5 Tips agar Penghasilan Tak Defisit, Jangan Hidup dari Gaji ke Gaji

Harus bisa menyisihkan dan menumbuhkan uang

Defisit penghasilan berarti bulan ini pendapatanmu gak cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kamu masih bisa bertahan dari memakai sebagian tabungan atau meminjam uang. Kalau ini hanya terjadi 1 hingga 2 kali dalam setahun pada saat ada kebutuhan mendadak, masih dapat disikapi dengan tenang.

Akan tetapi, jika defisit penghasilan terjadi lebih sering sampai kamu gak punya simpanan lagi dan terancam atau sudah terlilit utang yang berpotensi terus bertambah, ini sangat berbahaya. Kamu berada dalam masalah keuangan yang serius. Ada dua hal mendasar yang mesti segera diatasi, yaitu terkait gaya hidup serta pendapatanmu sendiri.

Dirimu gak bisa cuma fokus ke salah satunya dan mengabaikan yang lain. Untuk mencegah masalah keuangan seperti di atas atau memperbaiki keadaanmu sekarang, perhatikan kelima tips berikut. Mencari pekerjaan lain kadang langkah yang paling masuk akal.

1. Dapatkan penghasilan di atas upah minimum

5 Tips agar Penghasilan Tak Defisit, Jangan Hidup dari Gaji ke Gajiilustrasi membicarakan pekerjaan (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Berapa upahmu sekarang? Mendapatkan upah setara upah minimun di daerahmu memang sudah cukup melegakan. Untuk pemenuhan kebutuhan dasar dalam sebulan seharusnya itu memadai. Akan tetapi, ingat bahwa upah minimum dihitung berdasarkan kebutuhan dasar satu orang.

Artinya, pendapatan tersebut kemungkinan besar tidak cukup apabila kamu memiliki sejumlah tanggungan seperti pasangan yang gak bekerja, anak, dan anggota keluarga lainnya. Penghasilan satu orang yang setara dengan upah minimum kalau dipakai buat menghidupi dua orang saja sudah menurunkan tingkat kesejahteraan.

Bahkan, untuk menghidupi satu orang pun rawan menjadi tak cukup apabila terjadi kenaikan harga berbagai kebutuhan. Untuk mengamankan kondisi finansialmu tiap bulannya, usahakan buat memperoleh pendapatan di atas upah minimum. Kian besar selisihnya, kian ringan beban keuanganmu. 

Memang untukmu bisa mendapatkan penghasilan tinggi perlu pendidikan, keahlian, dan pengalaman. Pastikan kamu terus bertumbuh dalam ketiga hal tersebut agar posisi tawarmu juga naik. Buatmu yang bekerja lepas, miliki target rata-rata penghasilan per bulan dari berbagai proyek melebihi upah minimum di daerahmu.

2. Menabung 10 persen dari penghasilan begitu menerimanya

5 Tips agar Penghasilan Tak Defisit, Jangan Hidup dari Gaji ke Gajiilustrasi memegang uang (pexels.com/WoodysMedia)

Penghasilan yang minus di akhir bulan dapat diatasi dengan disiplin memotongnya sebesar 10 persen begitu kamu menerimanya. Pemotongan ini untuk memastikan dirimu selalu dapat menabung. Jangan menabung di akhir bulan berdasarkan sisa uang yang ada saja karena biasanya pendapatan ludes duluan.

Disiplin menabung setiap bulan akan menjadi dasar buatmu kelak mampu berinvestasi. Sebagai contoh, penghasilanmu Rp3 juta. Dengan memotong 10 persen di awal bulan, berarti dalam setahun kamu telah mengumpulkan Rp3,6 juta atau melebihi gaji bulananmu.

Dalam 3 tahun, dirimu sudah berhasil mempunyai dana darurat minimal 3 kali pengeluaran rutin. Lanjutkan kebiasaan menabung ini sampai jaring pengaman finansialmu kuat dengan dana darurat yang berlipat, tabungan biasa, serta akhirnya mampu berinvestasi. Jika kamu sudah berinvestasi, tambahan income dapat mulai dirasakan.

Mengapa di sini potongan bakal tabungan hanya 10 persen? Tentu baik sekali kalau dirimu dapat menabung langsung 20 bahkan 30 persen di awal bulan. Akan tetapi, target itu biasanya ketinggian bila kamu memulainya dari pendapatan yang sering defisit. Lebih baik kamu mampu rutin menabung 10 persen dulu sampai kondisi keuanganmu lebih terkendali.

Baca Juga: 7 Cara Optimalkan Medsos Sebagai Sumber Penghasilan, Cuan!

3. Cermat menghitung pengeluaran tetap per bulan

5 Tips agar Penghasilan Tak Defisit, Jangan Hidup dari Gaji ke Gajiilustrasi berhitung (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Selain pos tabungan yang harus diprioritaskan di awal bulan, kamu juga wajib menghitung dengan cermat berbagai pengeluaran rutin. Ini bukan hanya biaya makan, minum, dan sewa hunian tetapi juga sekolah anak dan berbagai cicilan. Semua hal yang pasti dibeli atau dibayar per bulannya harus dihitung. 

Dengan mencermati pengeluaran tetap, kamu bisa mengidentifikasi pengeluaran yang tidak terlalu penting tetapi ternyata menyedot uang. Misalnya terlampau banyak mengikuti arisan, cicilan selain rumah seperti paylater, dan sebagainya. Menyadari besarnya uang yang dikeluarkan untuk rutin membayar arisan dan paylater bakal mendorongmu buat menekannya.

Beberapa bulan ke depan memang mau tidak mau dirimu masih harus membayarnya. Tapi begitu satu putaran arisan selesai, kamu bisa gak ikut lagi. Demikian pula selepas cicilan paylater lunas, hindari menggunakannya lagi. Dengan begini, pengeluaran tetapmu bulan selanjutnya sudah berkurang dan defisit penghasilan pun terhindarkan.

4. Playing= pendapatan dikurangi tabungan dan pengeluaran rutin

5 Tips agar Penghasilan Tak Defisit, Jangan Hidup dari Gaji ke Gajiilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dengan kondisi pendapatan yang belum bagus, membuat persentase anggaran untuk playing saja mungkin gak cukup untuk menyehatkan keuanganmu. Penghasilanmu masih lebih diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Maka alih-alih menganggarkan bujet playing sebesar 20 persen dari gaji secara tetap, lebih baik manfaatkan berapa pun sisa pendapatan setelah dikurangi jatah tabungan dan biaya rutin bulanan.

Seandainya sisa uangmu terlalu kecil buat makan di restoran, turunkan wisata kulinermu ke pedagang kaki lima. Bila sisa uang bakal piknik sama keluarga belum cukup untuk bulan ini, berarti rencana wisatanya ditunda bulan depan atau sampai uangnya cukup. Jika anggaran playing dipaksakan mengikuti persentase tertentu padahal penghasilan masih pas-pasan, nanti defisit lagi karena kebutuhan sehari-hari mustahil terus ditekan. Lebih mudah untukmu menyesuaikan anggaran senang-senang.

5. Kerja sampingan, resign, hingga pindah kota

5 Tips agar Penghasilan Tak Defisit, Jangan Hidup dari Gaji ke Gajiilustrasi karyawan (pexels.com/Moose Photos)

Kerja sampingan merupakan cara untuk menambah keran pandapatan aktif, sedangkan investasi buat memperoleh penghasilan pasif serta menambah nilai uang guna melawan inflasi. Dengan mengambil kerja sampingan, total pendapatan per bulan akan meningkat sehingga kamu tak mengalami defisit lagi. Namun, bekerja sampingan bukan satu-satunya cara buat hidup lebih layak dan mengamankan kondisi ekonomimu.

Terkadang kamu pun mesti melepaskan pekerjaan utama apabila secara pendapatan terlalu minim padahal beban kerjanya besar. Dengan beban kerja sebesar itu, dirimu hendak bekerja sampingan pun menjadi sulit. Kamu gak mungkin menghabiskan seluruh hidupmu cuma buat bekerja.

Pekerjaan yang tak menghargaimu dengan pantas perlu diakhiri sehingga dirimu bisa fokus ke pekerjaan lain yang memberikan pendapatan lebih bagus. Selain itu, kamu juga dapat mempertimbangkan opsi pindah kota. Pindahlah ke kota yang lebih kecil apabila di kota besar dirimu kewalahan dengan tuntutan gaya hidup yang berujung dirimu boros sekali. 

Sebaliknya, pindahlah dari kota kecil atau desa ke kota besar jika kamu mengincar pendapatan yang lebih besar sekaligus yakin mampu tetap bergaya hidup sederhana. Pindah kota demi hidup yang lebih sehat secara finansial merupakan langkah yang fleksibel. Jangan memaksakan diri berada di daerah yang kurang sesuai untukmu dan mengancam ketahanan finansialmu.

Defisit pendapatan tidak bisa terus-menerus diatasi dengan dana darurat. Sebelum kamu dapat kembali mengumpulkan dana darurat pasti gajimu telah kurang lagi. Akhiri problemmu secara permanen dengan lima langkah di atas. Semoga keuanganmu makin sehat.

Baca Juga: 5 Tips Punya Penghasilan Tambahan, Perluas Cakupan Pekerjaan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya