ilustrasi orang menyayangi diri sendiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Melansir dari laman Forbes, Mark Travers, penulis, menjelaskan bahwa ada tiga kesalahpahaman umum tentang aromantisme. Apa saja, ya? Yuk, simak bersama!
- Aromantik tidak mampu menjalin hubungan yang penuh kasih sayang. Kepercayaan ini mengabaikan hubungan yang dalam dan bermakna yang terbentuk antara individu aromantik dengan teman, keluarga, dan pasangan nonromantis lainnya. Kamu tetap bisa jatuh cinta secara platonis dengan teman, hewan peliharaan, atau bahkan secara estetis hanya karena matahari terbenam yang sangat indah atau apa pun. Itu sama sekali tidak romantis.
- Aromantisme identik dengan aseksualitas. Aromantisme sering disalahpahami sebagai hal yang sama dengan aseksualitas. Namun, keduanya merupakan identitas yang berbeda, aromantisme berkaitan dengan kurangnya ketertarikan romantis, sedangkan aseksualitas berkaitan dengan kurangnya ketertarikan seksual. Meskipun beberapa orang mengidentifikasi diri sebagai keduanya, banyak yang tidak. Peneliti menemukan bahwa 90% peserta percaya bahwa keduanya harus dihormati sebagai identitas yang terpisah.
- Aromantik mengalami kekurangan emosi atau trauma. Stereotip berbahaya lainnya adalah bahwa individu aromantik pasti mengalami kekurangan emosi, trauma, atau sakit mental. Pandangan ini menunjukkan bahwa kurangnya ketertarikan romantis mereka adalah masalah yang harus diperbaiki dan mereka memilih untuk menghindarinya karena pengalaman masa lalu yang negatif. Meskipun mereka mungkin mengalami trauma seperti orang lain, hal ini tidak membatalkan identitas mereka.
Nah, sekarang kamu sudah tahu, bukan pengertian aromantisme dan apa bedanya dengan aseksual? Intinya orang aromantis cenderung tidak suka hal-hal romantis. Apakah kamu merasakan tanda-tanda di atas juga?