Merasa Senior? 6 Hal yang Pantang Dilakukan pada Juniormu

Menjadi senior berarti harus siap menjadi panutan untuk juniormu. Di dunia kerja maupun pendidikan, keberadaanmu seharusnya memberi mereka rasa tenang, bukan justru rasa seram. Pengalamanmu yang sudah banyak semestinya juga menumbuhkan kearifan dalam dirimu.
Bila tidak, berarti proses belajarmu belum menyeluruh, hanya parsial. Jangan sampai, berbekal kesenioranmu, kamu malah melakukan 6 hal berikut ini pada juniormu:
1.Meremehkan kemampuannya
Ada dua kemungkinan saat sebagai senior, kamu meremehkan kemampuan juniormu. Pertama, dia jadi merasa begitu rendah diri dan akhirnya gak pernah bisa berkembang. Kedua, dia justru makin termotivasi untuk menunjukkan kalau kamu salah dengan makin mengasah kemampuannya.
Yang mana pun akibatnya, besar kemungkinan dia jadi kehilangan rasa hormat padamu. Tidak ada orang yang suka kemampuannya diremehkan, sekalipun oleh orang yang lebih berpengalaman.
2.Mencari-cari cela dari hasil kerjanya
Kalau memang ada kekurangan atau kekeliruan dalam hasil kerjanya, tentu kamu harus jujur dan memberitahunya baik letak kesalahannya maupun seperti apa yang seharusnya. Agar dia belajar menjadi lebih baik lagi.
Tetapi kalau hasil kerjanya sudah baik, kamu juga gak perlu mengada-ada. Ini hanya akan membuatmu terkesan sebagai orang yang sulit dan tentu saja, kurang kerjaan. Selain juga malah menghambat penyelesaian tugas itu sendiri.
3.Menghambatnya dalam menggali dan mengembangkan potensi diri
Juniormu mungkin masih seperti orang yang meraba-raba jalan. Dia belum tahu sepenuhnya tentang kemampuan-kemampuan terbaiknya. Sebagai senior yang baik, seharusnya kamu membantunya menemukan dan mengembangkan potensi-potensi diri.
Atau paling tidak, memberinya keleluasaan untuk melakukannya sendiri. Bukan malah melakukan segala cara untuk merintanginya menemukan mutiara dalam dirinya. Gak usah takut tersaingi. Justru jadikan penyemangat untukmu juga terus belajar, gak terjebak zona nyaman.
4.Menakut-nakutinya saat hendak memanfaatkan peluang
Dalam rangka menggali dan mengembangkan potensi diri seperti dalam poin 3, tentu juniormu akan mencari sebanyak mungkin kesempatan untuk menguji diri. Kalau gagal, ia akan mempelajari sebab-sebabnya. Kalau berhasil, ia akan menjadikannya tanda bahwa ia punya kemampuan di situ.
Terus demikian sampai rekam jejaknya terbentuk dengan sendirinya. Dahulu, kamu pun melakukan hal yang sama, kan? Berilah dia dukungan, bukan malah membuatnya gentar dengan pengalaman gagalmu, misalnya.
Seolah-olah jika kamu saja gagal, siapa pun gak akan berhasil. Padahal, kegagalan itu banyak sekali penyebabnya. Kamu hanya perlu mengajarkan hikmahnya, bukan merintangi jalannya.
5.Mencederai fisik maupun psikisnya
Perundungan gak pernah dibenarkan apa pun alasannya. Termasuk hanya karena kamu lebih senior. Justru karena kamu senior, kamu harus bisa mengayomi juniormu. Jangan berdalih kamu perlu menguji mentalnya dan sebagainya. Siapa pun gak butuh ujian darimu. Biarkan kehidupan yang bekerja sendiri untuk melatihnya.
Juga jangan sembarangan menyebutnya cemen jika dia menangis atau menunjukkan reaksi-reaksi yang amat terluka atas sikapmu. Setiap orang punya persepsi dan titik sensitif masing-masing. Tindakan yang menurutmu biasa saja, bisa jadi amat menekannya bahkan menimbulkan trauma.
6.Mengeksploitasinya dengan iming-iming akan dibimbing dan sebagainya
Jangan memanfaatkannya untuk kepentinganmu sendiri dengan berbagai iming-iming. Juniormu kemungkinan besar sangat mengagumi semua pencapaianmu selama ini. Dia ingin banyak belajar darimu.
Maka dia akan cenderung mudah diminta melakukan ini itu jika kamu berjanji akan mengajarinya hal-hal penting yang berguna untuk masa depannya. Itu akan terasa seperti kesempatan istimewa baginya. Kesempatan yang gak dimiliki semua orang, terutama teman-temannya sesama junior.
Ada banyak hal yang termasuk eksploitasi pada junior. Mulai dari menyuruhnya mengerjakan tugas-tugasmu, menyuruhnya melakukan hal-hal yang tak relevan dengan tugasnya seperti membuatkanmu minuman dan membelikan makan siang, sampai menekannya untuk mau menjadi kekasihmu atau berhubungan seks denganmu.
Tindakan-tindakan seperti di atas amatlah buruk dan gak bisa dibenarkan. Jika pun kamu gak bisa menjadi senior yang amat baik dengan selalu memberikan perhatian pada juniormu, pastikan kamu tak menjadi senior yang jahat ya?