5 Sumber Kesedihan yang Berawal dari Pikiran, Atasi biar Hidup Bahagia

#IDNTimesLife Ubah negative thinking jadi positive thinking

Kemampuan berpikir membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Namun, tak jarang, pikiran pula yang membuat kamu tiba-tiba sangat sedih, tanpa sebab yang cukup kuat. Sering kali, apa yang dipikirkan juga amat memengaruhi tindakan-tindakanmu selanjutnya.

Maka dari itu, tetaplah berhati-hati terhadap pikiranmu. Jangan sampai terkecoh olehnya sehingga kamu sedih berlarut-larut. Seperti lima pemikiran berikut ini. Perhatikan cara mengatasinya, ya!

1. Berpikir orang lain sengaja menyakiti hatimu

5 Sumber Kesedihan yang Berawal dari Pikiran, Atasi biar Hidup Bahagiailustrasi kesedihan (pexels.com/Angelica Reyn)

Dalam interaksi dengan orang lain, kesalahan ucapan atau perbuatan adalah hal yang lumrah. Selama kamu tak serta-merta mengaitkannya dengan niat seseorang buat melukai perasaanmu, dirimu gak bakal terlampau sedih. Perkataan dan perbuatan orang lain barangkali sempat membuatmu kaget dan merasa tersakiti.

Akan tetapi, sekejap kemudian kamu telah mampu menahan emosi dan meyakini bahwa semua itu bukanlah kesengajaan seseorang buat melukaimu. Sedang bila setiap sikap orang lain yang gak mengenakkan buatmu dipandang sebagai kesengajaan, rasa sakit itu bertahan lama bahkan makin menjadi-jadi.

Kamu menanti permohonan maaf dari orang tersebut sebagai penyembuh rasa sakit hati. Padahal, dia tidak menyadari dan tak menyangka sikapnya sudah melukaimu. Ia menjadi gak pernah meminta maaf. Lalu kamu membentangkan jarak dengannya.

2. Berpikir tak ada seorang pun yang peduli dan sayang padamu

5 Sumber Kesedihan yang Berawal dari Pikiran, Atasi biar Hidup Bahagiailustrasi murung (pexels.com/Alexandr)

Apakah kamu sungguh-sungguh mampu membaca perasaan orang lain terhadapmu? Tentu saja tidak, kan? Kesimpulan seperti di atas hanya diakibatkan oleh keinginan untuk memperoleh lebih banyak perhatian dari orang lain.

Kamu jadi gak mampu melihat serta merasakan kepedulian dan kasih sayang teman maupun keluarga. Apa pun yang telah mereka lakukan untukmu tak akan diterima olehmu sebagai wujud kepedulian serta kasih sayang. Padahal, kamu saja belum tentu mampu melakukan hal serupa untuk mereka.

Baca Juga: 5 Pikiran Positif yang Harus Dibangun untuk Menghadapi Hari Senin

3. Fokus pada kegagalan sampai lupa keberhasilan yang diraih

dm-player
5 Sumber Kesedihan yang Berawal dari Pikiran, Atasi biar Hidup Bahagiailustrasi kesedihan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kegagalan memang perlu dipikirkan. Tujuannya, agar kamu bisa mempelajari kesalahan yang dilakukan serta memperbaikinya di lain kesempatan. Dengan begini, kamu meningkatkan peluang berhasil di masa mendatang.

Hanya saja, kelewat memikirkan kegagalan juga tak berguna. Bukannya bermanfaat, kamu malah akan cenderung menyalahkan diri dan merasa begitu malu dengan kegagalan itu. Sampai-sampai dirimu lupa atas berbagai keberhasilan sebelumnya.

4. Terlalu memikirkan segala hal

5 Sumber Kesedihan yang Berawal dari Pikiran, Atasi biar Hidup Bahagiailustrasi kesedihan (pexels.com/Angelica Reyn)

Bukan cuma kegagalan yang bikin kamu overthinking. Dirimu pun memikirkan setiap hal dengan terlalu mendalam. Sikap orang lain, berbagai peristiwa yang berkaitan langsung denganmu maupun tidak, kemungkinan hari esok, dan sebagainya.

Berlebihan dalam berpikir ternyata gak bagus, lho. Hal-hal remeh saja menjelma beban pikiran yang begitu berat bagimu. Pikiranmu terasa penuh. Kamu kehabisan energi sehingga suasana hatimu pun menjadi negatif.

5. Berpikir kebahagiaan adalah kondisi yang sempurna

5 Sumber Kesedihan yang Berawal dari Pikiran, Atasi biar Hidup Bahagiailustrasi merenung (pexels.com/Throughourlens. 35mm)

Pemikiran seperti ini membuatmu terpukul sebab kondisi yang sempurna tidak mungkin dicapai di dunia yang fana ini. Belum apa-apa kamu telah memvonis diri sebagai makhluk yang sengsara. Tugasmu sekarang ialah memperbaiki anggapanmu tentang kebahagiaan. Mengapa?

Sebab orang yang paling bahagia pun bukannya tidak pernah bersedih. Bahkan terkadang orang merasa bahagia sekaligus sedih di saat yang sama. Contohnya, ketika seseorang meninggal dunia setelah sakit keras.

Keluarganya tentu sedih akibat kepergiannya. Akan tetapi, di sisi lain mereka juga senang karena dia sudah terbebas dari penderitaan akibat sakitnya. Jika dalam situasi seperti ini saja orang masih dapat bersedih sekaligus gembira, dalam kondisi yang lebih baik kamu tentu layak merasa bahagia.

Meski kamu tidak bisa berpikir positif sepanjang waktu, paling tidak dirimu dapat segera mengendalikan pikiran yang negatif sebelum bertambah parah. Dalam hidup tentu ada banyak momen menyedihkan yang tak terhindarkan. Namun, jangan menambahinya dengan cara berpikir yang keliru.

Baca Juga: 5 Hal Sepele yang Sebaiknya Gak Diributkan, Nambah Beban Pikiran!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya