5 Strategi Membangunkan Anggota Keluarga yang Sulit Diajak Sahur

22 Mar 2024, 13:01 WIB

ilustrasi tidur (freepik.com/feelinglucky)

Sahur adalah ibadah penting di bulan Ramadan yang membantu umat muslim memulai hari dengan energi dan kekuatan yang cukup untuk menjalani puasa. Sahur biasanya dilakukan menjelang waktu imsak yaitu sekitar jam 3 dini hari.

Namun, sahur bagi sebagian orang menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi anggota keluarga yang sulit untuk dibangunkan. Bahkan, bagi mereka yang cenderung emosi saat tidurnya terganggu, membangunkan sahur bisa menimbulkan konflik. Ada lima tips yang bisa kamu coba untuk mengatasi hal ini, nih.

1. Gunakan cara yang lembut dan penuh pengertian

ilustrasi anak mau tidur (freepik.com/pvproductions)

Cara yang lembut, hati-hati dan penuh pengertian adalah kunci untuk membantu anggota keluarga yang sulit bangun untuk sahur. Hindari menggunakan nada yang keras atau menggebrak saat membangunkannya. Karena ini bisa saja meningkatkan emosi dan memicu konflik.

Sebaliknya, coba bangunkan dia dengan lembut, menggunakan suara yang tenang dan ramah. Tunjukkan bahwa kamu paham betapa sulit baginya untuk bangun, tetapi juga ingatkan dia akan pentingnya sahur dalam menjalankan puasa.

2. Berikan motivasi dan dorongan positif

ilustrasi sahur bersama (freepik.com/freepik)

Memberikan motivasi dan dorongan positif juga bisa membantu membangunkan anggota keluarga yang sulit bangun untuk sahur. Saat sedang bersantai di siang hari, coba berikan motivasi dengan mengingatkan manfaat dan keberkahan sahur dalam menjalankan ibadah puasa.

Usahakan untuk mengobrol dengan penuh kasih sayang dan berikan dorongan positif kepadanya. Seperti mengatakan bahwa kamu bangga saat dia berhasil bangun untuk sahur. Ini bisa membuat dia merasa dihargai dan termotivasi untuk bangun kembali di hari-hari berikutnya.

3. Buat rutinitas bangun untuk sahur yang menyenangkan

ilustrasi semangat sahur (pexels.com/Miriam Alonso)

Membuat rutinitas bangun untuk sahur yang menyenangkan juga bisa membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan semangat untuk bangun kembali di hari-hari berikutnya. Cobalah untuk menciptakan suasana yang menyenangkan waktu sahur, misalnya dengan mempersiapkan hidangan sahur yang lezat atau menyiapkan aktivitas menyenangkan setelah sahur.

Ini akan membuat anggota keluarga merasa lebih bersemangat untuk bangun dan melakukan sahur bersama. Kamu juga bisa mencoba sahur on the road atau sesekali menyantap makanan sahur di luar rumah.

4. Gunakan teknologi sebagai bantuan

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/Miriam Alonso)

Teknologi bisa menjadi alat yang berguna dalam membantu membangunkan anggota keluarga yang sulit bangun untuk sahur. Gunakan fitur alarm pada smartphone atau alarm yang bisa diatur ulang sebagai pengingat untuk sahur.

Kamu juga bisa menggunakan aplikasi alarm yang memiliki fitur bangun perlahan atau musik yang menenangkan untuk membantu membangunkan dia secara bertahap. Teknologi ini akan membantu membangunkannya tanpa menimbulkan konflik atau pertengkaran.

5. Usahakan untuk selalu berkomunikasi

ilustrasi makan sahur (freepik.com/freepik)

Terakhir, selalu berkomunikasi dengan anggota keluarga yang sulit bangun untuk sahur adalah hal yang sangat penting. Dengarkan dengan sabar apa yang membuat dia sulit bangun dan cari solusi bersama-sama untuk mengatasi masalah tersebut.

Hindari menyalahkan atau menghakiminya karena sulit bangun untuk sahur. Sebaliknya, ingatkan dia bahwa kamu selalu ada untuk memberi support dan membantunya dalam menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Membangunkan anggota keluarga yang sulit untuk sahur memang tidak mudah. Namun dengan cara yang tepat, kamu bisa mengatasi masalah ini tanpa menimbulkan konflik atau ketegangan. Lagipula, sahur juga merupakan hal yang dianjurkan dan membawa kebaikan bagi siapapun yang melakukannya. Siap membantu anggota keluarga untuk bangun sahur dengan lebih mudah dan lancar?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.