ilustrasi perempuan alami hari yang buruk (pexels.com/Liza Summer)
Secara sederhana, negativity bias mengacu pada kecenderungan seseorang dalam menghindari, belajar, dan menggunakan informasi negatif jauh lebih banyak dibandingkan informasi positif. Fenomena psikologis ini seolah menjelaskan alasan kenapa kesan pertama yang buruk dan trauma masa lalu punya efek yang bertahan lama.
Dilansir PositivePsychology, Catherine Moore, seorang psikolog, memaparkan, bahwa orang akan jauh lebih mengingat hal negatif dengan lebih jelas dibandingkan hal positif. Hal tersebut termasuk beberapa aspek berikut:
- Mengingat lebih banyak hinaan dibandingkan pujian.
- Lebih banyak menanggapi secara emosional dan fisik rangsangan yang gak menyenangkan.
- Lebih memikirkan atau mengingat peristiwa yang gak menyenangkan atau traumatis dibanding peristiwa menyenangkan.
- Fokus perhatian lebih cepat pada informasi negatif dibanding yang positif.
Contoh sederhana dari fenomena ini, kamu mungkin pernah mengalami banyak peristiwa baik atau menyenangkan dalam satu hari, namun bias negatif ini bisa menyebabkan kamu fokus pada satu hal negatif yang terjadi saat itu. Sehingga, hal tersebut bisa membuatmu badmood, khawatir, cemas, dan sebagainya.