Dalam berinteraksi dengan sesama manusia, kita tak akan pernah terhindar dari yang namanya persoalan atau masalah. Karena tidak semua sudut pandang manusia itu sama, jadi sangat mungkin terjadi kesalahpahaman antar sesama bahkan hingga ada yang berujung saling menyakiti.
Memafkan orang yang telah menyakiti kita ialah pilihan yang tepat bagi kita. Bagaimana caranya? Simak ulasan beberapa cara memaafkan orang yang pernah menyakiti kita.
Setiap manusia diciptakan berbeda, entah dari segi fisik, psikis maupun yang lainnya. Perbedaan juga diciptakan untuk manusia sebagai ajang saling mengenal dan saling melengkapi.
Dengan cara menerima perbedaan tersebut maka akan membantu proses dalam menyelesaikan masalah dan memudahkan kita untuk memberi maaf pada orang lain.
Berlaku bagi orang-orang terdekat yang menyakiti kita, pasti mereka pernah memiliki rekam jejak kebaikan yang telah dilakukan di masa lalu. Dengan cara mengingat kebaikan tersebut maka dapat dijadikan sebuah alasan untuk bisa memaafkan kesalahannya.
Tidak dapat dimungkiri jika ada yang menyakiti kita seringnya kita menyalahkan orang tersebut secara langsung tanpa berpikir terlebih dahulu. Padahal bisa jadi kesalahan tersebut tanpa kita sadari penyebabnya ialah dari kita sendiri. Biasanya hal ini disebabkan karena emosi yang sedang meluap.
Untuk itu, cara meredakannya ialah turunkan ego dan jangan terlalu fokus pada kesalahan dan kekurangan orang lain, jika hal ini tetap dipelihara maka akibatnya diri akan selalu merasa benar dan terus mengoreksi kekurangan orang lain tanpa mampu melihat diri sendiri bahwa kita juga tidak sempurna.
Introspeksi diri merupakan upaya untuk mengamati diri sendiri dalam rangka memperbaiki diri berlandaskan pikiran dan perasaan. Pasti ada alasan di balik orang yang berbuat jahat kepada kita maka dengan merefleksikan diri dan berusaha menemukan cikal bakal masalah, dengan sendirinya proses memaafkan akan jauh lebih mudah.
Setelah cara-cara sebelumnya sudah diterapkan maka langkah terakhir yakni membangun kembali kepercayaan yang sempat berantakan. Bangun kembali komitmen dan saling memberi masukan agar dapat meminimalkan kesalahpahaman di kemudian hari.
Memaafkan memang tidak semudah membalikkan tangan tapi dengan usaha melapangkan dada maka besar kemungkinan memberi maaf dapat dengan mudah kita lakukan.