5 Tips Lanjutkan Usaha Milik Orangtua, Hindari Konflik dengan Saudara

Sayang bila usaha terhenti begitu saja

Kalau orangtua punya usaha sendiri, tak ada salahnya kelak kamu meneruskan usaha tersebut. Sayang kan, bila usaha tersebut mesti terhenti ketika orangtua tidak mampu lagi mengurusnya? Begitu pula kurang tepat jika usaha diserahkan pada orang lain, sedangkan kamu mencari-cari pekerjaan.

Jika kamu bersedia meneruskan usaha, orangtua pun pasti akan tenang. Apa yang mereka rintis sejak dahulu bakal bertahan dan tidak sia-sia. Akan tetapi, melanjutkan bisnis orangtua memang ada tantangannya.

Kamu tidak bisa mengelolanya secara asal-asalan. Kamu harus membuktikan kemampuanmu dan tidak mengandalkan nama orangtua. Lima tips berikut bisa mengantarkanmu menjadi penerus usaha keluarga yang andal.

1. Sebaiknya memiliki minat di bidang usaha tersebut

5 Tips Lanjutkan Usaha Milik Orangtua, Hindari Konflik dengan Saudarailustrasi ibu dan putranya (pexels.com/RDNE Stock project)

Minat dapat ditumbuhkan, tetapi tidak secara mendadak. Meski dahulu kamu gak tertarik dengan bidang usaha yang digeluti orangtua, sekarang dan yang akan datang bisa saja dirimu makin menyukainya. Cara untuk menumbuhkan minat ialah dengan mempelajari sisi-sisi menarik dari suatu bidang.

Lihat manfaat usaha tersebut serta prospeknya. Perlu beberapa tahun untukmu menemukan keasyikan dalam suatu bidang yang awalnya terasa asing dan kurang menyenangkan. Minat ini penting supaya nanti kamu enjoy menjalankan usaha dengan segala tantangannya.

Jika minat tak ada sama sekali, di tengah jalan kamu mungkin meninggalkan usaha tersebut. Sedikit hambatan saja telah membuatmu menyerah dan bukannya penasaran dengan terus mencari cara untuk mengatasinya. Jangan terlalu cepat berpikiran negatif tentang usaha orangtua sebab itu menghambat tumbuhnya minat.

2. Belajar agar kemampuan diri layak untuk meneruskan usaha

5 Tips Lanjutkan Usaha Milik Orangtua, Hindari Konflik dengan Saudarailustrasi ayah dan putranya (pexels.com/Kampus Production)

Walaupun sudah ada ketertarikan, kurangnya kemampuan bisa menyulitkanmu. Untuk beberapa tahun pertama, kamu mungkin cuma membantu orangtua. Namun, pada saatnya nanti dirimu harus secara penuh memegang kendali atas usaha tersebut.

Hubunganmu dengan orangtua tak berarti apa-apa dalam menjalankan usaha. Kamu harus belajar dengan giat sesuai dengan bidang usahanya. Baik belajar dari orangtua maupun mengambil pendidikan yang tepat, keduanya mesti dilakukan beriringan.

Mantan anak buah orangtuamu akan selalu memperhatikan kemampuanmu. Apakah dirimu seperti buah jatuh tak jauh dari pohonnya atau sebenarnya gak bisa apa-apa dan amat berbeda dari orangtuamu? Tunjukkan bahwa di usia muda pun kecakapanmu dalam bidang usaha itu telah melebihi mereka semua agar mereka patuh dan memercayaimu.

Baca Juga: 7 Tips Melanjutkan Bisnis Orangtua, Pertahankan Kesuksesan Usaha!

3. Hindari perseteruan dengan kakak atau adik

dm-player
5 Tips Lanjutkan Usaha Milik Orangtua, Hindari Konflik dengan Saudarailustrasi usaha keluarga (pexels.com/Ron Lach)

Meneruskan usaha orangtua masih berkaitan erat dengan masalah warisan. Bila kamu bukan anak tunggal, tentang siapa yang meneruskan usaha orangtua dan bagaimana pembagian keuntungannya bisa memicu perselisihan antarsaudara. Boleh jadi ada saudara yang merasa lebih berhak dan mampu untuk mengelola usaha tersebut.

Atau, saudara ingin pembagian keuntungan yang sama besar meski cuma kamu yang terjun langsung mengurus usaha setiap hari. Sebelum kamu memutuskan buat menjadi penerus orangtua, bicarakan semua hal di atas bersama-sama. Orangtua mesti memberikan keputusan yang bijaksana terkait masa depan usaha tersebut.

Apabila hal ini tidak dibahas sejak orangtua masih sehat, nanti pasti terjadi perebutan setelah orangtua berpulang. Sebisa mungkin hindari terjadinya peristiwa itu. Buat kesepakatan yang jelas dengan saudara-saudara dan utamakan penyelesaian secara damai kalau terjadi masalah di kemudian hari.

4. Berinovasi agar usaha tak ditelan zaman

5 Tips Lanjutkan Usaha Milik Orangtua, Hindari Konflik dengan Saudarailustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sejaya apa pun usaha orangtua saat ini dapat meredup dengan cepat tanpa adanya inovasi. Apa-apa yang ditemukan dan dijalankan orangtua sejak puluhan tahun lalu boleh jadi kurang sesuai dengan situasi saat ini dan ke depan. Persaingan dengan usaha serupa pun kian ketat.

Harus ada terobosan-terobosan agar usaha tersebut mampu mempertahankan kejayaannya. Kemudaanmu mestinya bisa membawa usaha itu ke arah yang lebih baik. Produk, pelayanan, sampai manajemen internal harus dikembangkan.

Jangan terhenti di zona nyaman karena pesaing terus melakukan riset dan pembaharuan. Bila orangtua masih ada, dirimu kudu mampu meyakinkan pentingnya melakukan inovasi. Biasanya mereka agak sulit berubah dari hal-hal lama yang telah dijalani puluhan tahun.

5. Tebalkan telinga dari tuduhan mendompleng kesuksesan orangtua

5 Tips Lanjutkan Usaha Milik Orangtua, Hindari Konflik dengan Saudarailustrasi usaha keluarga (pexels.com/Gustavo Fring)

Sebaik apa pun kemampuanmu dalam menjalankan usaha orangtua, pasti akan ada komentar yang kurang menyenangkan dari orang-orang di sekitarmu. Kamu dianggap begitu mudah mendapatkan posisi tertinggi dalam usaha yang dirintis orangtua semata-mata karena hubungan darah. Tentu ini menyakitkan buatmu yang sungguh-sungguh mempelajari usaha tersebut.

Apa pun pikiran orang tentangmu, kamu harus mampu bersikap cuek. Sebagai anak, kamu memang berhak atas segala hal yang diwariskan oleh orangtua. Di dalamnya termasuk usaha mereka.

Jangan terus menanggapi komentar miring mereka dengan ketersinggungan atau sibuk menjelaskan perihal kompetensimu. Cukup lakukan tugas-tugasmu dalam menjalankan usaha itu dengan baik. Bila usaha itu tidak bangkrut di tanganmu bahkan makin maju, orang yang nyinyir bakal malu sendiri.

Sekecil apa pun skala usaha orangtua, sayang buat diakhiri begitu saja. Berkat usaha itu, mereka dapat membesarkanmu dalam kehidupan yang baik. Keinginanmu untuk meneruskan usaha orangtua merupakan niat mulia asal dilakukan secara adil pada saudara-saudaramu serta asah terus kemampuanmu. 

Baca Juga: 5 Tanda Anak yang Sedang Berbohong, Orangtua Jangan Terkecoh!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya