6 Tanda Awal Terjerat Masalah Keuangan, Cegah Terus Berlanjut

#IDNTimesLife Sadar lebih cepat menyemangatimu untuk berubah

Masalah keuangan pribadi biasanya tidak terjadi secara tiba-tiba. Sudah ada tanda-tandanya yang bila diabaikan atau tak diatasi dengan baik akan menjadi bertambah parah. Bahkan bangkrutnya sebuah perusahaan pun umumnya tak terjadi dalam semalam.

Maka dari itu, jangan bersikap terlalu santai terkait pengelolaan keuangan. Walaupun kamu juga gak perlu cemas berlebihan, hindari terlampau yakin bahwa nanti keadaan finansialmu akan membaik dengan sendirinya. Masalah keuangan membutuhkan usaha nyata darimu untuk mengatasinya.

Bukan seperti musim yang pasti datang silih berganti. Waspadai bila saat ini dirimu telah merasakan enam tanda berikut. Lakukan upaya-upaya yang relevan buat mencegah hal tersebut terus berlanjut dan menjadi masalah keuangan yang serius. 

1. Gaji kadang cukup, kadang tidak

6 Tanda Awal Terjerat Masalah Keuangan, Cegah Terus Berlanjutilustrasi uang di dompet (pexels.com/Karolina Grabowska)

Gaji kadang cukup, kadang tidak berarti ada kalanya pendapatanmu bahkan minus buat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Lalu dari mana kamu menambal kekurangan? Mungkin dirimu mengorek tabungan bulan kemarin atau masih perlu suntikan dana dari orangtua.

Kamu tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi. Ada kemungkinan keuanganmu makin memburuk sehingga gajimu lebih sering minus daripada pas apalagi lebih besar dari pengeluaran. Artinya, makin sulit untukmu mengandalkan tabungan dari bulan-bulan sebelumnya.

Ingat bahwa akan ada hari ketika kamu tidak bisa mengandalkan siapa pun untuk membantumu secara finansial. Segera lakukan evaluasi mengenai penyebab pendapatanmu kadang cukup, kadang tidak. Lalu lakukan segala cara buat memperoleh pendapatan lebih tinggi plus mengelolanya dengan lebih baik sampai pasti cukup buat sebulan.

Untuk pekerja lepas memang tidak bisa berpatokan pada pendapatan per bulan untuk mengukur keamanan keuanganmu. Bulan kemarin penghasilanmu berlipat-lipat, tetapi bulan ini hanya separuhnya. Kamu dapat menggunakan rata-rata pemasukan per bulan dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per bulan untuk tahu masih plus, pas, atau minus. Pastikan dirimu mencatat pendapatan dan pengeluaran dengan cermat.

2. Tidak pernah bisa menabung

6 Tanda Awal Terjerat Masalah Keuangan, Cegah Terus Berlanjutilustrasi sedih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Meski pendapatanmu sudah gak minus setiap bulannya tidak berarti keuanganmu aman. Kalau penghasilanmu cuma setara dengan pengeluaran, artinya kamu tak memiliki tabungan sama sekali. Tanpa tabungan, dirimu tidak mempunyai cadangan dana sepeser pun jika ada kebutuhan ekstra.

Ujung-ujungnya kamu pasti berutang atau menjual barang yang seharusnya masih dipakai buat kegiatanmu sehari-hari. Maka pendapatan sesuai dengan pengeluaran saja belum menjadi tanda dari keuangan yang sehat. Hidup selalu penuh dengan kejutan dan kamu perlu mengantisipasinya dengan persiapan mental maupun finansial. 

Mulai buat target tabungan per bulan. Sesedikit apa pun yang bisa ditabung setiap bulannya telah mengarahkanmu pada keuangan yang lebih sehat. Bila kebiasaan menabung dijaga, keuanganmu akan makin stabil. Jadikan menyisihkan uang sebagai kegiatan yang menyenangkan, bukan justru pembatasan atas kesenangan sehingga terasa menyiksamu.

3. Sukar membedakan kebutuhan dengan keinginan

6 Tanda Awal Terjerat Masalah Keuangan, Cegah Terus Berlanjutilustrasi berbelanja (pexels.com/Antoni Shkraba)

Saat ini pendapatanmu per bulan barangkali masih cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Namun, ketidakmampuanmu membedakan kebutuhan dengan keinginan akan menjadi bom waktu. Masalah keuangan sering kali dimulai dari sini.

Dengan kebutuhan serta keinginan yang bercampur aduk, lama-lama penghasilanmu terancam tak cukup. Berapa pun besarannya, rasanya kebutuhanmu selalu lebih dari itu. Padahal, kebutuhan pokok relatif tidak berubah. Yang berubah-ubah ialah gaya hidup.

Mulailah bertanya pada diri sendiri sebelum kamu membeli apa pun. Apakah dirimu membutuhkannya atau sekadar menginginkannya? Sesekali belanja keinginan tidak apa-apa buat menyenangkan diri. Tapi batasi frekuensi, anggaran, dan jenis barangnya agar gak cuma menumpuk di rumah sebab kamu telah mempunyai barang serupa.

Baca Juga: 5 Tips agar Keuangan Tidak Membengkak saat Puasa, yuk Bisa yuk!

4. Mulai jadikan utang sebagai jalan keluar

6 Tanda Awal Terjerat Masalah Keuangan, Cegah Terus Berlanjutilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Siapa sih, yang gak punya utang di zaman sekarang? Kalau tidak berutang pasti tak bisa membeli sesuatu. Nah, apakah kamu juga punya mindset seperti itu? Hanya karena banyak orang mengatakannya dan sepertinya itu wajar, tidak bermakna dirimu juga mesti mengikutinya.

Hidup yang paling nyaman adalah hidup tanpa utang. Di mana ada utang, di situ akan ada cicilan yang pembayarannya terlambat sedikit saja bakal mendapat bunga ekstra. Cicilan menunggak lama, pemberi pinjaman dapat menyita asetmu. 

Tak hanya itu, menjadikan utang tanpa bunga pada teman dan saudara sebagai jalan keluar juga sudah menjadi tanda dari kondisi keuangan yang tidak sehat. Jika kamu tak punya uang, solusinya adalah bekerja. Dan bila pendapatanmu kecil, maka berhematlah hingga sedemikian rupa supaya cukup. Jangan sedikit-sedikit menjadikan utang sebagai solusi.

5. Tak berani meninggalkan rumah orangtua meski sudah bekerja dan menikah

6 Tanda Awal Terjerat Masalah Keuangan, Cegah Terus Berlanjutilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Ada batas tanggung jawab finansial orangtua pada anak. Begitu kamu dewasa dan telah menyelesaikan studi, seharusnya dirimu siap mengepakkan sayap dan membuat sarangmu sendiri seperti seekor burung. Kamu mesti tahu diri untuk tidak terus tinggal di rumah orangtua atau mertua kecuali harus merawat keduanya yang lemah.

Bahkan masih lajang pun sebaiknya kamu menyegerakan buat tinggal di kos-kosan, kontrakan, atau rumah pribadi. Penting buat menguji tingkat kemandirianmu secara finansial dari kemampuan memenuhi kebutuhan pangan, sandang, serta papan. Terus hidup di rumah orangtua kerap kali mengaburkan kemandirian finansialmu.

Dirimu memang telah bekerja dan memiliki penghasilan yang lumayan, tetapi siapa yang tahu berapa uang yang kamu keluarkan buat menopang kebutuhan sehari-hari? Boleh jadi semua atau sebagian tagihan masih dibayar oleh orangtua. Uangmu sendiri banyak dihabiskan untuk berfoya-foya tanpa kamu merasa cemas karena bila butuh apa-apa masih bisa minta pada orangtua.

Kelak orangtua tiada, dirimu dapat kewalahan menghadapi kebutuhan hidup yang ternyata tak sedikit. Belum lagi bila saudara-saudara sepakat menjual rumah tersebut sebab orangtua tidak mewariskannya padamu. Kamu mau tinggal di mana? Gak gampang lho, memulai hidup mandiri di luar rumah orangtua setelah begitu lama dirimu nyaman di sana. 

6. Punya kebiasaan buruk yang menghambat produktivitas

6 Tanda Awal Terjerat Masalah Keuangan, Cegah Terus Berlanjutilustrasi tidak produktif (pexels.com/Nicola Barts)

Uang tidak bisa dihasilkan dengan duduk berpangku tangan, bersantai sepanjang hari, apalagi sambil merusak diri. Untuk menyehatkan kondisi keuanganmu, kamu harus memulai dari menjadi pribadi yang produktif dulu. Artinya, semua kebiasaan yang merusak produktivitasmu mesti dihilangkan.

Misalnya, bermain game sepanjang hari tanpa kamu memperoleh penghasilan yang halal dari situ. Juga kecanduan menonton film sampai kamu bergadang dan keesokannya tidak bisa bekerja dengan baik. Belum lagi mengeluarkan uang ekstra untuk berbagai kesenangan yang memakan waktu dan energimu seperti sering sekali berpesta dengan teman.

Tidak produktif pasti akan diikuti dengan pendapatan yang seret. Maka nasihat guna menjaga produktivitas bukanlah omong kosong. Mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas tak ubahnya menumbuhkan pohon uang yang akan membuatmu lebih sejahtera.

Lebih cepat mengenali tanda-tanda awal dari masalah keuangan membantumu mencegahnya berkembang menjadi serius. Kalau persoalan tersebut sudah parah, menyelesaikannya bukan hal mudah. Bahkan tak sedikit orang depresi oleh masalah ekonomi. Pastikan itu gak terjadi padamu dengan segera bekerja lebih giat serta melakukan manajemen keuangan yang lebih baik. 

Baca Juga: 6 Strategi Mengelola Keuangan Selama Ramadan, Ibadah jadi Tenang

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya