6 Tips jika Ingin Pindah dari Kota Besar ke Kota Kecil, Siapkan Dirimu

Tidak sedrastis desa, tapi tetap butuh penyesuaian

Pindah dari kota besar ke kota yang lebih kecil memang tidak sedrastis itu, seandainya kamu pindah ke desa. Banyak kota kecil yang terus berkembang dan dilengkapi dengan hotel, rumah makan ternama, serta swalayan yang cukup besar meski mungkin bukan mal.

Meski begitu, perpindahan berarti perubahan. Setiap perubahan tentu menimbulkan rasa kurang nyaman, kebingungan, serta keraguan atas keputusan yang telah diambil. Bahkan jika ide pindah ini datang dari diri sendiri tanpa paksaan dari siapa pun, ketiga perasaan di atas dapat tetap muncul.

Kamu gak mungkin mengubah lagi keputusan terkait wilayah tinggal, seakan-akan kepindahan ini hanya berjarak beberapa ratus meter dan bukan kilometer. Baik atau buruknya kepindahaanmu tergantung pada kematangan keputusanmu serta persiapan mental dan finansial.

Di tempat yang baru segala sesuatunya perlu adaptasi. Apalagi bila kamu belum pernah tinggal di kota kecil. Perhatikan enam tips di bawah ini, jika kamu berniat pindah dari kota besar. Supaya kehidupanmu makin baik di kota tersebut.

1. Bicarakan dengan pasangan

6 Tips jika Ingin Pindah dari Kota Besar ke Kota Kecil, Siapkan Dirimuilustrasi pasangan (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Untukmu yang sudah mempunyai pasangan, keputusan sebesar ini gak bisa dibuat secara sepihak. Terlebih kamu menginginkan pasangan ikut denganmu. Kalau dia gak setuju dengan gagasan itu, kalian malah berantem dan saling memaksakan pendapat.

Bicarakan bareng pasangan perlahan-lahan. Perpindahan ini bakal terasa seperti mencabut akar kehidupan kalian di kota besar untuk menanamnya kembali di kota kecil. Seyakin apa pun dirimu, pasangan dapat merasa ragu kota kecil merupakan tempat yang cocok untuk kalian.

Terlebih pasangan juga memiliki pekerjaan. Ia gak bisa begitu saja mengundurkan diri. Juga tak ada jaminan dia bakal memperoleh pekerjaan yang tepat di kota kecil impianmu. Belum lagi soal sekolah anak-anak. Telah berkeluarga bikin keputusan pindah kota tidak semudah saat dirimu masih lajang. Kalau pasangan belum mau, jangan memaksanya.

2. Tinggalkan kebiasaan hedonisme

6 Tips jika Ingin Pindah dari Kota Besar ke Kota Kecil, Siapkan Dirimuilustrasi berboncengan (pexels.com/Gunnar Kristiansen)

Tentu banyak juga masyarakat kota besar yang gak hedonis. Akan tetapi, kalau kamu suka mengejar kesenangan materi sampai menjadikannya satu-satunya tujuan dalam hidup, pilihanmu cuma dua. Pertama, selamanya dirimu tinggal di kota besar dan menjadi hedonis. Kedua, pindah ke kota kecil, tetapi mesti terlebih dahulu mengendalikan dirimu dari kesenangan dunia.

Memang kota kecil dapat membantumu menghilangkan hedonisme. Namun, bila dirimu pindah dulu dari kota besar ke kota kecil baru belajar hidup lebih bersahaja, kamu juga yang akan kesulitan. Dirimu bakal merasa tidak betah bahkan sangat menyesali keputusan tersebut.

Pikirmu sebelumnya, pindah ke kota kecil otomatis menghilangkan obsesimu akan materi. Faktanya, kamu justru seperti harus bertarung melawan diri sendiri yang tetap menginginkan kehidupan ala kota besar. Di sana kesenangan hidup yang ditawarkan seakan-akan tidak ada habisnya.

Baca Juga: 5 Alasan Pindah ke Kota Besar Jadi Solusi Jenuh pada Kerjaan

3. Adaptasi dengan fasilitas kota yang lebih sedikit dan suasananya

6 Tips jika Ingin Pindah dari Kota Besar ke Kota Kecil, Siapkan Dirimuilustrasi mengantar anak sekolah (pexels.com/Ricky Esquivel)

Jangankan mengejar kesenangan dunia yang bersifat materi, seperti fasilitas transportasi umum, tempat belanja, dan rumah sakit saja tidak sama dengan kota besar. Kamu yang sudah terbiasa dengan segala kemudahan layanan di kota besar dapat mengalami kekagetan yang luar biasa. Di kota kecil biasanya juga sudah ada ojek online. 

Namun, barangkali gak sebanyak di kota besar sehingga waktu tunggunya lama. Hidup di kota kecil menuntutmu untuk lebih mandiri karena kurangnya pelayanan. Pergi tanpa kendaraan pribadi mengharuskanmu pulang sebelum terlalu malam, biar gak sulit mendapatkan kendaraan umum.

Suasananya juga berbeda dari kota besar. Sebelum dirimu pindah, kamu membayangkan suasana kota kecil lebih tenang. Namun, setibanya di sana dan tinggal selama beberapa hari, dirimu bukannya merasa tenang malah kesepian. Apalagi kamu belum punya teman atau mengenal tetangga dengan baik.

4. Rendah hati dalam berinteraksi

6 Tips jika Ingin Pindah dari Kota Besar ke Kota Kecil, Siapkan Dirimuilustrasi suasana pasar (pexels.com/Humphrey Muleba)

Orang dari kota besar biasanya terlihat mencolok di kota yang lebih kecil. Dari segi penampilan dan caramu membawa diri saja sudah tampak berbeda. Kamu akan menjadi sorotan orang-orang di sekitar. Tentu dirimu ingin dianggap biasa saja seperti mereka.

Namun, perhatian lebih itu tak terelakkan. Kamu harus mampu menjaga sikap dengan baik agar tidak terkesan tinggi hati. Hal pertama yang harus menjadi kebiasaanmu dalam interaksi sehari-hari adalah lebih sering tersenyum dan menyapa. Jangan malah dirimu cuma menunggu disapa. Itu pun balasanmu kurang ramah.

Hindari sibuk memberi tahu mereka tentang apa pun seolah-olah dirimu paling pintar. Malah kamu yang mesti mencari tahu tentang kota tersebut dari mereka. Sebisa mungkin ikuti cara hidup mereka yang lebih bersahaja, termasuk dari pilihan tempat tinggal dan kendaraanmu.

Gak usah sedikit-sedikit menceritakan kehidupan kota. Kalaupun ada tetangga yang penasaran, jawablah tanpa terkesan membanggakan kota besar asalmu. Bagaimanapun juga sekarang dirimu tinggal di kota kecil itu.

5. Cara berpikir harus terus berkembang

6 Tips jika Ingin Pindah dari Kota Besar ke Kota Kecil, Siapkan Dirimuilustrasi membaca (pexels.com/Vitaly Gariev)

Penduduk kota kecil tentu juga pintar-pintar dan mengenyam pendidikan yang tinggi. Hanya saja, kamu sudah melihat dan merasakan langsung kehidupan di kota besar. Sedikit banyak wawasanmu menjadi lebih luas. Cara pandangmu menjangkau masa depan lebih jauh.

Kamu terbiasa dengan impian-impian besar karena fasilitas di sana juga menunjang untukmu meraihnya. Pikiranmu yang sudah amat terbuka selama bertahun-tahun ini mesti tetap dijaga. Jangan sampai dirimu mengalami kemunduran dalam pola pikir yang membuat hidupmu terancam stagnan.

Kamu juga mesti mengajarkan pada anak-anak tentang mengembangkan pikiran supaya kehidupan mereka maju. Tinggal di kota kecil seperti benih yang ditanam di pot mungil. Benih tersebut harus makin besar. Jangan ikut kecil terus saking nyamannya dengan tempat tanamnya.

6. Siapkan diri dengan pendapatan yang lebih kecil

6 Tips jika Ingin Pindah dari Kota Besar ke Kota Kecil, Siapkan Dirimuilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pindah ke kota kecil juga akan berdampak langsung pada pendapatanmu yang bekerja di kantor. Biaya hidupnya memang lebih rendah daripada di kota besar. Namun, terbiasa memegang banyak uang akan membuatmu cemas, sedih, dan gak yakin mampu hidup berkecukupan dengan gaji sekarang. 

Beda dengan apabila pendapatanmu tidak terpengaruh oleh tempat tinggal. Contohnya, penulis lepas yang penghasilannya dihitung dari jumlah karya serta pembaca atau pembeli. Kamu pindah ke mana pun, penghasilanmu tak terpengaruh standar upah di tempat tersebut.

Apabila penghasilanmu langsung anjlok gara-gara pindah kota, pastikan kamu sudah membekali diri dengan kemampuan mengelola keuangan dengan baik. Standar hidupmu mau gak mau menurun dibandingkan ketika dirimu hidup di kota besar. Untuk sekadar hidup tentu bisa. Tapi kamu gak leluasa lagi membelanjakan uang buat kesenangan.

Bila enam hal di atas sudah dilakukan, keputusanmu pindah ke kota kecil akan memberikan lebih banyak manfaat. Gak ada penyesalan dan keinginan untuk kembali saja ke kota besar. Dirimu dapat benar-benar merasakan kehidupan yang lebih tenang bersama keluarga.

Baca Juga: 5 Tips Pindah Rumah yang Harus Diperhatikan, Tetap Aman!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya