6 Tanda Waktunya Keluar dari Grup WA, Nomor Disalahgunakan

Hanya ikuti grup chat yang penting

Berapa grup WA yang kamu ikuti? Dari grup sebanyak itu, apakah dirimu selalu aktif? Kalau kamu mengikuti begitu banyak grup chat, mungkin sekarang waktu yang tepat buat menguranginya.

Sebab terkadang banyaknya grup yang diikuti tidak sebanding dengan kualitas interaksi di dalammya. Grup WA bahkan kini bisa menjadi sumber stres serta konflik dengan orang lain. Toh, keluar dari grup WA bukan berarti kamu memutuskan tali silaturahmi dengan setiap anggotanya.

Bila dirimu terus memaksakan diri bertahan dalam grup yang tak kondusif, masalahmu dengan anggotanya justru akan meruncing. Begitu kontrol diri melemah, hubungan kalian bisa rusak untuk selamanya. Inilah enam tanda waktunya keluar dari grup WA. Jika merasakan enam tanda berikut, segera keluar saja dari grup WA tersebut, ya.

1. Sudah lama gak ada aktivitas di grup

6 Tanda Waktunya Keluar dari Grup WA, Nomor Disalahgunakanilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Ivan Samkov)

Grup itu pernah ramai, tetapi sudah lama sekali tidak. Sekarang gak ada interaksi lagi antaranggotanya. Biasanya grup yang mati begini dulu dibuat untuk suatu keperluan saja.

Ketika keperluan itu berakhir, maka komunikasi antaranggota pun terhenti. Jika sudah lebih setahun tidak ada satu pun chat yang masuk di grup bahkan sebagian anggota mulai meninggalkannya, tak ada salahnya kamu mengikutinya. Pembuat grup mungkin punya alasan untuk mempertahankannya.

Akan tetapi bila ia sendiri gak pernah muncul untuk sekadar menyapa anggota grup, bukan salah kalian jika memilih keluar. Ini sama seperti seseorang mengundangmu ke rumahnya, tetapi dia mendiamkanmu dalam waktu yang lama. Lebih baik kamu pergi saja daripada bingung mau melakukan apa.

2. Ada aktivitas, tetapi tidak berhubungan denganmu

6 Tanda Waktunya Keluar dari Grup WA, Nomor Disalahgunakanilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sekarang sebagian orang sedikit-sedikit bikin grup WA dan kadang asal memasukkan orang lain sebagai anggotanya. Akibatnya, kamu dapat merasa tersesat di sebuah grup. Misalnya, kamu tahu-tahu dimasukkan ke grup tentang parenting oleh seseorang.

Pun dirimu belum menikah apalagi punya anak. Kamu juga tidak bergelut di bidang psikologi. Duniamu sangat jauh dari urusan pengasuhan anak.

Kalau informasi dalam grup sama sekali tak relevan dengan kehidupanmu, keluar saja. Tidak perlu merasa gak enak karena perasaan itu seharusnya timbul di benak orang yang secara sepihak memasukkanmu ke grup. Tak usah pamit segala juga gak apa-apa.

3. Interaksinya selalu negatif

6 Tanda Waktunya Keluar dari Grup WA, Nomor Disalahgunakanilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Yan Krukau)

Grup WA yang aktif juga tak berarti harus kamu ikuti. Tergantung interaksi di dalamnya positif atau tidak. Hidup sudah banyak persoalan, jangan menambahinya dengan terlibat interaksi yang negatif di dalam grup chat.

Mungkin beberapa orang di dalamnya amat toksik sehingga hampir selalu terjadi perselisihan. Kalimat-kalimat yang tertulis pasti menyebabkan emosimu ikut terpengaruh. Saling sindir dan menyalahkan hampir setiap hari mewarnai percakapan di grup.

Siapa pun mereka, kamu punya hak untuk memfilter teman-temanmu. Dirimu bahkan wajib hanya memilih lingkungan yang baik supaya pengaruhnya pada kehidupanmu juga positif. Keluar saja dari grup tersebut demi suasana hati yang lebih damai.

dm-player

4. Grup dikuasai segelintir orang

6 Tanda Waktunya Keluar dari Grup WA, Nomor Disalahgunakanilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dominasi mereka di grup sampai membuat anggota yang lain tersingkir. Topik yang dibicarakan selalu hanya tentang mereka. Apabila kamu atau anggota yang lain angkat suara, mereka seolah-olah tidak memedulikannya.

Grup itu berisi begitu banyak orang, tetapi sebagian besar anggota seperti hanya disuruh menjadi pembaca percakapan antara orang-orang yang berkuasa. Manusiawi apabila dirimu menjadi gak nyaman lagi. Bila seperti ini, mending mereka bikin grup sendiri saja.

Akan tetapi karena mereka tetap mempertahankan grup yang besar itu, kamu saja yang keluar. Boleh jadi setelahnya anggota lain yang juga bosan menjadi pembaca saja ikut-ikutan meninggalkan grup. Ini akan mendorong orang-orang yang terlalu dominan belajar mengontrol kekuasaannya kalau ingin diterima di kelompok yang lebih besar.

Baca Juga: 6 Tips saat Ada Masalah dengan Tetangga, Jangan Ribut di Grup WA!

5. Aktivitas di grup berbeda dari tujuan pembuatannya

6 Tanda Waktunya Keluar dari Grup WA, Nomor Disalahgunakanilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Umumnya grup WA dibuat dengan tujuan tertentu. Misalnya, kamu mengikuti grup latihan menulis. Sesuai dengan namanya, tujuan grup ini adalah belajar bersama tentang cara membuat karya tulis yang baik.

Awalnya, isi obrolan dalam grup selaras dengan tujuan belajar menulis. Namun, lama-kelamaan diskusi kepenulisan makin sedikit. Sebagai gantinya malah percakapan tentang berbagai topik yang sama sekali tak berhubungan dengan kepenulisan.

Contohnya, membicarakan rumah tangga masing-masing atau sekadar saling bercanda. Sepositif apa pun isinya bila gak sesuai lagi dengan tujuan semula yang membuatmu bergabung, kamu boleh out. Percakapan yang gak nyambung dengan tujuan pertama bisa mengganggu konsentrasimu yang sungguh-sungguh ingin mengasah keterampilan menulis.

6. Ada indikasi penyalahgunaan nomormu

6 Tanda Waktunya Keluar dari Grup WA, Nomor Disalahgunakanilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ini memang masih dugaan, tetapi tidak ada salahnya untukmu mencoba mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Sebelum ini, kamu juga sudah mengikuti beberapa grup WA. Semuanya aman-aman saja.

Akan tetapi tidak lama sejak dirimu mengikuti grup yang terakhir, kamu sering sekali dihubungi banyak nomor asing. Keperluan mereka bermacam-macam serta tidak kamu mengerti. Bahkan ada orang asing yang berusaha untuk menipumu.

Apabila kamu selalu selektif dalam membagikan nomor telepon, grup WA yang terakhir diikuti patut diwaspadai. Jangan-jangan ada anggota grup yang menyalahgunakan nomor-nomor yang ada. Nomormu disebarluaskan tanpa izin bahkan kamu bisa dijadikan penjamin utang-utangnya sehingga dirimu dikejar-kejar orang tak dikenal.

Jika kamu merasakan hal di atas, itulah tanda waktunya keluar dari grup WA. Keluar dari grup WA dapat menjadi keputusan yang tepat jika itu menghindarkanmu dari beragam keburukan atau kesia-siaan. Bersih-bersih grup yang diikuti juga membuatmu lebih fokus dalam berinteraksi dengan orang-orang yang tepat saja, sesuai dengan kebutuhan. Kamu tak perlu terus mengobrol atau mendengarkan percakapan semua orang yang bikin duniamu terlalu berisik.

Baca Juga: 3 Cara Keluar Grup WA Tanpa Diketahui Anggota Lainnya

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya