5 Alasan Penderita ADHD Berisiko Terkena Social Anxiety

Hasil dari berbagai studi

Jika kamu menderita ADHD, maka terdapat kemungkinan besar kamu juga mengalami mental health issues lain. Berdasarkan studi dari jurnal CNS Neuroscience & Therapeutics, sebanyak 38,5 persen penderita ADHD mengalami social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial.

Lalu, bagaimana ADHD bisa menyebabkan seseorang terkena gangguan kecemasan sosial? Yuk, kita cari tahu faktanya. Let's light the fire and start the adventure!

1. Kesulitan dalam mengatur perhatian

5 Alasan Penderita ADHD Berisiko Terkena Social AnxietyIlustrasi pikiran ADHD (Pexels.com/Tara Winstead)

Seseorang dengan ADHD memiliki perhatian yang mudah teralihkan oleh hal-hal kecil di sekitarnya. Misalnya, mereka bisa terganggu oleh suara-suara di sekitar, gerakan orang lain, atau pikiran yang melompat-lompat.

Hal ini bisa membuat mereka kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan perhatian yang lebih lama. Seperti mendengarkan penjelasan guru di kelas atau berbicara dengan teman-teman.

Studi oleh European Journal of Medical Research mengemukakan, ketika seseorang dengan ADHD kesulitan mengatur perhatian mereka, mereka mungkin merasa cemas atau khawatir dalam situasi sosial. Mereka khawatir bahwa mereka akan melewatkan informasi penting atau tidak dapat mengikuti percakapan dengan baik.

Mereka juga mungkin merasa terlalu sadar akan diri sendiri dan khawatir bahwa orang lain akan melihat ketidakmampuan mereka dalam memusatkan perhatian atau menjadi tidak sabar terhadap mereka. Kondisi ini bisa berdampak pada perkembangan social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial.

Gangguan ini membuat seseorang merasa sangat khawatir dan cemas ketika berada di situasi sosial, seperti berbicara di depan umum atau bergaul dengan teman-teman. Kesulitan dalam mengatur perhatian dapat membuat seseorang dengan ADHD merasa tidak nyaman dan khawatir bahwa mereka tidak akan dapat mengikuti percakapan dengan baik atau membuat kesalahan yang mencolok.

2. Kesulitan dalam pemrosesan emosi

5 Alasan Penderita ADHD Berisiko Terkena Social AnxietyIlustrasi berbagai macam emosi (Unsplash.com/Tengyart)

Dalam studi yang sama oleh European Journal of Medical Research, ditemukan juga ketika seseorang mengalami ADHD, mereka berkemungkinan besar memiliki kesulitan dalam pemrosesan emosi, mereka mungkin tidak dapat dengan mudah mengatakan apa yang mereka rasakan. Contohnya, ketika ada perasaan senang, sedih, atau marah, mereka mungkin merasa sulit untuk mengidentifikasi perasaan itu dengan tepat.

Kesulitan dalam pemrosesan emosi juga dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk memahami perasaan orang lain. Ini seperti berusaha membaca pikiran orang lain.

Jika seseorang dengan ADHD tidak dapat membaca perasaan orang lain dengan baik, mereka mungkin menjadi tidak yakin tentang bagaimana merespons atau berinteraksi dengan orang lain dengan tepat. Mereka bisa merasa khawatir atau cemas bahwa mereka mungkin melakukan kesalahan atau tidak dapat mengenali perasaan orang lain dengan benar.

Semua hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial. Gangguan ini membuat seseorang merasa sangat cemas, gugup, dan takut ketika berada di situasi sosial.

Mereka khawatir akan dihakimi atau dinilai negatif oleh orang lain. Karena kesulitan mereka dalam memahami emosi, orang dengan ADHD mungkin merasa sangat tidak nyaman dalam interaksi sosial dan merasa sulit untuk memahami reaksi emosional orang lain terhadap mereka.

Baca Juga: 3 Perbedaan ADHD dan Autis pada Anak yang Perlu Diketahui

3. Pengalaman negatif dalam interaksi sosial

dm-player
5 Alasan Penderita ADHD Berisiko Terkena Social AnxietyIlustrasi bullying pada anak (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Studi oleh European Journal of Medical Research menemukan orang yang mengalami ADHD cenderung memiliki kesulitan dalam mengatur perhatian dan impulsivitas, yang dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Mereka mungkin tidak dapat memperhatikan norma sosial atau mengendalikan perilaku impulsif mereka. Hal ini bisa membuat mereka sering membuat kesalahan atau menimbulkan konflik dalam hubungan sosial mereka.

Pengalaman negatif seperti ditolak atau di bully oleh teman sebaya dapat membuat seseorang dengan ADHD merasa tidak aman dalam berinteraksi sosial. Mereka mungkin mengembangkan kekhawatiran yang kuat tentang bagaimana orang lain akan menilai mereka atau takut untuk melakukan kesalahan dalam interaksi sosial.

Pengalaman-pengalaman ini dapat memperkuat kecemasan sosial dan mengarah pada pengembangan social anxiety disorder. Dalam mendukung seseorang dengan ADHD yang mengalami gangguan kecemasan sosial, penting untuk memberikan dukungan emosional, membantu mereka membangun keterampilan sosial, dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka.

4. Rendahnya self-esteem

5 Alasan Penderita ADHD Berisiko Terkena Social AnxietyIlustrasi self-esteem (Unsplash.com/Pawel Czerwinski)

Studi oleh Frontiers in Psychiatry pada tahun 2022 menemukan, orang yang mengalami ADHD berkemungkinan besar mengalami kesulitan dalam mengendalikan perhatian, impuls, atau perilaku mereka. Ini bisa membuat mereka merasa berbeda atau tidak mampu melakukan hal-hal yang diharapkan oleh orang lain. Mereka mungkin sering kali membuat kesalahan atau kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari, dan hal ini bisa membuat mereka merasa kurang percaya diri.

Selain itu, orang dengan ADHD juga mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain atau mengikuti aturan sosial. Mereka mungkin seringkali tidak bisa duduk diam atau tidak bisa menahan impuls, dan hal ini bisa membuat mereka merasa malu atau merasa bahwa mereka tidak dapat diterima oleh teman-teman mereka.

Akibatnya, mereka mungkin memiliki pandangan negatif tentang diri mereka sendiri. Mereka bisa berpikir bahwa mereka bodoh, tidak berharga, atau tidak pantas dicintai oleh orang lain.

Rasa harga diri yang rendah ini dapat menjadi pemicu munculnya kecemasan sosial. Mereka mungkin merasa takut atau cemas dalam situasi sosial karena takut diejek, ditolak, atau dihakimi oleh orang lain. Penting untuk diingat bahwa rendahnya self-esteem bukanlah kesalahan mereka. Ini hanyalah efek dari kesulitan yang mereka hadapi akibat ADHD.

5. Efek ketidaktelitian

5 Alasan Penderita ADHD Berisiko Terkena Social AnxietyIlustrasi ADHD (Pexels.com/Tara Winstead)

Pada studi yang dilakukan oleh jurnal The ADHD Report menemukan bahwa gejala ketidaktelitian ADHD adalah salah satu ciri khas dari gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). Ketidaktelitian ini juga dapat membuat seseorang cenderung lupa atau tergesa-gesa dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Gejala ketidaktelitian ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Ketika seseorang tidak dapat fokus atau merespons situasi sosial dengan baik, mereka mungkin merasa cemas atau khawatir tentang bagaimana mereka akan ditanggapi oleh orang lain.

Mereka bisa merasa takut tidak bisa menangkap percakapan atau melakukan kesalahan di depan orang lain. Selain itu, kesulitan dalam memperhatikan juga bisa membuat seseorang merasa kaku atau tidak nyaman dalam situasi sosial.

Sangat lumrah bagi penderita ADHD untuk merasa tidak termasuk atau berpartisipasi dalam percakapan dengan teman-teman atau rekan-rekan sebaya. Semua hal ini bisa menyebabkan perasaan isolasi dan kurangnya rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga: Ternyata ADHD Rentan Toxic Relationship, Ini Alasannya!

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya