8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?

Sering orang alami beberapa hal bergantian

Hidup siapa yang bebas dari ragam ujian? Tentu tidak ada, hanya berat atau ringannya yang tak sama. Bahkan ujian hidup yang serupa pun dapat terasa berbeda bagi dua orang yang mengalaminya. Walau begitu semua ujian hidup yang dialami semua orang itu valid adanya, mau berat atau ringan. 

Orang yang baru kali ini menghadapi ujian tersebut barangkali akan merasa kepayahan, selagi temannya yang lebih berpengalaman masih baik-baik saja. Satu ujian hidup memancing beragam reaksi. Orang umumnya berpindah dari satu respons ke respons lain yang meliputi:

1. Marah dan tidak sabar keluar dari situasi sulit

8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?ilustrasi marah-marah (pexels.com/Timur Weber)

Kemarahan bisa dialami oleh sebagian orang di tengah ujian berat yang dihadapi. Marah karena merasa kehilangan kendali atas problem tersebut. Seseorang tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang.

Segala hal tampak begitu kacau dan memicu rasa frustrasi. Terkadang emosi juga tersulut karena merasa suatu peristiwa seharusnya dapat dicegah, tetapi ia atau orang-orang di sekitarnya mengabaikan hal tersebut. Amarah dan kesabaran selalu berbanding terbalik sehingga keinginan untuk secepatnya terbebas dari persoalan tersebut justru membuat emosinya kian tinggi.

2. Murung, tapi berintrospeksi secara mendalam dan bersabar

8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?ilustrasi seorang pria (pexels.com/Alan Cordero)

Siapa yang tak murung ketika dihadapkan dengan ujian hidup yang berat? Ujian hidup yang ringan saja tetap menurunkan keceriaan kita, apalagi yang lebih besar. Namun, kemurungan ini hanyalah ekspresi kesedihan yang wajar dan orang lebih terdorong berintrospeksi di saat begini.

Makin dalam introspeksinya, makin muram juga raut mukanya karena dia sedang memeriksa kesalahan diri yang mungkin selama ini gak disadari. Walau tampak murung, ia cukup sabar sehingga tidak menunjukkan reaksi yang meledak-ledak. Paling-paling menyendiri untuk mencari sepi yang memudahkannya merenung.

3. Penuh keluhan dan cepat menyerah

8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?ilustrasi seorang pria (pexels.com/cottonbro studio)

Beratnya ujian hidup memang mendorong orang untuk mengeluhkan keadaannya. Bahkan pribadi yang biasanya gak suka mengeluh saja dapat berubah menjadi pengeluh ketika kesulitan masalahnya meningkat. Apalagi orang yang memang gemar berkeluh kesah apa pun problem hidupnya.

Kian panjang keluhannya, kian mungkin dia jatuh dalam keputusasaan. Keluhan adalah tanda dirinya lebih fokus ke segala rasa tidak enak akibat ujian hidup tersebut. Dia berputar-putar pada penderitaannya sampai kesulitan melihat jalan keluar dari persoalan itu dan akhirnya menyerah.

4. Mencari hal-hal yang bisa disyukuri demi kuatkan hati

8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?ilustrasi ketenangan pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada pula orang yang di tengah beratnya ujian hidup masih berusaha menenangkan diri. Caranya dengan mengingat kembali hal-hal yang patut disyukuri dalam hidupnya, baik yang telah berlalu maupun di tengah masalahnya kini. Misalnya, ia diuji dengan upaya teman kantor buat menjatuhkannya.

Bahayanya jelas, yaitu dia dapat didepak dari pekerjaannya kalau atasan lebih percaya pada penyebar fitnah tersebut. Namun, untungnya selama ini ia memiliki rekam jejak yang baik dan masih ada kawan yang memberikan dukungan. Pasangan di rumah pun memahami situasinya bahkan siap kalau hal terburuk terjadi, seperti dia mesti kehilangan pekerjaan.

dm-player

Baca Juga: 5 Cara Atasi Rasa Cemas saat Hadapi Ujian, Catat ya!

5. Pura-pura segalanya terkendali

8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Gary Barnes)

Orang bertipe ini membuat kita sebagai teman atau saudaranya kadang sampai tidak tahu hidupnya tengah diuji. Kalaupun kita mengetahuinya, sikapnya yang berusaha menunjukkan bahwa semua masih terkendali membuat kita tak dapat berbuat banyak. Kita gak bisa memaksakan bantuan apabila seseorang menolaknya.

Takutnya, dia malah menjadi tidak nyaman dengan kita dan menjauh dengan membawa beban berat. Lebih aman buatnya dengan masih ada di dekat kita. Sekalipun saat ini ia belum jujur tentang ujian besar dalam hidupnya, setidaknya kapan pun dia merasa perlu bantuan bisa bicara pada kita.

6. Cari bantuan ahli

8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?ilustrasi berkonsultasi (pexels.com/Timur Weber)

Ujian hidup yang berat tentu menekan psikis kita. Masalah utama bisa menyebar ke mana-mana, seperti menimbulkan kecemasan parah, gangguan kesehatan fisik, hingga menyulitkan kita beraktivitas seperti biasanya. Maka orang yang mulai kewalahan dalam menghadapi ujian hidupnya bergegas mencari bantuan ahli. 

Ahli yang didatangi belum tentu langsung berkaitan dengan masalah utamanya, melainkan mempertimbangkan urgensi dari kondisi yang dialaminya. Seperti orang yang depresi terjerat utang sampai ingin bunuh diri, ahli yang pertama dicari bukan di bidang keuangan. Ahli psikologi lebih mendesak untuk saat ini buat mencegah bunuh diri benar-benar terjadi.

7. Andalkan kekuatan doa

8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?ilustrasi berdoa (pexels.com/Garon Piceli)

Tentu kita semua perlu berdoa baik ketika hidup berjalan baik-baik saja maupun saat ada masalah. Apalagi ketika ujian hidup sedang berat-beratnya, berpegang pada janji Tuhan akan memberi harapan dan kekuatan. Akan tetapi, siapa pun hendaknya tidak berhenti hanya dengan berdoa.

Berbagai usaha juga tetap perlu dilakukan supaya problem yang dihadapi lebih segera terselesaikan. Upaya dan doa perlu berjalan beriringan. Pun dengan tetap berikhtiar, orang merasa lebih kuat ketimbang hanya diam serta menunggu keajaiban.

8. Optimalkan bersenang-senang

8 Reaksi Hadapi Beratnya Ujian Hidup, Kamu yang Mana?ilustrasi berpesta (pexels.com/cottonbro studio)

Ternyata tidak semua orang menghadapi ujian berat dalam hidupnya dengan tangisan dan kemurungan. Ada pula orang yang malah memaksimalkan pencarian kesenangan. Seperti pergi dari satu pesta ke pesta yang lain, berbelanja banyak, dan sebagainya.

Hal yang paling perlu diwaspadai dari bersenang-senang begini adalah jangan sampai timbul persoalan baru. Misalnya, tak kenal lelah berpesta justru membawa seseorang dalam kebiasaan mengonsumsi alkohol atau menghabiskan terlalu banyak uang untuk berbelanja. Perbaikan suasana hati cuma terjadi sesaat, selebihnya tambah pusing karena masalah yang pertama saja belum teratasi dan sekarang sudah ada problem tambahan.

Reaksi orang atas ujian hidup yang mendera biasanya tidak tunggal seperti orang awalnya marah-marah, tetapi akhirnya makin tenang dan mau berintrospeksi. Atau, dari terus mengeluh serta hampir putus asa menjadi mulai berdoa serta mencari bantuan ahli. Ketika hidup kita juga tengah diuji dengan hebatnya, jaga reaksi agar tak membuat keadaan makin runyam.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Ujian Rumah Tangga, Saling Menguatkan!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya