ilustrasi mengirim pesan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Menurut Bilotta, tidak apa-apa untuk mengirim pesan lanjutan jika kamu ingin tahu tentang perasaan orang lain atau mencoba menangkal potensi rasa sakit hati, kekecewaan, dan penolakan. Tetapi, cobalah untuk memberi mereka kesempatan untuk menanggapi pesan pertamamu.
Double texting boleh banget dilakukan asalkan di waktu-waktu yang tepat seperti ini:
- Saat kamu meminta maaf: Kalau kamu menyadari telah mengirim pesan pada waktu yang tidak tepat atau mengatakan sesuatu yang tidak sopan, kamu dapat mengirimkan pesan tindak lanjut untuk meminta maaf.
- Saat mendesak: Kalau kamu sedang mengoordinasikan rencana, mengonfirmasi janji temu, atau menangani sesuatu yang mendesak, pesan tindak lanjut menjadi hal yang masuk akal.
- Ketika kamu lupa menyertakan informasi penting: Jika teks pertamamu tidak menyertakan rincian penting, mengirimkan teks berikutnya adalah hal yang wajar.
- Bila percakapan memang membutuhkannya: Bila orang yang kamu kirimi pesan membalas dengan reaksi atau jawaban singkat, mengirimkan pesan lain untuk menjaga percakapan tetap berlanjut tidak masalah.
Bahkan dalam situasi seperti ini, penting untuk memperhatikan waktu orang lain dan menghindari kesan agresif atau menuntut. Kuncinya adalah jangan berlebihan, satu pesan biasanya sudah cukup. Jika mereka tetap tidak membalas, mungkin lebih baik tidak usah menanggapi.