5 Tanda Kamu Sebaiknya Berhenti Menasihati Orang, Jangan Berlebihan!

Maksud baikmu belum tentu diterima dengan baik juga

Memberi nasihat sebetulnya merupakan hal baik. Nasihat penting untuk mengingatkan dan menghindarkan seseorang dari hal-hal yang buruk. Namun, kamu gak bisa terus menasihati orang lain dengan alasan buat kebaikannya sendiri.

Ada kalanya, kamu perlu berhenti memberi saran atau masukan daripada sesuatu yang amat tak menyenangkan terjadi antara dirimu dengan orang yang dinasihati. Tahan diri dari menasihati lagi bila situasinya seperti berikut ini.

1. Nasihatmu gak pernah digubris

5 Tanda Kamu Sebaiknya Berhenti Menasihati Orang, Jangan Berlebihan!ilustrasi menasihati teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Nasihat yang tidak pernah digubris menandakan dua hal. Pertama, nasihat itu bertentangan dengan prinsip atau keinginan orang lain. Kedua, nasihat itu tidak sesuai dengan persoalan yang ada.

Reaksi orang lain yang menunjukkan ketidakpedulian atas nasihatmu sebaiknya cukup untuk menghentikanmu. Toh, ia telah mendengar saran-saran darimu. Kalau dia merasa tertarik, kapan pun ia dapat mengikutinya.

2. Seseorang tampak terganggu oleh nasihatmu

5 Tanda Kamu Sebaiknya Berhenti Menasihati Orang, Jangan Berlebihan!ilustrasi menasihati teman (pexels.com/Yan Krukov)

Saat orang lain merasa terganggu oleh nasihatmu, penyebabnya bisa bermacam-macam. Misalnya, kamu terlalu banyak bicara bahkan menasihatinya terkait hal-hal yang privasi. Perhatikan raut wajah dan sikap lawan bicaramu.

Ketika ia terlihat kesal, bosan, apalagi menyanggah nasihatmu dengan ketus; berhentilah. Jangan terus menguji kesabarannya dengan nasihat sekalipun tujuanmu baik. Kamu harus bijaksana agar mampu mengerti kapan saatnya untuk diam.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Memberi Nasihat kepada Orang yang Keras Kepala

3. Kamu sendiri gak bisa menjalankan satu pun dari nasihat itu

5 Tanda Kamu Sebaiknya Berhenti Menasihati Orang, Jangan Berlebihan!ilustrasi menasihati (pexels.com/cottonbro studio)
dm-player

Dari sekian banyak nasihat yang kamu sampaikan pada orang lain, wajar bila ada beberapa di antaranya yang tidak dapat dirimu lakukan. Kamu menasihatkan sesuatu padanya lantaran pengalaman hidup. Seperti dirimu pernah melanggar nasihat serupa dari orangtua dan berakhir buruk buat dirimu.

Sekarang kamu meneruskan nasihat yang sama sebab kamu telah membuktikan kebenarannya. Jika begini, orang yang dinasihati masih bisa memercayaimu.

Namun kalau sebagian besar nasihatmu gak bisa dijalankan oleh dirimu sendiri, siapa yang hendak mengikutinya? Kamu lebih memerlukan nasihat itu daripada dia.

4. Waktu, tempat, dan situasinya gak tepat

5 Tanda Kamu Sebaiknya Berhenti Menasihati Orang, Jangan Berlebihan!ilustrasi menasihati teman (pexels.com/Ron Lach)

Perbuatan baik apa pun mesti melihat 3 hal di atas. Sebab kalau diabaikan, orang lain bisa gak berkenan terhadap nasihatmu. Misalnya, ketika kamu menasihatinya di depan orang lain. Dia dapat lebih merasa malu daripada berterima kasih atas nasihatmu.

Begitu pula saat suasana hati seseorang tengah buruk-buruknya. Lebih bijaksana untukmu menunda menasihatinya. Tunggu biar suasana hatinya membaik dulu, biar nasihatmu gak bikin dia tambah bad mood.

5. Ada orang lain yang lebih pas untuk menasihatinya

5 Tanda Kamu Sebaiknya Berhenti Menasihati Orang, Jangan Berlebihan!ilustrasi menasihati teman (pexels.com/Cojanu Alexandru)

Sebenarnya semua orang boleh memberi nasihat. Hanya saja, buat topik-topik yang sensitif lebih baik nasihat disampaikan oleh orang yang berkompeten atau lebih dekat dengannya. Kompetensi pemberi nasihat penting agar orang lain lebih percaya dan mau menurut.

Sedang kedekatan hubungan menghindarkan seseorang dari rasa tersinggung karena urusannya seperti dicampuri. Contohnya, terkait masalah rumah tangga.

Cuma karena kamu juga sudah menikah, bukan artinya dirimu boleh menasihatinya ini itu tanpa diminta. Biarkan pasangan, orangtua/mertua, dan saudaranya yang menasihati kecuali ia meminta pandanganmu.



Nasihat tentu didorong oleh niat yang baik. Akan tetapi apabila kamu kurang bijaksana dalam menasihati orang lain, akibatnya malah buruk. Seperti orang lain tersinggung dan merenggangkan hubungan kalian. Cegah ini terjadi dengan mengerti kapan kamu perlu berhenti menasihati.

Baca Juga: 5 Tanda Suatu Nasihat Tidak Cocok untukmu, Jangan Dipaksakan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya