Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi mengangkat telepon (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
Ilustrasi mengangkat telepon (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Memiliki smartphone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di zaman digital ini, khususnya para generasi muda. Ponsel selalu dalam genggaman di setiap aktivitas, mulai dari bangun tidur, beraktivitas, bekerja, belajar, hingga kegiatan berkumpul bersama.

Bahkan dalam suasana kelompok saja, baik bersama keluarga, kerabat, teman-teman, maupun rekan kerja, kita masih sering menggunakan ponsel. Ada satu hal yang mungkin kita anggap biasa saat menggunakan ponsel di tengah suasana kelompok, yaitu mengangkat telepon masuk.

Menjawab telepon di tengah-tengah kelompok saat sedang berbincang, tanpa sadar itu adalah kebiasaan yang buruk, lho! Menurut beberapa pakar etika, habit ini bisa dianggap tidak sopan. Lantas, mengapa demikian? Cari tahu alasannya di sini!

1. Menjawab telepon di tengah obrolan kelompok dinilai tak beretika

Ilustrasi menggunakan ponsel (pexels.com/August de Richelieu)

Kebiasaan mengangkat telepon dapat dianggap tidak sopan, karena menunjukkan bahwa kita tidak memikirkan bagaimana tindakan ini memengaruhi orang lain di sekitar.

“Etika adalah tentang memperhatikan orang lain, jadi ketika berbicara di telepon saat sedang berkumpul dengan teman dan keluarga, atau bahkan menelepon di lift yang penuh sesak dengan orang asing, itu dapat dengan mudah mengirimkan sinyal bahwa kita tidak peduli dengan perasaan orang-orang di sekitar,” ujar pakar etika, Nick Leighton, mengutip laman Parade.

Leighton menambahkan, kita dilatih untuk segera menanggapi panggilan telepon, pesan teks, dan notifikasi. Teknologi seringkali membodohi kita dengan berpikir bahwa segala sesuatu harus mendesak. Namun, orang yang sopan tahu bagaimana menentukan prioritas.

Kemajuan teknologi dan era digital ini membuat kita secara otomatis mengangkat telepon, bahkan saat di kelilingi orang lain. Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan ini tidak sopan.

2. Menjawab telepon dianggap tak peduli perasaan orang sekitar

Ilustrasi mengangkat telepon saat hangout (pexels.com/Kampus Production)

Kebiasaan ini mengisyaratkan ketidakpedulian terhadap perasaan orang lain, apalagi berbicara dengan suara keras di depan kelompok. Bahkan, menurut Leighton, hal ini menunjukkan kepada orang sekitar atau lawan bicara (kelompok), bahwa 'level' kita berada di atas mereka.

“Berbicara di telepon di sekitar orang lain juga memberi sinyal bahwa orang yang sedang menelepon lebih penting daripada orang-orang di sekitar kamu. Siapa yang ingin merasa seakan mereka tidak penting? Pastinya, tidak ada orang yang suka perasaannya diabaikan," katanya.

Leighton menambahkan bahwa ketika kita berada di lingkungan kelompok, kita perlu tahu bahwa segala tindakan yang kita lakukan sangat penting di mata orang lain. Bahkan, yang kita anggap tidak berbahaya seperti mengangkat telepon dan mengobrol dengan volume keras di tengah-tengah perkumpulan.

"Orang-orang berhak mendapatkan lebih banyak kesopanan, bukan lebih sedikit," ujarnya.

3. Menjawab telepon saat berkumpul berarti tidak menghargai pertemuan

Ilustrasi mengangkat telepon saat hangout (pexels.com/Ron Lach)

Saat mengadakan pertemuan, penting untuk memberi tahu keluarga atau teman-teman bahwa kita sangat menghargai waktu bersama mereka. Tujuan utama berbincang adalah untuk bisa bertemu langsung dengan teman, bukan video call.

Tidak masalah jika mengeluarkan ponsel sebentar untuk memeriksa keadaan, misalnya memastikan kita bisa dihubungi, misalnya oleh keluarga

"Namun, mengeluarkan ponsel untuk sekadar melihat-lihat saat pertemuan, selalu dilarang. Ini bukan saatnya untuk memeriksa berita, email, atau akun media sosial," kata Neillie Butler, pendiri dan presiden Mariee Ami, perusahaan perencanaan dan desain pernikahan, mengutip laman Veranda.

Pakar etika Myka Meier menambahkan, dalam momen pertemuan, seringkali saat semua orang bersenang-senang, jika satu orang mengeluarkan ponselnya, anggota kelompok akan mengikutinya.

"Begitu ponsel dikeluarkan, entah apa pun alasannya, rasanya seperti efek domino, anggota kelompok pun mengikutinya. Suasana kelompok pun bisa langsung berubah," ujar Meier mengutip laman Veranda.

4. Tips untuk mengatasi kebiasaan ini

Ilustrasi hangout bersama teman-teman (pexels.com/ArtHouse Studio)

Tentu saja, ada kalanya kita tidak bisa mengabaikan ponsel, bahkan saat sedang bersama sekelompok orang. Misalnya, jika sedang menunggu panggilan penting atau ada anggota keluarga yang sakit dan sedang menunggu kabar, kita harus menjawabnya.

Dalam situasi seperti itu, menjauh sebentar untuk menjawab panggilan. Pastikan melakukannya dengan cepat dan dengan cara yang tidak mengganggu. Cara ini menunjukkan rasa hormat kepada orang-orang di sekitar kita. Berikut beberapa tips untuk mengendalikan kebiasaan ini.

Atur ponsel ke mode silent atau pasang status 'do not disturb'
Jika ingin menghentikan kebiasaan menelepon saat sedang bersama orang lain, ubah pengaturan ponsel ke mode silent atau pasang status 'do not disturb'. Dengan mengurangi pemicu tersebut, kamu akan lebih mudah untuk tetap fokus dan terlibat dalam momen tersebut.

Jauhkan ponsel dari pandangan
Jauh dari pandangan, jauh dari pikiran. Bahkan, sekadar melihat ponsel tergeletak di meja saat bersama keluarga atau teman dapat mengalihkan perhatian. Itulah mengapa lebih baik menyimpan ponsel di saku atau tas saat bersosialisasi.

Gunakan airplane mode jika memungkinkan
Aktifkan airplane mode agar tidak fokus menjawab panggilan saat bersama keluarga dan teman. Dengan begitu, godaan untuk terus-menerus menggunakan ponsel pun hilang. Memasang airplane mode menunjukkan kepada orang-orang di sekitar, bahwa kita terfokus pada mereka.

Nah, itulah alasan mengapa mengangkat telepon saat berkumpul dengan orang lain dianggap tak sopan. Semoga dengan informasi ini dan mengikuti tips yang diberikan, kita semua belajar menghargai dan menghormati kehadiran orang lain di sekitar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team