ilustrasi gejala burnout (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Mengenali gejala burnout tentu menjadi langkah pertama dalam mengatasi masalah ini. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan meliputi banyak hal. Kelelahan yang berlebihan, misalnya. Merasa lelah sepanjang waktu, bahkan setelah tidur yang cukup bisa jadi salah satu gejala burnout.
Gejala lainnya berupa-rupa. Perasaan tidak berdaya bisa dilihat sebagai salah satunya. Milenial dan Gen Z berpotensi merasa tidak mampu mengatasi tugas-tugas atau situasi yang biasanya dapat diatasi pada suatu hari tertentu.
Perubahan mood juga termasuk gejala burnout. Ini sering kali disertai dengan perasaan cemas, marah, atau depresi. Ujung-ujungnya, perubahan mood mengantarkan kita kepada gejala lain, yaitu pengurangan kinerja. Ini berakibat kepada menurunnya efektivitas dalam pekerjaan, kesulitan berkonsentrasi, dan tugas yang biasanya mudah menjadi sulit.
Burnout malah bisa membuat milenial dan Gen Z menjauh dari teman-teman, keluarga, atau aktivitas sosial yang biasanya bisa dinikmati. Begitu pun dengan sikap terhadap pekerjaan.
Milenial dan Gen Z yang mengalami burnout bisa bersikap sinis terhadap pekerjaan atau kehilangan minat terhadap tugas-tugas yang sebelumnya dianggap menyenangkan.