6 Sebab Tak Malu Bahas Kegagalan, Memotivasi?

Gak kayak kebanyakan orang yang pamer prestasi

Menceritakan keberhasilan sudah biasa karena adanya rasa bangga dan gembira. Akan tetapi, banyak orang tertutup soal berbagai kegagalan yang pernah dialaminya. Boro-boro dengan kesadaran sendiri menceritakannya, ditanya pelan-pelan oleh orang lain pun malah bisa tersinggung. 

Maka orang yang bersikap terbuka tentang kegagalannya dalam berbagai hal tergolong unik. Dia bisa tiba-tiba menceritakannya pada siapa pun atau justru sering mengulanginya seolah-olah tanpa beban. Memangnya ia tak malu bahas kegagalan, ya?

Bisa saja rasa malu itu masih ada, tetapi sudah tak seberapa dibandingkan saat suatu kegagalan baru terjadi. Umumnya tetap ada jeda antara kegagalan yang dialami dengan saat dia membukanya pada orang lain. Yuk, kita pelajari motivasi seseorang tak malu bahas kegagalan. 

1. Agar orang tahu proses jatuh bangunnya

6 Sebab Tak Malu Bahas Kegagalan, Memotivasi?ilustrasi senior berbagi pengalaman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika dia gak pernah membicarakan kegagalan, orang yang tidak terlalu dekat dengannya pasti mengira ia selalu berhasil. Nasib baik seakan-akan senantiasa berpihak padanya. Kenyataannya, sehebat apa pun diri dan kehidupannya kini, dia pun mengalami banyak kegagalan.

Bahkan jumlah kegagalannya mungkin lebih banyak daripada keberhasilannya. Namun, ia pribadi yang tak mudah putus asa sehingga sebanyak apa pun kegagalan seperti dianggap tidak ada. Dia jalan terus untuk meraih keinginannya.

Proses jatuh bangunnya ini perlu diketahui oleh orang lain. Jangan sampai mereka mengira hidupnya enak terus. Padahal, satu kesuksesannya saja mesti ditebus dengan kegagalan bertubi-tubi.

2. Masih berusaha menerima kegagalan

6 Sebab Tak Malu Bahas Kegagalan, Memotivasi?ilustrasi bercakap-cakap (pexels.com/Sam Lion)

Orang yang bersikap terbuka mengenai kegagalannya tidak berarti tak lagi merasa sedih dan telah berdamai sepenuhnya dengan kenyataan pahit tersebut. Justru kadang kala menceritakan kegagalan berkali-kali membantunya untuk bisa segera merasa lebih baik. Makin sering kegagalan dibicarakan, rasanya juga makin biasa saja.

Ini bagian dari usahanya menerima kenyataan pahit. Contohnya, orang yang gagal dalam berumah tangga tidak selalu menghindari topik tersebut. Dia malah bisa sering membahasnya terlebih dahulu ketika teman-temannya berusaha untuk sangat berhati-hati supaya tidak menyinggungnya.

Bila kita mendapati teman yang seperti ini, gak usah buru-buru mengalihkan topik pembicaraan. Biarkan saja semua ceritanya tentang kegagalan itu keluar. Selain itu membuatnya lebih lega, juga mempermudahnya berdamai dengan realitas yang tidak semanis impian.

3. Ingin memotivasi orang lain

6 Sebab Tak Malu Bahas Kegagalan, Memotivasi?ilustrasi berbincang (pexels.com/Budgeron Bach)

Ada 2 cara yang bertolak belakang untuk memotivasi orang yang sedang kehilangan semangat. Pertama, dengan kita menceritakan pencapaian-pencapaian diri di depannya. Cerita ini memang membuatnya gak nyaman, tetapi dari sini ia bisa memiliki keinginan kuat buat meraih hal yang sama bahkan lebih hebat dari kita.

Cara kedua adalah dengan memberitahunya tentang berbagai kegagalan yang pernah kita alami. Secara tidak langsung, kita hendak berkata bahwa semua kegagalan itu tak menghancurkan kita. Dia juga sedang gagal dan bila kita mampu melalui kegagalan demi kegagalan, ia pun seharusnya bisa.

Strategi berbagi kisah kegagalan ini lebih halus daripada cara pertama yang menonjolkan keberhasilan diri. Akan tetapi, tujuannya tetap sama dan mana yang lebih efektif bergantung pada karakter orang yang dimotivasi. Pribadi yang mudah minder lebih cocok disemangati dengan cara terakhir karena ia akan merasa punya teman senasib.

dm-player

4. Gak mau terkesan gengsi mengakui

6 Sebab Tak Malu Bahas Kegagalan, Memotivasi?ilustrasi berbincang (pexels.com/Monstera Production)

Orang-orang di sekitarnya tentu mengamati kapan dia membicarakan keberhasilan dan kegagalannya. Bila cuma kesuksesannya yang digaungkan ke mana-mana, lama-lama dia dinilai gengsi mengakui kegagalan. Sekalipun ini ada benarnya, ia menjadi lebih tertantang buat berani mengungkap nasib buruk yang sebetulnya juga sering dialami.

Ia belajar buat menyeimbangkan kabar tentang keberhasilan maupun kegagalannya. Dia ingin menunjukkan rasa bangganya ketika berhasil dalam sesuatu, tetapi juga tidak mau dikira insecure kalau harus membicarakan kegagalan. Bahkan lambat laun dapat saja ia malah berubah lebih suka memberitahukan kegagalannya ketimbang keberhasilannya.

Pikirnya, tanpa membahas keberhasilannya dengan siapa pun juga tak membatalkan prestasi itu. Tinggal dia butuh pengakuan ekstra atau tidak atas pencapaiannya. Sedang menutupi kegagalan dikaitkan orang-orang dengan kekhawatiran bakal merusak citra dirinya.

Baca Juga: 5 Respon Positif yang Perlu Dilakukan saat Hadapi Kegagalan, Biasakan!

5. Bangga dengan kegagalannya

6 Sebab Tak Malu Bahas Kegagalan, Memotivasi?ilustrasi mengobrol (pexels.com/Anna Shvets)

Bukan cuma keberhasilan yang membanggakan, melainkan juga kegagalan. Kesuksesan bikin bangga lantaran orang merasa kemampuannya telah teruji. Buktinya, dia mampu melakukan sesuatu dengan baik bahkan mengalahkan banyak orang.

Sementara itu, kegagalan juga bisa memberikan rasa bangga tergantung dari cara pandang dirinya. Kalau ia memaknai kegagalan demi kegagalan yang mampu dilaluinya sebagai kekuatan diri, untuk apa menutupinya dari orang lain? Kemampuannya buat melakukan sesuatu mungkin masih kurang.

Namun, dia mempunyai kemampuan lain yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, yaitu daya tahan menghadapi kegagalan. Mentalnya gak mudah jatuh oleh kegagalan. Kekuatan mental ini yang bakal makin mendekatkannya pada keberhasilan.

6. Menganggapnya hal biasa

6 Sebab Tak Malu Bahas Kegagalan, Memotivasi?ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Keberhasilan dan kegagalan tidak hanya ada dalam konteks persaingan kita dengan orang lain. Di kehidupan sendiri pun setiap hari kita berhadapan dengan kemungkinan berhasil atau gagal. Misalnya, terkait pengerjaan tugas-tugas pribadi.

Keniscayaan kita berhadapan dengan salah satu dari kedua kemungkinan tersebut bikin aneh apabila kita masih merasa ragu untuk membicarakannya. Jika obrolan tentang kegagalan sendiri selalu dihindari, rasanya malah seperti lari dari kenyataan. Orang yang menganggap kegagalan sebagai hal lumrah merasa baik-baik saja ketika menceritakannya.

Pertanyaan-pertanyaan dari orang lain tentang kegagalannya juga gak bikin dia tersinggung. Ia tidak ditanya saja sudah terbuka, apalagi bila ada orang yang ingin mendengarnya. Buatnya, pembicaraan mengenai kegagalan tak ada bedanya dengan topik-topik lain yang umum.

Kita masih enggan membicarakan kegagalan karena seperti menelanjangi diri sendiri dan bikin malu. Akhirnya kita malah menjadi sangat sensitif tentang hal tersebut yang membuat rasa malu dan sedih atas kegagalan tersebut bertahan lebih lama. Apabila kita ingin lekas pulih dan tak kapok mencoba, belajar membicarakannya dan tak malu bahas kegagalan dengan orang lain akan menjadi terapi jitu.

Baca Juga: 5 Bukti Kegagalan Seorang Pemimpin, Hindari!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya