5 Alasan Mengapa Menulis Buku Harian Bisa Membantu Melegakan Pikiran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menulis terutama tentang peristiwa sehari-hari mungkin sering kamu lakukan saat remaja dulu. Menulis buku harian bisa kamu lakukan sepanjang akhir pekan berdasarkan pengalaman, perasaan dan emosi yang tidak bisa kamu ungkapkan langsung. Tetapi hal itu mulai jarang dilakukan ketika kamu terjebak di dunia yang menyibukkan seiring dengan perubahan prioritas dan lingkungan. Padahal kebiasaan menulis buku harian merupakan hal yang bagus lho, suatu hari mungkin kita akan tersenyum malu atau terkejut saat membacanya kembali. Selain itu, banyak manfaat fisik, psikologis, dan emosional dari menulis buku harian. Berikut adalah lima alasan mengapa kamu harus terus menjaga kebiasaan baik tersebut, check this out guys!
1. Sebagai terapi dan tempat curhat
Menulis buku harian dapat menjadi terapis dan teman baik kamu. Tulisan, buku dan pena yang kamu gunakan seolah menjadi pendengar yang setia selama 24 jam tanpa menghakimi atau menyela apa yang kamu tuliskan. Kamu bisa memberi tahu hal-hal yang tidak akan berani kamu ucapkan kepada orang lain saat menulis. Menulis dapat menghilangkan perasaan dan emosi yang lebih beracun dan membantu kamu lebih memahami apa yang kamu rasakan, membebaskan ruang berpikir untuk mendapatkan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
2. Membantu mengenal diri sendiri
Dengan membiasakan diri secara sadar dan penuh perhatian membaca kembali buku harian kamu, kamu bisa melacak pola perilaku pribadimu. Ini akan membantu kamu dalam mencapai tujuan dan merespons secara efektif terhadap tantangan. Kamu juga dapat melihat pola-pola yang menghalangi pertumbuhan pribadi dan profesional, dan hubungan yang sehat dengan diri sendiri dan orang lain. Dengan menjadi sadar dengan apa yang kamu temukan, kamu bisa melakukan perubahan yang kamu inginkan.
3. Tidak membutuhkan biaya yang mahal
Editor’s picks
Menulis buku harian tidak memerlukan biaya yang mahal, selain itu mudah diakses, dan mudah dikelola sendiri. Ini membawa sedikit efek samping dan dapat diterapkan oleh hampir semua orang di mana saja dan kapan saja. Kamu bisa menggunakan buku lama yang dimodifikasi untuk menulis atau membuat laman blog sendiri yang diprivasi.
Baca Juga: Ini 6 Manfaat yang Kamu Rasakan Jika Rajin Menulis Jurnal Pribadi
3. Membantu kreativitas
Buku harian merupakan portal kreatif. Karena kamu berdialog dengan kehidupan batinmu sendiri saat menulis di buku harian. Sehingga kamu bisa memecahkan masalah dan menjadi kreatif. Menyimpan buku harian juga bisa menjadi inkubator di mana kamu memanfaatkan imajinasi, melepaskan kreativitas dan ide-idemu.
Paul Smith dan Betty Smith keduanya adalah perancang busana yang sama-sama menjaga kreativitas mereka tetap hidup dengan secara teratur menulis di buku catatan. Penulis seperti Virginia Woolf, Maya Angelou, Ralph Waldo Emerson, Henry David Thoreau, Sylvia Path dan Alice Walker bersama dengan ratusan penulis sepanjang waktu yang semuanya membuat buku harian dan jurnal yang telah menginformasikan penulisan dan produktivitas kreatif mereka.
5. Sebagai catatan sejarah diri
Menulis buku harian juga berarti kamu telah memberi izin pada diri sendiri untuk menulis dirimu ke dalam sejarah. Coba renungkan berapa banyak perempuan yang tercatat dalam buku-buku sejarah? Buku harian dapat menjadi jurnal yang menyuarakan impian dan aspirasi kamu, tetapi juga merupakan ruang aman untuk melepaskan perasaan negatif, sakit hati, dan kekecewaan yang bisa menghalangi impian dan aspirasi tersebut direalisasikan.
Baca Juga: Ini 6 Manfaat yang Kamu Rasakan Jika Rajin Menulis Jurnal Pribadi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.