6 Alasan Bersikap Terlalu Sopan Kurang Disukai, Dikira Pura-pura?

Kalau kenal lebih lama baru tahu sifat aslimu

Tahu sopan santun menjadi modal berharga dalam kamu bergaul dengan orang lain. Dirimu lebih mampu menjaga sikap dan ucapan terhadap siapa pun. Kamu mempertimbangkan kepantasan serta perasaan orang lain sebelum melakukan apa saja.

Seharusnya orang-orang juga menghargai dan menyambut baik kesopananmu. Tapi gak usah kaget apabila terlalu sopan kurang disukai oleh segelintir orang. Mereka bahkan tampak agak judes saat kamu bersikap sopan lalu cenderung menghindarimu.

Atau, mereka membicarakanmu di belakang. Tak berarti kamu mesti berubah menjadi berbicara serta berbuat sesuka hati. Mereka hanya perlu mengenalmu lebih lama supaya tahu kesopananmu tidak sama dengan kepalsuan. Berikut enam hal yang menyebabkan rasa kurang suka mereka terhadapmu.

1. Bikik kikuk orang yang gak sesopan kamu

6 Alasan Bersikap Terlalu Sopan Kurang Disukai, Dikira Pura-pura?ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Aleksandar Andreev)

Dengan mampu bersikap begitu sopan, kamu telah membuat standar yang tinggi dalam berinteraksi dengan orang lain. Memang dirimu tidak memaksa mereka supaya sesopan kamu. Dirimu tahu bahwa setiap orang memiliki pembawaannya masing-masing. Kurang sopan juga tak berarti seseorang pasti lebih buruk daripada kamu.

Tapi tetap saja beberapa orang merasa kesulitan dalam berinteraksi denganmu. Mereka cemas sikap yang kurang sopan seakan-akan menjadi balasan yang buruk atas tata kramamu yang tinggi. Mereka gak mau dianggap kurang mengetahui sopan santun dalam pergaulan. 

Bersamamu sama dengan menempatkannya dalam situasi yang serba canggung. Mereka tidak bisa bersikap selepas biasanya ketika bareng orang lain. Mereka tak tahan bersamamu lama-lama. Kadang melihat kedatanganmu saja mereka sudah mengeluh dalam hati.

Baca Juga: 7 Hadits tentang Umroh dan Ayat dalam Al-Qur'an, Pahami dan Maknai!

2. Hubungan sulit akrab sebab berisi basa-basi terus

6 Alasan Bersikap Terlalu Sopan Kurang Disukai, Dikira Pura-pura?ilustrasi percakapan (pexels.com/Aleksandar Andreev)

Sebagai pribadi yang sopan memang ada kemungkinan kamu terjebak dalam basa-basi terus. Dirimu terlalu takut bikin gak nyaman lawan bicara dengan membicarakan hal-hal yang sedikit lebih pribadi. Walau maksudmu baik, tetapi percakapan di antara kalian menjadi sulit berkembang.

Kamu tak kunjung masuk ke obrolan yang lebih mendalam dengan orang lain. Mereka pun gak berani mendahuluimu dengan pertanyaan karena khawatir merusak suasana yang dibangun olehmu. Maka percakapan selama apa pun terus berputar-putar di topik yang umum saja.

Obrolan semacam itu memang gak berpotensi mengganggu suasana hati. Akan tetapi, tidak juga akan mengakrabkan kalian. Sering bertemu pun tetap membuatnya merasa tak tahu banyak tentangmu. Sebaliknya, ia juga menjadi gak nyaman untuk lebih membuka dirinya terhadapmu.

3. Kamu menjadi kurang jujur dalam berpendapat

6 Alasan Bersikap Terlalu Sopan Kurang Disukai, Dikira Pura-pura?ilustrasi percakapan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sebagai pribadi yang amat sopan, setiap kamu hendak berpendapat menjadi kurang bebas. Dirimu tidak hanya memikirkan cara terbaik untuk menyampaikannya. Namun, juga sering mengubah isi pendapat demi menyenangkan hati orang lain. Kamu terlalu takut pendapatmu bakal bikin seseorang terusik.

Padahal, orang lain mengharapkan pendapat yang jujur. Jangan ada yang dikurangi dari pendapatmu sehingga membuatmu gak objektif lagi. Ini yang menyebabkan kesopananmu bikin mereka ragu buat bekerja sama lebih jauh. Dirimu dikhawatirkan tidak bisa memberikan saran-saran yang membangun hanya karena merasa sungkan.

Kamu perlu memberi batas antara kesopananmu dengan keberanian dalam berpendapat. Keduanya merupakan hal yang baik. Tapi bila kesopanan menghambatmu dalam mengemukakan opini bakal menjadi masalah. Cara menyampaikan pendapat memang harus sopan. Namun, jangan sengaja berpendapat untuk menjilat orang lain.

4. Curiga ada maksud terselubung di balik kesopananmu

6 Alasan Bersikap Terlalu Sopan Kurang Disukai, Dikira Pura-pura?ilustrasi percakapan (pexels.com/Katya Wolf)

Tak sedikit orang yang masih memandang kesopanan seperti topeng yang dikenakan selama berinteraksi. Benarkah kamu sesopan itu atau kesopananmu cuma dalam rangka mencapai maksud tertentu? Mereka sangat penasaran kapan topeng kesopananmu bakal terlepas?

Untuk menjawab keraguan mereka terhadap sikap sopanmu memang tidak bisa dalam waktu singkat. Kamu sebaiknya tak secara khusus berusaha meyakinkan siapa pun tentang ketulusanmu. Waktu yang bakal menjawab semua tanda tanya di benak mereka.

Apabila kalian terus berinteraksi dan kesopananmu sejak awal bertemu sampai sejauh itu gak berubah, mereka dengan sendirinya menjadi percaya. Sopan memang bagian dari identitasmu. Bukan sekadar cara untukmu memperoleh sesuatu dari orang lain. Setelah memahami hal ini, mereka baru benar-benar lebih nyaman bersamamu.

5. Sopan pada lawan jenis disalahartikan mau digoda

6 Alasan Bersikap Terlalu Sopan Kurang Disukai, Dikira Pura-pura?ilustrasi percakapan (pexels.com/Liliana Drew)

Kamu gak mau terkesan kasar dengan bersikap acuh tak acuh pada lawan jenis yang mendekat apalagi menghardiknya. Sikapmu pada mereka semata-mata bentuk kesopanan. Dirimu tidak ingin membuat orang lain merasa terhina dengan sikapmu yang cuek bahkan judes.

Tapi orang lain yang hanya melihat interaksi kalian dapat mengembangkan pemikiran yang berbeda. Mereka mengira kamu membiarkan lawan jenis menggodamu. Padahal, dirimu hanya berusaha tetap menghormati lawan jenis selama sikapnya belum keterlaluan.

Kamu juga memiliki batasan yang tidak boleh dilampaui oleh orang lain. Dirimu pun tak menanggapi upayanya merayu. Kamu hanya tetap memperlakukannya dengan baik selama perilakunya masih dalam batasan tersebut. Kalau setiap perilaku lawan jenis disikapi dengan terlalu keras justru dapat berakibat kurang baik untukmu, seperti membuatnya sakit hati.

6. Jaga privasi orang lain justru disangka tak peduli

6 Alasan Bersikap Terlalu Sopan Kurang Disukai, Dikira Pura-pura?ilustrasi percakapan (pexels.com/RDNE Stock project)

Sebagai orang yang memahami betul kesopanan, kamu paling gak mau mengusik privasi orang lain. Misalnya, dengan dirimu tidak bertanya sedikit pun mengenai kabar perceraian saudara. Maksudmu hanya agar dia tetap nyaman berada dalam situasi sosial.

Jangan sampai ia merasa malu dengan status barunya sebagai janda atau duda. Akan tetapi, saudaramu justru berpikir kamu sama sekali tidak mempunyai kepedulian terhadapnya. Dia sebetulnya ingin ditanya agar punya teman bercerita. Tapi ketika ia mulai sedikit membicarakannya, responsmu juga dianggap kurang memadai.

Bila kamu berhadapan dengan orang yang menganggap sikap terlalu sopan kurang disukai, lebih baik tegaskan di awal bahwa dirimu hanyalah menghargai privasinya. Kamu tak mau banyak bertanya, tetapi siap mendengarkan seandainya ada hal-hal pribadi yang ingin diutarakannya. Berikan jaminan bahwa rahasia itu aman di tanganmu.

Hanya karena beberapa orang kurang suka dengan sikap sopanmu bukan berarti kamu lantas perlu berubah menjadi tidak sopan. Masa kenal yang lebih lama akan memberi tahu mereka tentang kesopanan tersebut asli atau palsu. Kalian pun dapat saling menyesuaikan diri dalam interaksi sehari-hari.

Baca Juga: 5 Cara Meminta Tolong di Tempat Kerja, Harus Sopan!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya