5 Tanda Konsentrasi Menurun saat Kerja, Waktunya Istirahat Sejenak

#IDNTimesLife Kalo aktivitas dilanjutkan bisa celaka 

Jangan meremehkan konsentrasi kamu yang mulai menurun. Kalau ini diabaikan dan kamu terus beraktivitas, bisa saja akibatnya lebih berbahaya. Misalnya, kamu mengemudi dengan kondisi pikiran yang ke mana-mana.

Potensi kecelakaan menjadi meningkat sehingga sebaiknya dirimu menghentikan aktivitas terlebih dahulu. Jika gangguan konsentrasi disebabkan oleh banyaknya pikiran atau emosi yang tidak stabil, tenangkan dirimu. Bila kamu kelelahan, beristirahatlah sebelum melanjutkan kegiatan. Kenali tanda-tanda fokusmu mulai lemah. Dalam kegiatan sehari-hari pun, ini mudah diketahui. Tingkatkan kehati-hatianmu apabila satu atau lebih dari kelima tanda berikut telah muncul.

Baca Juga: Tips Menjawab 15 Pertanyaan Dasar Saat Interview Kerja

1. Lupa menaruh benda yang baru saja digunakan

5 Tanda Konsentrasi Menurun saat Kerja, Waktunya Istirahat Sejenakilustrasi mencari sesuatu (pexels.com/Ono Kosuki)

Contohnya, kamu baru saja memanaskan mesin kendaraan. Namun, gak lama kemudian dirimu lupa meletakkan kuncinya. Kunci itu makin dicari makin sulit ditemukan padahal gak ada yang mengambilnya.

Walaupun nanti akhirnya kunci ditemukan, ini sudah tanda bahwa fokusmu tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Jika ini terjadi hampir setiap hari, jangan cuma menganggapnya sebagai kebiasaan. Kamu menjadi tidak termotivasi buat meningkatkan konsentrasi supaya gak gampang lupa lagi.

Ingat-ingat apa yang membuatmu lupa akan sesuatu padahal baru digunakan. Boleh jadi ketika kamu menaruhnya, dirimu juga tengah memikirkan hal lain. Atau, tiba-tiba ada orang yang memanggil dan membuat perhatianmu teralihkan dengan cepat. Ini pun bisa membuatmu tak ingat tentang apa persisnya yang dilakukan terakhir kali.

2. Salah mengirim pesan

5 Tanda Konsentrasi Menurun saat Kerja, Waktunya Istirahat Sejenakilustrasi melihat smartphone (pexels.com/Mary Taylor)

Kamu bahkan mungkin tak akan menyadarinya sampai seseorang bertanya mengapa dirimu mengirim pesan itu padanya. Mending kalau pesan yang salah kirim sifatnya bukan rahasia. Bagaimana jika kamu justru mengirimkannya pada orang yang seharusnya gak boleh mengetahuinya?

Situasi tergesa-gesa bisa membuatmu tidak cermat ketika hendak berkirim pesan. Terlebih jika posisi chat terakhir antara dua orang berurutan atau nama mereka di daftar kontakmu mirip. Kamu dapat mengirim pesan pada orang yang tidak tepat.

Walaupun tampaknya sepele, ini wajib menjadi tanda bahaya yang mesti diperhatikan. Segera pulihkan konsentrasimu agar kesalahan yang serupa tak terulang apalagi bertambah parah. Dari salah mengirim pesan dapat berlanjut ke salah menginjak pedal gas ketika seharusnya kamu mengerem kendaraan.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Mengalami Gangguan Konsentrasi, Kurang Fokus?

3. Pekerjaan mudah, tetapi salah terus dalam mengerjakannya

dm-player
5 Tanda Konsentrasi Menurun saat Kerja, Waktunya Istirahat Sejenakilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Dari segi kemampuan, kamu bahkan telah ahli dalam mengerjakan tugas tersebut. Bisa dibilang, sambil menutup kedua mata pun dirimu dapat mengerjakannya. Akan tetapi, menurunnya konsentrasi bikin keahlian lama itu seakan-akan lenyap.

Pekerjaan yang seharusnya gampang bagimu mendadak terus dikerjakan dengan berbagai kesalahan. Kamu menjadi membuang-buang banyak waktu dan tenaga buat memperbaikinya. Lama-lama dirimu stres dan kekeliruannya kian banyak.

Berhenti saja dulu daripada salah melulu. Kamu mungkin sudah capek serta memerlukan istirahat. Dirimu dapat tidur sebentar kalau mengantuk, makan dan minum, atau cari hiburan biar rileks.

4. Melupakan kegiatan gara-gara terjeda sebentar

5 Tanda Konsentrasi Menurun saat Kerja, Waktunya Istirahat Sejenakilustrasi bertelepon (pexels.com/George Milton)

Perhatianmu gak sekadar teralihkan untuk sementara. Suatu pemecah konsentrasi justru bisa membuatmu lupa pada segala hal yang tadi sedang dikerjakan atau menurut rencana harus segera dilakukan. Contoh kecilnya, kamu menerima telepon di tengah kegiatan mencuci piring.

Setelah dirimu selesai menerima telepon, kamu lupa sama sekali tentang aktivitas mencuci piring yang belum kelar. Dirimu malah meninggalkan begitu saja tumpukan piring kotor di wastafel dan melakukan kegiatan lain. Seharusnya kamu tetap mengingat kegiatanmu sebelumnya selepas sesuatu yang memecah perhatian berakhir.

Jika ingatanmu tentang aktivitas yang ditinggalkan terhapus, berarti konsentrasimu amat rendah. Dari contoh di atas, sebelum kamu melakukan kegiatan lain sehabis bertelepon, ingat-ingat dulu apa yang dikerjakan sebelumnya. Jangan buru-buru pindah ke lain aktivitas. 

5. Bingung dalam merespons obrolan

5 Tanda Konsentrasi Menurun saat Kerja, Waktunya Istirahat Sejenakilustrasi mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Selama obrolan berlangsung, kamu ternyata cuma mendengarkan suara seseorang berbicara. Namun, dirimu tidak memperhatikan dengan saksama apa saja yang dikatakannya. Ketika tiba waktumu untuk gantian bicara atau dia bertanya sesuatu, kamu menjadi gelagapan.

Lebih dari sekadar dirimu bingung hendak mengatakan apa, bayangkan rasanya menjadi lawan bicaramu. Dia pasti merasa kesal karena seluruh perkataannya diabaikan. Kalau tahu bakal begini, tentu ia tak mau mengajakmu mengobrol.

Hadirlah sepenuhnya dalam suatu percakapan sebagai bentuk penghormatan pada lawan bicara. Jika konsentrasimu lagi rendah, mending menyingkir dulu dari orang lain. Kamu juga bisa mengatakan hal tersebut agar mereka dapat lebih maklum seandainya responsmu kurang pas.

Konsentrasimu memang gak bisa selalu stabil. Namun, penting untukmu segera menyadari serta memulihkannya. Jangan sampai fokusmu kian rendah dan menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa yang lebih buruk lagi.

Baca Juga: 5 Teknik Pernapasan Bikin Anak Mudah Konsentrasi, Gak Sulit Kok!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya