Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Sebab Kamu Harus Melatih Ketenangan Diri, Jangan Ditenangkan Terus

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penilaian akan ketenangan seseorang dapat dengan mudah dilakukan oleh orang awam sekalipun. Tanpa perlu pengecekan denyut jantung, umumnya orang yang tenang atau tidak tenang menunjukkan sikap yang berbeda dalam keseharian. Dalam cara berjalan saja, pribadi yang tenang tak melangkah terlalu cepat.

Ayunan kakinya mantap dan tidak terburu-buru. Saat ia berbicara, kalimatnya runtut. Dia juga gak mudah lupa tentang apa pun. Sementara itu, orang yang tak tenang terlihat seperti selalu dikejar-kejar sesuatu yang tidak kasatmata. Emosinya naik turun dengan cepat.

Gerak tubuhnya seakan-akan senantiasa menandakan dirinya gak nyaman. Ia mudah menangis bahkan histeris ketika dihadapkan pada kabar yang kurang baik. Dia pun kerap kebingungan. Bila kamu juga sulit tenang dalam berbagai situasi, mulailah melakukan latihan. Ketenangan diri perlu dipelajari karena tujuh alasan ini.

1. Biar orang lain gak capek harus terus menenangkanmu

ilustrasi menangis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Sulitnya kamu tenang pada akhirnya gak hanya bikin diri sendiri tidak nyaman. Orang-orang di sekitarmu pasti suka tak suka melihat reaksi-reaksimu yang panik. Seperti ketika kamu mendengar kabar yang kurang baik lalu terlihat stres sekali. Dirimu mungkin berteriak, mondar-mandir, menangis, dan gak tahu apa yang harus dilakukan.

Orang lain akan berusaha menenangkanmu baik dengan kata-kata atau pelukan. Akan tetapi, jangan merasa terlalu nyaman dengan kepedulian dan bantuan dari mereka. Orang-orang juga capek lho, kalau harus setiap saat menenangkanmu. Kamu mesti membangun kendali atas perasaanmu sendiri.

2. Menghindarkanmu dari respons yang tidak tepat

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam keadaan tenang, boro-boro kamu merespons dengan tepat. Dirimu saja bisa kesulitan mencerna informasi atau peristiwa. Ini membuat reaksimu makin tidak sesuai dengan stimulus yang sesungguhnya. Misalnya, kamu gampang marah ketika ada masalah sepele.

Bukan persoalan itu yang sungguh-sungguh memancing emosimu, melainkan pengaruh dari rasa panik mendahului akal sehatmu. Seandainya dirimu lebih tenang, jangankan masalah kecil. Persoalan yang lebih besar serta rumit pun tidak disikapi dengan kemarahan.

3. Makin tenang, makin banyak hal yang dapat dipikirkan

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Anna Pou)

Kalau kamu gampang cemas, kemampuan berpikir menjadi sangat terbatas. Padahal terlepas dari adanya masalah, kehidupanmu meliputi banyak sekali aspek. Semestinya dirimu menjaga agar aspek-aspek lain tidak terbengkalai hanya karena kamu lagi khawatir tentang sesuatu. Bahkan tingginya kecemasanmu membuat usaha mencari solusi atas persoalan tersebut tambah sulit.

Pikiranmu mudah sekali buntu. Dirimu tak mampu melihat berbagai kemungkinan lain yang dapat menjadi jalan keluarnya. Andai kamu bisa lebih tenang, tidak ada masalah yang tak terpecahkan. Dirimu terhindar dari stres berlebih. Malah hidupmu tetap berjalan dengan cukup baik di tengah sejumlah persoalan.

4. Ketenangan memancarkan kewibawaan

ilustrasi seorang pria (pexels.com/GlassesShop GS)

Orang yang sekadar pintar, kaya, atau tua dari segi usia belum tentu memancarkan kewibawaan. Tak sedikit orang yang terlihat tidak berwibawa meski mempunyai ketiga hal tersebut. Ini disebabkan mereka mungkin gak memiliki ketenangan. Sehingga setiap tindakannya tampak gegabah.

Orang mengomentari perilakunya yang tidak mencerminkan pendidikan, jabatan, atau usianya. Tanpa kewibawaan, rasa hormat orang lain terhadap dirinya juga menjadi rendah.

Sebaliknya kalau kamu punya watak tenang, kamu akan terlihat lebih berwibawa. Tentu tidak berarti dirimu gak perlu menjadi orang pintar atau kaya. Namun, jangan melupakan pentingnya ketenangan diri sepintar atau sekaya apa pun kamu.

5. Membuat banyak orang nyaman dan percaya padamu

ilustrasi percakapan (pexels.com/Matheus Bertelli)

Kepanikanmu menyebarkan energi negatif pada semua orang. Sebagian orang menjadi ikut cemas sepertimu. Sebagian lagi lebih ke merasa terganggu melihat dan mendengar ekspresi kepanikanmu. Tapi ada juga beberapa orang yang lama-kelamaan capek menenangkanmu seperti dalam poin pertama.

Itu sebabnya satu demi satu teman menjauhimu. Mereka gak nyaman denganmu. Orang-orang akan merasa lebih nyaman bahkan memercayaimu apabila karaktermu tenang.

Sifat tenang menunjukkan adanya kendali diri yang baik serta kedewasaan. Akan tetapi, bedakan ketenangan yang positif dengan ketenangan yang berbahaya karena kurangnya empati serta kepekaan.

6. Mencegah penyakit tertentu kambuh atau memburuk

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Marcus Aurelius)

Penyakit yang mudah memburuk karena tingkat stres misalnya, sakit lambung. Asam lambungmu langsung naik saat mencemaskan apa pun. Apalagi kalau kamu sampai marah, bukan hanya perut yang terasa bergejolak. Badan pun dapat terasa seperti bergetar hebat.

Mungkin dirimu juga sesak napas dan mengalami sakit kepala yang gak sembuh dengan minum obat. Sering panik tidak baik untuk kesehatan. Latihan menenangkan diri harus menjadi prioritas supaya kondisi kesehatanmu juga prima.

Lihat perbaikan kesehatanmu setelah kamu dapat lebih relaks menghadapi apa pun. Pasti penyakit yang dulu sering datang bakal kian jarang bertandang.

7. Mudah menikmati hidup

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Alma Asinobi)

Sayang apabila kehidupan yang sebenarnya indah menjadi tampak suram lantaran kamu gak bisa tenang. Hal-hal kecil terlalu dipikirkan dan dipandang sebagai bahaya besar. Reaksimu berlebihan terhadap segala hal. Coba deh, latihan meningkatkan ketenanganmu dalam menjalani hari.

Akan ada banyak sekali momen menakjubkan yang selama ini seakan-akan terlewatkan olehmu. Sekalipun orang-orang di sekitarmu gaduh sendiri; kamu tetap dapat melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal menarik yang terabaikan oleh mereka. Kepekaanmu terhadap sumber-sumber kebahagiaan kecil meningkat. Kalau rasa bahagia itu dikumpulkan seharian bahkan dari hari ke hari bakal bikin hidupmu lebih berkualitas.

Jika kamu gampang cemas, dirimu pasti banyak bergantung pada orang yang lebih tenang. Ada baiknya kamu tak merasa nyaman begini selamanya. Lebih baik dirimu belajar agar lebih tenang.

Caranya simpel, seperti dengan menunda reaksi atas hal-hal yang memancing emosimu. Juga menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya perlahan-lahan setiap kamu mulai panik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us