifat aslimu pemalu, jangan terus-menerus memalingkan muka atau menunduk ketika mengobrol dengan orang lain. Nanti mereka mengira dirimu tidak menghargai atau gak tahan berbincang lebih lama.

Akan tetapi, menatap orang lain sebaiknya juga tak terlalu lekat. Apalagi bila kalian lawan jenis. Sama seperti saat kamu menghindari kontak mata, menatap terlampau dalam ke mata selain kekasih juga sikap yang tidak sopan. Setertarik apa pun dirimu pada topik yang tengah dibicarakan, sesekali alihkan pandangan.

Kontak mata yang berlebihan juga seolah-olah kamu sedang menyelidiki lawan bicara. Jangan-jangan dirimu kurang percaya pada perkataannya. Kamu ingin memperoleh kejujuran dari kedua matanya yang gak mungkin berdusta. Orang yang merasa dicurigai menjadi mulai membatasi diri dalam berbicara sebab kadung tidak nyaman.

Baca Juga: 4 Cara Tingkatkan Kualitas Hubungan dengan Komunikasi yang Sehat

3. Jangan fokus ke diri sendiri, kecuali memang lagi curhat

Perhatikan 5 Hal Ini saat Mengobrol Face to Face, Awas Bau Mulut!ilustrasi mengobrol (pexels.com/Dids .)

Percakapan ini melibatkan dua orang atau lebih. Maka egois sekali apabila kamu mengarahkan obrolan hanya seputar diri sendiri. Kecuali, sejak awal lawan bicara telah tahu bahwa dirimu butuh curhat. Kalau seperti itu, dia siap mendengarkan serta merespons setiap perkataanmu.

Apabila percakapan mestinya tentang hal-hal yang umum menyangkut semua orang yang ada di situ, ikuti saja arahnya. Hindari meminta perhatian mereka dengan sedikit-sedikit membicarakan diri. Lebih-lebih tentang pencapaian hidup yang akan mengesankan kamu lagi menyombongkan diri.

Apalagi bila pembicaraan sedang fokus pada hal-hal yang penting. Jangan merusak konsentrasi semua orang dengan mengubah arah percakapan. Seandainya lawan bicara punya ketertarikan tertentu padamu, pasti mereka akan bertanya. Baru di situ kamu punya kesempatan membicarakan diri secukupnya.

4. Gak sembarangan masuk ke ranah pribadi

Perhatikan 5 Hal Ini saat Mengobrol Face to Face, Awas Bau Mulut!ilustrasi mengobrol (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Seakrab apa pun dirimu dengan lawan bicara mesti tetap tahu batasan. Urusan pribadinya gak usah dicampuri, kecuali dia menanyakan pendapatmu. Bahkan bila kamu mendengar sesuatu tentang kehidupan pribadinya dari orang lain, bersikaplah seakan-akan tidak tahu.

Misalnya, ada kabar yang beredar di kantor bahwa temanmu baru saja bercerai dari pasangannya. Selama dia gak mengatakannya padamu, kamu tidak perlu bertanya. Tak semua hal dalam kehidupan orang lain mesti diketahui olehmu. Andai pun kawan terlebih dahulu membicarakan perceraiannya, kendalikan reaksimu.

Gak usah pura-pura kaget, tetapi berempatilah atas kabar yang kamu dengar. Daripada menanyakan alasannya bercerai, lebih baik dirimu menanyakan dulu sekarang ia tinggal bersama siapa dan bagaimana kondisi anak mereka. Itu lebih menggambarkan kepedulianmu pada situasinya hari ini daripada sekadar kepo dengan urusan rumah tangga orang.

5. Jika bahan obrolan telah habis sebaiknya diakhiri saja

Perhatikan 5 Hal Ini saat Mengobrol Face to Face, Awas Bau Mulut!ilustrasi mengobrol (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Meski mengobrol menjadi cara untuk mengakrabkan diri dengan orang lain, jangan pula terlalu memaksakannya. Ketimbang kamu mencari-cari bahan percakapan dan bikin kalian sama-sama kurang nyaman, lebih baik menyudahi dulu sesi pertemuan. Ini juga menghindarkan kalian dari ujung-ujungnya bergosip.

Kamu pun dapat lebih produktif dengan memanfaatkan waktu yang ada buat mengerjakan hal-hal lain ketimbang berbincang tak tentu arah. Pun bercakap-cakap bukan satu-satunya cara untuk mengisi waktu bersama orang lain. Kalian dapat mengobrol beberapa saat sebelum masing-masing fokus ke tugas atau kegiatan yang disukai.

Seperti temanmu mengerjakan tugas kuliah yang belum selesai, sedangkan kamu bersantai dengan membaca novel. Berdekatan tak berarti kalian kudu mengobrol sampai capek. Mengakhiri percakapan baik dengan pamit pergi atau beralih ke kegiatan masing-masing tidak bermakna kamu sombong. Boleh jadi orang lain juga akan lebih nyaman begini.

Sekadar mengobrol memang mudah dilakukan siapa saja. Tapi bikin nyaman lawan bicara tak segampang itu. Pun biasanya 1 atau 2 kali orang merasa sebal saat berbincang denganmu, dia gak mau dekat-dekat lagi. Ia akan lebih pasif setiap bersamamu bahkan menghindar. Perhatikan kelima hal di atas supaya percakapan kalian lebih menyenangkan.

Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Komunikasi Nonverbal, Gak Dicap Canggung!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya