Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Gibah Dilarang Agama? Simak Alasan hingga Dampaknya!

ilustrasi ngobrol (pexels.com/RDNE Stock project)

Dikutip dari Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar oleh Muhammad Syukron Maksum, gibah secara sederhana diartikan sebagai kegiatan menggunjing atau gosip. Gibah kerap dilakukan oleh orang-orang, secara sadar maupun tidak.

Walaupun terkadang kita tahu itu adalah hal yang tercela, menghindari kebiasaan ini jadi hal yang sulit. Nah, yuk, simak bersama alasan kenapa gibah dilarang oleh agama. Simak firman Allah SWT yang tertulis dalam Al-Qur'an hingga dampaknya!

1. Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an

ilustrasi al Quran (pexels.com/Alena Darmel)

Secara istilah, gibah berarti membicarakan orang lain dengan cara melontarkan isu-isu negatif dengan mencari kesalahan orang lain, kemudian disebarkan orang lain dengan maksud menyudutkan orang yang digunjingkan. Menyebutkan hal yang ada pada diri orang lain, meskipun itu fakta, namun jika berpotensi membuat yang bersangkutan tidak suka, juga termasuk dalam perbuatan gibah.

Perilaku gibah dilarang agama karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Allah SWT mengibaratkan kegiatan gibah seperti sedang memakan daging saudaranya sendiri.

Allah berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 12 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang".

2. Alasan kita tidak boleh gibah

ilustrasi ngobrol (pexels.com/Artem Podrez)

  1. Mengakibatkan Permusuhan: Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perbuatan gibah dilarang agama karena dapat mengakibatkan permusuhan antar sesama. Bahkan, bisa saling membenci, pertengkaran, dan tidak menutup kemungkinan pertumpahan darah.
  2. Membuat Orang yang Bersangkutan Malu: Ustadz Adi Hidayat menjelaskan dalam buku berjudul Ustadz Adi Hidayat oleh Rusydie Anwar, bahwa alasan mengapa perbuatan gibah dilarang agama adalah karena berpotensi membuat orang yang bersangkutan malu karena aibnya dibongkar. 
  3. Balasan bagi Orang yang Berbuat Buruk: Salah satu alasan menyebarkan aib dengan cara gibah salah satunya adalah ingin memberi pelajaran bagi sang pelaku. Namun hal ini merupakan cara yang salah.

Alasan mengapa ghibah dilarang agama adalah karena Allah SWT akan memberi balasan amalan seseorang sesuai dengan apa yang dikerjakannya, sebagaimana firman-Nya:

"Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya." (Al-Mudatsir: 38)

3. Dampak buruk gibah

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Sesuatu tidak akan mungkin dilarang agama kecuali itu memiliki dampak yang buruk atau merugikan. Sama dengan ghibah ini, selain alasan-alasan di atas yang sudah disebutkan, gibah memiliki dampak negatif tersendiri.

Jondra Pianda dalam bukunya yang berjudul Blak-Blakan Bahas Mapel Pendidikan Agama Islam SMP, dampak negatif ghibah antara lain:

  1. Mengakibatkan rusaknya hubungan baik dengan orang lain
  2. Menimbulkan kebencian, dendam, dan permusuhan
  3. Merusak keharmonisan dalam hidup bermasyarakat
  4. Berdosa kepada Allah SWT
  5. Mengurangi iman

Maka dari itu, yuk kurang-kurangi gibah persoalan orang lain. Isilah waktu luangmu dengan hal-hal yang bermanfaat dan positif yang bisa menunjang pengembangan dirimu. Walaupun memang agak sulit, dimulai dari sedikit-sedikit kamu pasti akan terbiasa nantinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alma S
EditorAlma S
Follow Us