Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Media Digital Bisa Bangkitkan Wisata di Lombok, Begini Alasannya!

Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (unsplash.com/Federico Enni)

Wajah pariwisata Indonesia dua tahun terakhir sangat kurang baik. Akibat dari COVID-19 yang menyebar di seluruh dunia, Indonesia jadi salah satu negara yang merasakan dampaknya. Pariwisata yang tengah lesu juga mengakibatkan banyak masalah, termasuk perekonomian di area wisata.

Bapak Usman Kansong, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam acara Lombok Writers Festival 2022 yang digelar di Gili Trawangan, NTB, mengatakan bahwa masalah tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan media digital yang tengah digandrungi para milenial.

Peran digital akan meningkatkan dan membangkitkan potensi wisata yang ada di Indonesia, khususnya Lombok. Dengan membuat tulisan atau video, para generasi muda diharapkan dapat memanfaatkan media digital dengan maksimal untuk memberikan informasi tempat wisata yang ada di Lombok.

Informasi yang telah disebar di media digital tersebut diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam mendatangkan wisatawan, sehingga tempat wisata di Lombok yang tengah lesu mampu bangkit, termasuk perekonomian yang ada di sekitarnya. Lantas, sebesar apakah media digital dalam mempromosikan pariwisata Indonesia?

1. Media digital sebagai sumber informasi bagi calon wisatawan

Peluncuran ETourism di Mandalika (youtube.com/Diskominfo Lombok Tengah)

Seperti yang dipaparkan Nursodik Gunarjo, perilaku wisatawan ditentukan dari banyaknya informasi yang tersebar. Dulu, informasi didapat dari beberapa media cetak, seperti brosur dan lain sebagainya. Namun, saat ini, dengan berkembangnya dunia teknologi, wisatawan lebih banyak memanfaatkan dunia digital untuk mendapatkan informasi tersebut.

Di sini peran dunia digital dianggap sangat penting. Jika dunia digital di penuhi dengan informasi menarik dari banyaknya tempat wisata di Indonesia, khususnya di Lombok, tak menutup kemungkinan bahwa tempat wisata tersebut akan menjadi viral dan mampu meningkatkan jumlah wisatawan yang datang.

2. Menjadi tolok ukur kelayakan tempat wisata yang akan dikunjungi

ilustrasi surfing dunia digital (unsplash.com/@pradasg)

Media digital menjadi sumber utama dalam menggali informasi pariwisata dan kuliner. Dari informasi dan juga ulasan yang didapat, hal itu akan menjadi patokan kuat bagi calon wisatawan untuk menentukan apakah tempat tersebut layak atau tidak dikunjungi.

Nursodik menambahkan informasi, seperti rute, fasilitas, penginapan, kuliner, serta akomodasi adalah hal yang paling banyak dicari. Peran media digital sebagai tolok ukur akan berlaku. Tempat wisata dengan kemudahan akses pasti dilirik oleh wisatawan.

3. Media digital bisa mempengaruhi minat wisatawan

Bapak Usman Kansong (youtube.com/idn times)

Pengguna digital, khususnya media sosial, pasti banyak yang menulis ulasan saat mengunjungi tempat wisata. Ulasan yang dituliskan tersebut akan menjadi sebuah acuan yang dapat mempengaruhi minat dari calon wisatawan.

Saat menjadi pembicara di acara Lombok Writers Festival 2022, Nursodik juga menjelaskan bahwa ulasan yang ditulis memiliki pengaruh sangat besar. Jika ulasan yang diberikan bagus, maka akan ada timbal balik yang didapat, demikian juga sebaliknya.

4. Wajah utama untuk kebangkitan pariwisata dan kuliner Lombok

Bapak Nursodik Gunarjo (youtube.com/idn times)

Perkara ini sudah dijelaskan dengan gamblang oleh Nursodik Gunarjo, Direktur Pengelolaan Media, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informasi, saat menjadi pembicara di Lombok Writers Festival 2022. Media digital menjadi wajah utama pariwisata dan kuliner di Indonesia, terlebih saat ini bagi Lombok.

Diharapkan pengguna media digital mampu menunjukkan hal positif dalam menebarkan informasi di dunia digital, terlebih saat membahas tempat wisata dan kuliner. Hal ini dikaitkan dengan kasus penjual tengkleng di Solo yang viral karena memberikan harga terlalu tinggi.

Saat kasus tersebut viral karena ulasan yang ditulis oleh salah satu pelanggan, dampaknya adalah penjual tengkleng lainnya ikut mengalami kerugian. Hanya karena satu pedagang yang melakukannya, wajah pedagang tengkleng lain akan dianggap sama.

Bayangkan jika banyak pengguna media digital yang memberikan ulasan atau komentar positif terkait wisata dan kuliner di Lombok. Bakal jadi suatu hal yang baik banget, kan?

5. Kominfo sebagai sarana merealisasikan media digital demi meningkatkan pariwisata dan kuliner

Penandatangan kesepakatan pemanfaatan internet di desa oleh Bupati Lombok Timur yang didampingi oleh Kominfo dengan PSP dalam penyediaan layanan internet untuk masyarakat desa (instagram.com/pkp.lotim)

Untuk mewujudkan tujuan #G20Indonesia yang dilakukan oleh Kominfo dalam menyebarluaskan peranan penting media digital sangatlah penting, khususnya untuk meningkatkan pariwisata dan kuliner Indonesia yang tengah lesu akibat pandemik. Gerakan ini menjadi prioritas utama yang sedang dikerjakan oleh Kominfo.

Dengan menjunjung slogan Recover Together, Recover Stronger, Kominfo mencoba untuk merealisasikan tiga hal, antara lain infrastruktur, tata kelola, dan sosialisasi. Infrastruktur menjadi hal yang utama dengan membangun jaringan internet ataupun broadband di tempat wisata hingga yang terpencil sekalipun.

Hal ini juga diikuti dengan memperbaiki tata kelola wisata dalam memberikan pelayanan. Di samping itu, Kominfo juga aktif memperkenalkan wisata Indonesia melalui literasi wisata dengan memanfaatkan media digital.

Untuk membangkitkan pariwisata serta kuliner Indonesia, khususnya Lombok, diperlukan kerja sama erat dari segala lapisan, termasuk milenial, dalam memanfaatkan media digital serta literasi. Jika hal tersebut dapat dilakukan, tidak menutup kemungkinan bahwa #RecoverTogetherRecoverStronger dapat diwujudkan dengan mudah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us