Sering Bersikap Reaktif? Jangan Lagi Deh, Ini 5 Akibat Buruknya 

Santai saja, ini bukan lomba kok 

Reaktif berarti kamu cenderung terlalu cepat memberikan tanggapan atas apa pun yang baru muncul. Misal terjadi suatu peristiwa, kamu cepat sekali mengomentarinya baik secara lisan maupun melalui unggahan status di media sosial. Sikap reaktif seperti ini buruk karena sering kali kamu bereaksi sebelum mengetahui suatu fakta secara menyeluruh.

Bagaimanapun, kecepatan memang mengurangi kehati-hatian kita bukan? Meski kerap terasa sebagai sesuatu yang gak bisa dikontrol, mulai sekarang kamu harus belajar agar lebih tenang dan bersikap hanya pada saat yang tepat. Sebab kamu pun pasti merasakan sendiri akibat buruk dari sikap reaktifmu selama ini, seperti:

1. Sering menyesal karena bersikap terlebih dahulu, berpikir kemudian 

Sering Bersikap Reaktif? Jangan Lagi Deh, Ini 5 Akibat Buruknya Unsplash.com/markadriane

Kamu mengalami proses yang terbalik dari yang seharusnya. Ketika kebanyakan orang berpikir dahulu baru bersikap, kamu justru langsung bersikap dan berpikirnya belakangan. Atau sempat berpikir, tetapi sebentar sekali sehingga hasil berpikirnya gak jernih dan sudah buru-buru dikeluarkan.

Dengan proses berpikir yang kurang bahkan gak ada, tentu kamu gak bisa berharap reaksimu akan tepat, kan? Padahal sering kali gak ada faktor kedaruratan yang membuatmu harus merespons saat itu juga. Artinya, kamu sebenarnya bisa menunda reaksi demi bisa mengumpulkan lebih banyak informasi dan memprosesnya dengan lebih baik.

2. Gampang terprovokasi soal apa pun 

Sering Bersikap Reaktif? Jangan Lagi Deh, Ini 5 Akibat Buruknya Unsplash.com/alex_dr

Gara-gara kamu gak menunda reaksi untuk mengumpulkan informasi seperti dalam poin satu, kamu jadi bersikap hanya berdasarkan informasi seadanya. Termasuk bila informasi itu gak akurat, cuma berita bohong, tetap saja kamu menyikapinya seolah-olah itu kebenaran.

Makin parah bila ada yang berusaha memanas-manasimu. Emosimu yang terbangkitkan akan membuat reaksimu makin jauh dari tepat.

3. Bagi orang lain, sikap reaktifmu terasa mengancam 

Sering Bersikap Reaktif? Jangan Lagi Deh, Ini 5 Akibat Buruknya Unsplash.com/sebastiaanstam
dm-player

Kecepatanmu merespons apa pun tampak seperti lidah-lidah api yang bisa menyambar apa saja di sekitarnya. Kamu seperti selalu siap menyoroti semua yang dilakukan orang lain.

Jika seseorang melakukan kekeliruan, kamu akan langsung mengomentarinya sehingga kesalahan yang sebenarnya kecil dan gak disengaja terasa lebih besar dan seperti sudah diniatkan.

Baca Juga: 7 Sifat pada Anak-anak yang Perlu Kita Bawa Sampai Dewasa 

4. Jadi kerap menghapus unggahan karena akhirnya menuai kecaman 

Sering Bersikap Reaktif? Jangan Lagi Deh, Ini 5 Akibat Buruknya Unsplash.com/chadmadden

Bila kamu menunjukkan sikapmu melalui unggahan-unggahan di media sosial, ini pasti sering kamu lakukan. Awalnya kamu sangat yakin dengan unggahanmu. Tetapi ternyata bukannya panen dukungan, unggahanmu malah panen hujatan.

Barulah kamu sadar ada yang kurang tepat dari unggahanmu. Diam-diam kamu malu sendiri dan demi gak terus mendapatkan kritik keras, kamu menghapusnya.

5. Bikin hubunganmu dengan orang lain kurang harmonis 

Sering Bersikap Reaktif? Jangan Lagi Deh, Ini 5 Akibat Buruknya Unsplash.com/zacharykadolph

Sikap reaktifmu sudah buruk. Tetapi akan makin buruk lagi bila kamu juga bukan orang yang mudah mengakui kesalahan apalagi meminta maaf. Kalaupun pada akhirnya kamu sadar sikap reaktifmu gak tepat, usahamu mati-matian membela diri di awal mungkin sudah telanjur bikin orang lain kesal dan gak mau lagi berurusan denganmu.

Kalau seperti ini terus terjadi, berapa banyak hubungan baik yang akan dikorbankan? Makanya, mulai sekarang belajar mengurangi sikap reaktifmu ya? Gak usah takut kamu dibilang telat merespons sesuatu yang sedang hangat. Utamakan respons yang tepat ketimbang sekadar cepat. Ini bukan perlombaan, kan?

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Mengubah Sifat Rendah Hati Seseorang, Jangan Terlena!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Berita Terkini Lainnya