Mengenal 5 Budaya Siri, Falsafah Hidup Masyarakat Sulawesi Selatan

Masyarakat Sulawesi Selatan sangat menjunjung tinggi harga diri atau harkat dan martabat keluarga. Siri' inilah yang disebut dengan siri' ripakasiri. Jika siri' ini dilanggar maka taruhannya adalah nyawa.

Sehingga masyarakat Sulawesi Selatan berani membela kebenaran. Tak jarang terjadi pertumpahan darah untuk menegakkan siri' tersebut.

Siri' ini berhubungan dengan etos kerja. Bekerja keras, rajin, dan giat harus dimiliki oleh setiap laki-laki di Sulawesi Selatan agar menaikkan harkat dan martabat keluarga. Dan jangan meminta-minta karena akan sangat memalukan.

Maka masyarakat Sulawesi Selatan banyak yang merantau atau menjadi pelaut, hal ini gambaran mereka adalah pekerja keras.

Makna dari siri' ini adalah rasa malu yang terusik karena suatu hal atau siri' yang disebabkan oleh perbuatannya sendiri. Misalnya dalam hal berjanji tetapi orang tersebut tidak dapat menempati janjinya.

Maka orang tersebut mempermalukan dirinya sendiri. Dapat juga diartikan setiap perbuatan dan perkataan harus sesuai.

Jika seseorang sudah tidak memiliki rasa malu atau mati rasa malunya maka disebut juga tidak beriman. Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, jika seseorang sudah mati rasa malunya bagaikan bangkai hidup. Maka rasa malu harus selalu dijaga dan tidak melakukan perbuatan yang tercela.

Siri' Na Pecce adalah pelengkap dari keempat kategori siri di atas. Budaya Siri' Na Pecce merupakan falsafah budaya dalam masyarakat Bugis-Makassar yang harus dijunjung tinggi.

Apabila budaya siri' Na Pecce tidak terdapat dalam diri, maka orang tersebut disamakan dengan binatang karena tidak memiliki rasa malu, harga diri, dan kepedulian sosial.

Budaya siri’ yang telah mengakar dalam falsafah kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan perlu dipertahankan. Rasa malu harus menyangkut segala sendi kehidupan. Seperti malu melakukan kejahatan, penipuan, korupsi, dan lain-lain.