Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi introvert yang lebih suka menghabiskan waktu sendirian (unsplash.com/Kelly Sikkema)
Ilustrasi introvert yang lebih suka menghabiskan waktu sendirian (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Menjadi seorang introvert maupun orang yang lebih sensitif bukanlah sebuah kekurangan yang memprihatinkan. Justru ini adalah sebuah anugerah yang meski disyukuri. Lalu, apakah seorang yang introvert adalah pribadi yang pemalu, pendiam bahkan anti sosial? Tidak, mereka hanya memiliki kepribadian yang unik.

Kepribadian yang lebih memilih waktu sendiri dalam mengumpulkan energi dan lebih terkuras saat berinteraksi sosial yang terlalu kepanjangan. Namun bukan berarti membenci interaksi sosial. Dan terkadang dengan kepribadian introvert, umumnya juga bersifat perasa, tidak enakan maupun merasa bersalah.

Hal ini menjadikan sasaran sebuah hubungan yang tidak sehat. Baik itu dalam keluarga, pertemanan, pekerjaan maupun hubungan lainnya. Dan tidak jarang menemui orang-orang toxic yang membuat seorang introvert semakin down. Nah, coba ketahui lima hal yang perlu dilakukan dalam menghadapi orang toxic sebagai berikut.

1. Mulai bertanya pada diri sendiri tentang, Siapa kamu? Apa tujuan hidupmu?

Ilustrasi bertanya pada diri sendiri (pixabay.com/Sophieja23)

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengetahui tentang diri sendiri. Melalui hal sederhana seperti dengan bertanya pada diri. Maka dengan demikian, diri akan lebih fokus dengan tujuan hidup. Pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti:

  • Apa yang sedang kamu perjuangkan?
  • Siapakah kamu dalam sebuah hubungan?
  • Bagaimana kamu menarik sebuah garis tentang ruang pribadi, nilai, usaha maupun jumlah waktu yang bisa kamu berikan?

Pertanyaan tersebut bisa mewakili sebagai langkah pertama untuk membuat batasan dengan orang yang toxic. Sehingga, memahami diri lebih penting daripada harus berlama-lama berinteraksi atau memikirkan perkataan seorang yang toxic.

2. Kenali tanda perasaan yang ada pada diri sebagai batasan

Ilustrasi mengetahui batasan diri (pixabay.com/Greyerbaby)

Mungkin seorang introvert adalah memiliki kepribadian dengan empati yang berkembang, penuh kasih sayang dan berusaha menyenangkan atau membantu orang lain. Namun, pribadi yang seperti ini cenderung berperasaan, sehingga sulit untuk membuat batasan. Padahal batasan tersebut sangat jelas mengganggu mental seperti tidak nyaman, marah ataupun emosi.

Maka, perlu diketahui perasaan gugup, kesal, bingung, gelisah hingga membuat tidak terkendali pada diri. Sebab, jika seseorang melampaui batasan sampai menyebabkan perasaan tersebut, sama seperti memaksa keluar dari zona nyaman. Sehingga, informasi tentang kondisi diri adalah penting sebagai kunci. Dan mengakui bahwa perasaan tersebut sebagai sebuah alasan.

3. Kamu tidak perlu izin

Ilustrasi bebas dalam melakukan yang diinginkan tanpa perlu izin pada siapapun (unsplash.com/Fuu J)

Mungkin hal seperti minta izin biasa dilakukan oleh anak kecil kepada orangtuanya untuk melakukan sesuatu. Bahkan, jika menjadi kebiasaan akan terbawa hingga dewasa. Tidak ada salahnya meminta izin, namun kamu tidak perlu meminta izin kepada siapa pun sebagai batasan. Dan lakukan apa yang tepat untuk diri tanpa peduli dengan orang toxic yang bisa menekan.

Serta yang pasti, kamu harus punya waktu luang mungkin hanya satu hari atau semalam untuk mengisi ulang energi. Berani untuk menolak untuk acara sosial, yang mungkin bisa benar-benar menguras energi. Dan pastinya kamu harus menolak dengan sopan, ya.

4. Berani mengatakan tidak

Ilustrasi menolak (pixabay.com/sweetlouise)

Berkata "tidak" adalah hal yang mungkin harus dipikirkan berulang kali oleh seorang introvert. Kembali lagi semua itu terkait kepribadian introvert yang tidak enakan. Stop! Sebaiknya, seorang introvert dengan tegas mengatakan tidak, bahkan untuk menghadapi seorang yang toxic sekalipun.

Jika tidak berani berkata tidak, orang toxic pun akan menguasai atau mengambil alih hidup seorang introvert. Seperti mempermalukan, menyalahkan atau mempermainkan. Maka setidaknya coba perhatikan hal ini.

Yang terpenting adalah katakan "iya" pada diri sendiri dengan pertanyaan seperti:

  • Apa yang menjadi keinginanmu?
  • Apa sesuatu yang bisa kamu hargai?
  • Apa yang baik untuk kamu?
  • Seperti apa kamu ingin diperlakukan?
  • Apa visi dalam hidupmu?
  • Bagaimana perasaanmu dalam menjalani sebuah hubungan?

Maka, kamu sebagai seorang yang memiliki diri sendiri berhak melakukan hidup dengan caramu sendiri. Setidaknya orang introvert mengetahui kapan harus berkata tidak dan iya, termasuk saat menghadapi orang toxic.

5. Melepaskan perasaan bersalah

Ilustrasi dalam melepaskan rasa bersalah dengan menikmati suasana (unsplash.com/William Farlow)

Memiliki perasaan merasa bersalah adalah suatu hal yang terbilang wajar. Orang yang toxic akan membuat masalah hingga mengakibatkan kamu merasa bersalah. Padahal rasa bersalah itu, belum tentu benar-benar salah. Kembali lagi pada kepribadian introvert yang mudah tersentuh perasaannya.

Sebagai introvert, kamu tidak perlu memusingkan hal tersebut. Untuk menghilangkan drama dalam pikiran bersalah itu, cukup lakukan perawatan pada diri. Seperti jalan-jalan menikmati suasana sendirian, olahraga maupun menikmati alam sekitar. Yang mana, hal-hal sederhana tersebut bisa mengembalikan titik fokus pada kehidupan.

Nah, kamu sudah bisa mencoba mulai dari sekarang untuk lebih dan lebih memahami diri. Terutama bagi seorang dengan kepribadian introvert dalam menghadapi orang-orang yang toxic. Perlu kita ingat, bahwa menjaga diri adalah sesuatu yang harus dilakukan di atas segalanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team