4 Tips Hidup Seimbang dan Teratur dari Teori Fungsionalisme Struktural

Semua bagian hidup harus terjaga fungsinya, ya

Teori fungsionalisme struktural merupakan hasil pemikiran dari seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim. Perhatian Durkheim tertuju pada bagaimana masyarakat bisa mempertahankan integritas dan koherensinya pada kehidupan modern. Nah, untuk mempelajari kehidupan sosial pada manusia modern, Durkheim melakukan pendekatan pada fenomena sosial.

Durkheim berusaha menjelaskan keberadaan dah sifat berbagai bagian dalam masyarakat dengan mengacu pada fungsinya masing-masing bagian. Ya, fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan keseimbangan masyarakat. Itulah yang kemudian dikenal luas sebagai fungsionalisme struktural.

Secara lebih lanjut, jika kamu ingin memiliki hidup yang seimbang dan teratur, maka kamu bisa menggunakan konsep-konsep yang diusung dalam teori fungsionalisme struktural, lho. Hal tersebut karena teori fungsionalisme struktural menjabarkan bagaimana bagian-bagian yang ada bisa fungsional dalam menjaga keseimbangan dan keteraturan hidup. Secara lebih lengkap, langsung simak ulasan berikut, ya.

Baca Juga: 5 Manfaat Detoks Gadget untuk Fisik dan Psikis, Hidup Lebih Tenang!

1. Setiap bagian hidup harus fungsional

4 Tips Hidup Seimbang dan Teratur dari Teori Fungsionalisme Strukturalilustrasi orang sedang fokus (pixabay.com/SnapwireSnaps)

Sesuai hukum dari teori fungsionalisme struktural, yang mana untuk bisa seimbang, maka bagian-bagian yang ada harus bersifat fungsional. Jadi, untuk membuat hidupmu seimbang, maka semua bagian dalam hidupmu harus berjalan lancar sesuai dengan fungsinya. Sekarang, coba pikirkan terkait apa saja bagian-bagian penting dalam hidupmu? Diskusikan dengan dirimu sendiri, ya.

Misalnya saja mulai dari dimensi kerja, dimensi liburan, dimensi istirahat, dan sejenisnya. Ketiga bagian tersebut saat dijalankan harus fungsional. Ketika kamu kerja, apa fungsi yang harus dicapai? Ya, mulai dari pengembangan karir hingga pendapatan secara finansial.

Lalu, untuk dimensi liburan, apa fungsi yang harus dicapai? Tentu segala yang berkaitan dengan refreshing pikiran, suasana hati, kedamaian, kebahagiaan, dan sebagainya. Begitu pula dengan dimensi istirahat, apa fungsinya? Jelas layaknya tidur selama delapan jam untuk mengistirahatkan dan membuat rileks seluruh anggota tubuh.

2. Setiap bagian hidup saling bergantung satu sama lain

4 Tips Hidup Seimbang dan Teratur dari Teori Fungsionalisme Strukturalilustrasi orang bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Secara lebih kompleks, teori fungsionalisme struktural ini menjelaskan bahwa setiap bagian tidak hanya harus fungsional, tetapi juga saling bergantung satu sama lain. Artinya, untuk satu bagian hidupmu bisa mencapai fungsinya, maka bagian yang lain juga harus fungsional, bahkan harus fungsional terlebih dahulu.

Misalnya saja dalam dimensi kerja dan liburan. Kedua bagian penyeimbang dalam hidup tersebut saling bergantung satu sama lain. Yaitu, kamu tidak bisa mencapai puncak fungsional kerja, ketika otakmu sedang stres dan butuh liburan.

Pun sebaliknya, dimensi liburan tidak akan mencapai fungsinya dalam menenangkan pikiran, ketika kamu terus kepikiran kerjaan yang belum terselesaikan. Dengan begitu, semua bagian saling ketergantungan dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri untuk mencapai fungsionalnya masing-masing, ya.

Baca Juga: 6 Sisi Positif Memiliki Ketulusan dalam Menjalani Hidup

3. Satu bagian disfungsional, memengaruhi bagian hidup lainnya

4 Tips Hidup Seimbang dan Teratur dari Teori Fungsionalisme Strukturalilustrasi kehidupan yang disfungsional (pixabay.com/lukasbieri)

Hukum lainnya dalam teori fungsionalisme struktural yakni saat satu bagian terjadi disfungsional, maka bagian lainnya juga ikutan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya saja dalam dimensi kerja dan istirahat. Sederhananya, ketika bagian istirahat kamu lewati demi perpanjangan waktu untuk kemapanan karier. Maka, saat itu kamu sedang menyebabkan disfungsional salah satu bagian hidupmu.

Nah, ketika fungsi istirahat itu tidak tercapai, jelas suatu waktu kamu akan jatuh sakit. Lalu, secara logika apakah mungkin saat kamu sakit bisa mencapai fungsional dari dimensi kerja? Jelas tidak karena kamu hanya akan terbaring lemah dan tidak berdaya. Dengan begitu, kamu bisa melihat bagaimana keterkaitan satu disfungsional pada bagian hidup bisa menyebabkan disfungsional pada bagian yang lainnya.

4. Permasalahan yang datang harus segera diselesaikan agar hidup kembali teratur

4 Tips Hidup Seimbang dan Teratur dari Teori Fungsionalisme Strukturalilustrasi masalah hidup (pixabay.com1388843/)

Puncak dari konsep teori fungsionalisme struktural yakni pada penanganan konflik atau permasalahan yang datang dalam kehidupan. Jika secara sosiologis pada teori konflik menjelaskan adanya pertentangan dan permasalahan itu hal yang wajar, tidak bisa dihindari, dan menjadi bagian dalam hidup.

Bahkan, teori ini memandang positif adanya masalah yang berdampak pada terjadi perubahan yang tidak mungkin terjadi di hidupmu yang teratur. Namun, hal tersebut tidak berlaku dalam konsep teori fungsionalisme struktural yang memandang hidup harus selalu berada di jalan yang fungsional. Sehingga, untuk membuat hidup senantiasa teratur, maka ketika ada masalah yang datang ya harus secepatnya diselesaikan. 

Setelah menyimak penjabaran terkait teori fungsionalisme struktural dalam menjadikan hidup lebih seimbang dan teratur tersebut, apakah kamu menyetujui semua teorinya? Jika iya, maka kamu bisa memperdalam wawasanmu terkait teorinya, ya. Namun, jika tidak, rasanya kamu satu pemikiran dengan teori konflik dari seorang sosiolog yang bernama Karl Marx, nih.

Baca Juga: 5 Tips Mengubah Rasa Bersalah Menjadi Pelajaran Hidup

Melinda Fujiana Photo Verified Writer Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya