7 Tips Cegah Bosan pada Pekerjaan Menulis, Awali dengan Rasa Suka

Jika dinikmati gak jadi beban meski ada target

Sudahkah kamu merasa bosan pada pekerjaanmu sebagai penulis? Jika iya, gak usah terlalu khawatir apalagi meyakininya sebagai tanda, bahwa dirimu tidak cocok melanjutkan pekerjaan ini.

Sama seperti pekerjaan apa pun, menulis yang dilakukan setiap hari juga dapat menyebabkan kebosanan. Persis seperti orang yang setiap hari mesti ke kantor, menyusuri jalanan untuk mengantarkan paket, melayani pengunjung dengan ramah padahal hatinya sedang sedih, dan sebagainya.

Namun, ada cara untuk mencegahmu terlalu sering merasa bosan dengan aktivitas menulis. Kalau mengingat kebutuhan hidup yang harus dipenuhi cuma membuatmu tambah sumpek, coba lakukan ketujuh tips di bawah ini.

1. Awali dengan rasa suka pada kegiatan menulis

7 Tips Cegah Bosan pada Pekerjaan Menulis, Awali dengan Rasa Sukailustrasi menulis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Rasa sukamu pada kegiatan menulis gak harus 100 atau 95 persen. Mungkin tidak banyak orang yang secara alami begitu menyukai kegiatan mengolah kata. Namun selama ada ketertarikan pada aktivitas ini, dirimu masih cocok menjadi penulis, kok.

Perbedaannya hanyalah makin tinggi rasa sukamu pada aktivitas menulis, makin tahan pula dirimu dalam mengerjakannya dari waktu ke waktu. Baru menjadi masalah jika dirimu sebenarnya sama sekali tidak menikmatinya. Kamu mencoba melakukannya sekadar karena desakan kebutuhan hidup dan menulis di platform tampaknya dapat dilakukan semua orang.

Itu benar, tetapi orang yang sama sekali gak mencintai kata-kata pasti kesulitan untuk bertahan. Padahal, gak konsisten menulis bikin kamu tambah sulit memulainya kembali. Akibatnya, dirimu tak hanya merasa bosan melainkan juga frustrasi pada kegiatan yang satu ini.

2. Menulis di genre atau kanal berbeda

7 Tips Cegah Bosan pada Pekerjaan Menulis, Awali dengan Rasa Sukailustrasi penulis (pexels.com/iam hogir)

Melompat-lompat ke berbagai genre atau kanal bukan tanda fokusmu terpecah. Selama kamu mampu menyelesaikan setiap proyek yang dimulai, ini malah tanda yang positif. Berarti kemampuanmu menulis beragam dan dapat menambah deras aliran cuan.

Keuntungan lain dari menulis lintas genre atau kanal adalah dirimu terhindar dari kebosanan. Milikilah setidaknya kemampuan menulis di 2 bidang yang berbeda biar kamu bisa refreshing sekaligus tetap prodiktif. Misalnya, menulis kanal life  sekaligus puisi atau novel dewasa dan cerita anak. Kapan pun kamu merasa bosan dengan satu jenis tulisan, tinggal ganti tema.

3. Setiap hari ada waktu untuk jalan-jalan di luar ruangan

7 Tips Cegah Bosan pada Pekerjaan Menulis, Awali dengan Rasa Sukailustrasi jalan-jalan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Menulis memang pekerjaan yang minim gerakan kecuali jari-jari tangan serta biasanya dilakukan di dalam ruangan. Kamu bahkan sengaja menutup pintu kamar demi lebih dapat berkonsentrasi. Kerugiannya, dalam jangka panjang ini bisa menimbulkan rasa bosan yang luar biasa. 

Kamu gak cuma kurang berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga lama tidak menghirup udara segar dan terkena sinar matahari. Dirimu dapat hanya berkutat di kamar selama seminggu dan menggunakan layanan pesan antar untuk semua kebutuhanmu. Hentikan kebiasaan ini jika tak mau merasa mati bosan di depan laptop. 

Dorong dirimu untuk tetap keluar rumah atau kos-kosan dan melihat dunia. Gak usah jauh-jauh bila memang kamu tidak ada keperluan. Cukup membeli makanan langsung ke warungnya atau berbelanja di minimarket. Kamu dapat cuci mata, bertegur sapa dengan orang yang ditemui, sekaligus melemaskan otot kaki.

Baca Juga: 5 Soft Skill yang Bisa Terbentuk dari Kebiasaan Menulis, Kunci Sukses

4. Membaca berbagai buku, gak cuma untuk keperluan riset

7 Tips Cegah Bosan pada Pekerjaan Menulis, Awali dengan Rasa Sukailustrasi membaca (pexels.com/Khanh Hoang Minh 2)

Penulis dan kegiatan membaca tidak dapat dipisahkan. Terutama dengan adanya kebutuhan untuk melakukan riset buat tulisanmu nanti. Kamu tentu gak mau sampai salah data. Akan tetapi, jangan cuma membaca buku-buku yang menunjang risetmu, ya.

Sebagai contoh, dirimu rutin menulis tentang pengembangan diri. Biar tulisanmu mendalam, setiap hari kamu melahap berbagai buku pengembangan diri. Dirimu tidak mau melirik bacaan lain karena merasa itu gak relevan dengan bidang kerjamu.

Justru terlalu membatasi bacaan yang akan membuatmu merasa bosan sekali. Tak ada salahnya menyelingi bacaan bertema pengembangan diri dengan komik, novel, dan puisi. Nikmati baik bacaan buat keperluan riset maupun menghibur diri.

5. Variasikan waktu dan tempat menulis, juga alat yang digunakan

7 Tips Cegah Bosan pada Pekerjaan Menulis, Awali dengan Rasa Sukailustrasi penulis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jika dirimu sudah memilih untuk hidup dari menulis, berarti kamu harus rutin melakukannya. Cegah kebosanan melanda dengan pandai-pandai memvariasikan waktu dan tempatmu menulis. Kamu gak harus setiap hari menulis di dalam kamar. Sesekali pindah ke teras, kafe, atau taman.

Waktunya juga jangan terlalu kaku meski secara umum dirimu memiliki jam kerja. Tidak masalah untukmu mulai menulis agak siang bila bosan melakukannya sejak pagi. Toh, intinya kamu tetap menulis dan target-targetmu tercapai.

Alat yang dipakai buat menulis juga tidak harus selalu laptop. Duduk terus menghadap laptop bisa bikin kamu capek sekali, lalu merasa bosan dengan rutinitas menulis. Coba selingi dengan menulis menggunakan smartphone untuk jenis tulisan pendek, biar dirimu dapat sambil berdiri atau berbaring. Dapat pula sesekali kamu menulis tangan meski nanti atau besok perlu diubah menjadi ketikan.

6. Jangan hanya berkutat di komunitas dan aktivitas menulis

7 Tips Cegah Bosan pada Pekerjaan Menulis, Awali dengan Rasa Sukailustrasi komunitas olahraga (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bergabung dengan komunitas memang berguna dalam prosesmu belajar menulis. Bersama teman-teman yang bergelut di dunia kepenulisan, kamu bisa sharing pengalaman dan mendapat berbagai informasi penting terkait pekerjaan. Namun, terus berinteraksi dengan mereka dan selalu membahas dunia menulis juga dapat membuatmu bosan akut.

Rasanya seperti gak ada kesempatan untukmu menarik napas sejenak dari segala hal tentang menulis. Kegiatanmu sudah menulis setiap hari, masih pula terus membicarakan mengenai tulisan. Penulis gak melulu menulis dan membahas literasi, lho.

Kamu boleh bergabung dengan komunitas lain dan berkegiatan bersama mereka. Seperti komunitas olahraga, memasak, sukarelawan, penyayang binatang, dan sebagainya. Selain obat dari kebosanan, komunitas serta kegiatan yang berbeda juga meluaskan pergaulan plus menambah pengalaman yang bisa memperkaya tulisanmu.

7. Hindari terobsesi cepat kaya dan terkenal

7 Tips Cegah Bosan pada Pekerjaan Menulis, Awali dengan Rasa Sukailustrasi seorang pria (pexels.com/Jack Sparrow)

Bisa gak, penulis kaya dari karyanya? Sangat bisa karena sebenarnya ini sama dengan pekerjaan lain yang dapat memberikan penghasilan tak terbatas. Namun, hindari ingin cepat kaya dan terkenal apa pun pekerjaanmu.

Tidak hanya di bidang menulis, keinginan muluk begitu juga sukar diraih melalui jenis pekerjaan yang lain. Sabar dan realistis dalam menjalani pekerjaan serta mengharapkan hasilnya lebih baik untuk menjaga semangatmu. Obsesi pada kekayaan dan ketenaran cuma bikin kamu menggebu-gebu di awal, tetapi mudah loyo ketika harapan itu tak segera menjadi nyata.

Kebosanan yang kamu rasakan tidak berarti dirimu mesti berhenti selamanya dari kegiatan menulis. Sama seperti karyawan yang lagi jenuh dengan rutinitasnya di kantor tak boleh diartikan harus segera resign. Sebagian tugas manusia dalam kehidupan ini memang berdamai dengan rasa bosan serta berusaha, agar tak terlalu sering mengalaminya.

Baca Juga: 5 Hal Wajib Dilakukan Penulis Selain Menulis, Makin Maksimal

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya