Mengenal Elon Musk, Pengusaha Sukses di Balik Peluncuran Roket SpaceX 

Dikutip dari situs Biography.com, Elon Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan pada 28 Juni 1971. Ia merupakan seorang putra dari pasangan Maye Musk, seorang model asal Kanada dan Errol Musk, seorang insinyur kaya asal Afrika Selatan.

Pada tahun 1992, Elon Musk pindah ke Kanada untuk belajar bisnis dan fisika di University of Pennsylvania. Setalah itu ia mengejar Phd di Stanford University, California untuk bidang fisika energi. Namun, ia tidak menyelesaikannya karena lebih tertarik untuk berbisnis.

Pada tahun 1995, Elon Musk membangun perusahaan pertamanya bernama Zip2 Corporation. Perusahaan itu menyediakan konten untuk web baru The New York Times dan Chicago Tribune. Kemudian, perusahaan tersebut dibeli oleh sebuah divisi dari Compaq Computer Corporation sebesar 307 juta dollar AS.

Hasil penjualan dari Zip2 digunakan oleh Musk untuk mendirikan X.com, yaitu perusahaan layanan pembayaran online yang kini bernama PayPal. Pada tahun 2002, Musk mendirikan perusahaan di bidang antariksa bernama SpaceX. Kemudian Elon Musk juga mendirikan berbagai perusahaan teknologi canggih seperti Tesla Motors, SolarCity, Hyperloop, OpenAI dan Neuralink.

Dengan berbagai perusahaan yang dimilikinya, Elon Musk sukses menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Harta kekayaan yang dimilikinya mencapai 37,2 miliar dollar AS. Dengan kekayaan itu, majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat, Forbes, menempatkan Elon Musk di urutan ke-31 orang terkaya dari seluruh dunia pada Mei 2020 lalu.

Elon Musk adalah salah satu orang yang terobsesi untuk menjelajahi luar angkasa. Ia berpikir bahwa manusia jangan hanya bergantung pada planet Bumi sebagai tempat untuk hidup. Kehidupan multiplanet bisa meredam ancaman punahnya spesies manusia di Bumi.

Maka dari itu, pada tahun 2002 Elon Musk mendirikan perusahaan Space Exploration Technologies atau SpaceX. Perusahaan tersebut mengembangkan dan memproduksi wahana luncur antariksa seperti pesawat ulang-alik dan roket. Sejak tahun 2008, perusahaan Elon Musk itu telah memenangkan kontrak NASA senilai 1,6 milliar dollar AS untuk menerbangkan roket dan wahana antariksa ke luar angkasa.

Setelah perusahaannya sukses mendapat kepercayaan NASA untuk mengangkut kargo dari Bumi. Pada tahun 2017, Elon Musk mengungkapkan impiannya untuk membuat koloni di Mars di 50 tahun yang datang.

Sebagai mana yang dipublikasikan pada jurnal New Space, Elon Musk berencana untuk memindahkan satu juta penduduk Bumi ke Mars pada 2023. Ia berencana membangun “Mars Colonial Fleet” dengan lebih dari 1000 pesawat ulang-alik yang dapat mengangkut

Peluncuran roket SpaceX berawak pertama bernama Crew Dragon telah sukses dilakukan. Hal itu dinilai sebagai langkah awal untuk mewujudkan impiannya. Crew Dragon yang berisi 2 orang astronot NASA itu berhasil berlabuh di ISS setelah menempuh perjalanan selama 19 jam dari Bumi.

Peluncuran roket Crew Dragon milik SpaceX itu tercatat sebagai sejarah, karena menjadi peluncuran pertama astronot ke luar angkasa oleh perusahaan swasta. Ini bisa menjadi awal untuk bisa menerbangkan lebih banyak manusia lagi ke luar angkasa dan bukan tidak mungkin, impian Elon Musk akan segera terwujud.

Itulah fakta-fakta mengenai sosok Elon Musk, seorang pengusaha kaya dibalik kesuksesan peluncuran roket SpaceX miliknya. Tertarik untuk mewujudkan impian Elon Musk menjadi koloni di Mars?