Menginspirasi, 5 Pelajaran Hidup dari KDrama 100 Days My Prince

Perdana Menteri Kim mencoba segala cara untuk menjadi seorang raja. Bersama pengikutnya ia menyusun strategi untuk menggulingkan kekuasaan raja. Bahkan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan ia menyuruh seseorang untuk menyakiti Pangeran Lee Yeol.

Perdana Menteri Kim melakukan semua itu dengan tujuan agar tidak ada yang meneruskan kepemimpinan sang raja nantinya. Kesuksesan menjadi hal yang paling diharapkan oleh semua orang. Namun kesuksesan yang dapat bertahan lama diperoleh dengan cara-cara yang terpuji bukan dengan cara yang licik dan jahat.

Pangeran Lee Yeol berteman dengan Doo-joon sejak masih kecil. Mereka menghabiskan waktu bersama tidak hanya bermain namun juga berlatih perang. Hal itulah yang membuat Pangeran Lee Yeol dan Doo-joon memiliki ikatan batin yang kuat.

Bahkan saat Pangeran Lee Yeol terjebak dalam bahaya, Doo-joon merelakan diri menggantikannya. Bukan hanya dalam hubungan asmara namun kesetiaan juga dapat berlaku dalam jalinan persahabatan. Kesetiaan memang sangat berharga ya!

Hidup bukanlah perjalanan yang tanpa melalui berbagai perjuangan dan kerja keras. Sama halnya dengan Hong-sim yang bekerja keras untuk mencukupi hidupnya yang berada di keluarga sederhana. Meskipun dulu ia adalah anak dari seseorang yang kaya raya namun mendapatkan fitnah yang mengakibatkan ayahnya meninggal, Hong-sim tetap menjadi pribadi yang mandiri.

Tak hanya itu, Hong-sim juga harus berpisah dengan kakak lelakinya yang membuatnya tidak bisa bergantung hidup. Karena itulah Hong-shim juga harus bertahan hidup dengan melakukan berbagai pekerjaan yang bisa memberikannya penghidupan. Seperti itulah kehidupan, kadangkala kita harus menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras untuk melalui semua tantangan.

Menjadi seorang penguasa bukan berarti kalian dapat bertindak semena-mena. Pasalnya hal itu akan membuat para bawahan merasa tidak nyaman. Sama halnya dengan beberapa penguasa kerajaan yang memberikan perintah seenaknya kepada rakyat.

Para penguasa menyuruh rakyat untuk melakukan hal-hal yang tidak masuk akal dan semena-mena. Seperti halnya dengan mengumpulkan air sebanyak-banyaknya padahal saat itu musim kemarau melanda. Tentu saja rakyat sangat jengkel dan tidak menyukai hal tersebut. Cobalah menjadi seorang pemimpin yang dapat memahami rakyatnya dengan tidak bertindak seenaknya. 

Setiap individu mempunyai kepribadian masing-masing yang berbeda satu sama lainnya. Kita tidak perlu terpengaruh dan menuruti orang lain untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Sama halnya dengan sang raja yang selalu mudah terpengaruh dan  menuruti perintah Perdana Menteri Kim.

Padahal sebagai seorang raja sudah sepantasnya memiliki pendirian sendiri yang tentunya tidak akan goyah dalam kondisi apa pun. Kadangkala jika kita terlalu terpengaruh dengan pendapat orang lain membuat kita kehilangan rasa percaya diri dan membuat kita jadi orang lain. Jadi, cobalah untuk tetap menjadi diri sendiri dengan melakukan hal terbaik yang dapat kita lakukan.

Itulah beberapa ulasan mengenai pelajaran hidup apa sajakah yang dapat dipetik dari drama 100 Day's My Prince. Tentu saja pelajaran hidup di atas dapat membuatmu lebih bijaksana di kehidupan nyata.