5 Manfaat Introspeksi Diri Sebelum Melakukan Kebaikan Supaya Ikhlas
ilustrasi donasi (pexels.com/Gustavo Fring)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Instropeksi diri dibutuhkan seseorang, baik saat sedang menghadapi kondisi yang baik-baik saja atau sebaliknya. Sebab, cara ini bisa ampuh untuk melihat ke dalam hari diri sendiri tentang apa yang ingin atau telah dilakukan.
Beberapa orang mungkin tak terbiasa mengintrospeksi diri saat akan melakukan kebaikan. Padahal, banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan dari melakukan kebiasaan mengintrospeksi diri sebelum berbuat baik. Apa saja? Berikut 5 di antaranya.
1. Memurnikan niat
ilustrasi orang melakukan kebaikan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)Pernah gak kamu merasa was-was saat ingin melakukan kebaikan? Misalnya, merasa ragu akan niatmu. Apa niatmu sudah benar-benar tulus atau menyimpan maksud lain.
Ketika akan melakukan kebaikan pasti ada saja godaannya. Salah satunya dalam urusan niat dalam berbuat baik. Maka dari itu, dengan sejenak mengintrospeksi diri sebelum melakukan kebaikan, akan membuat ketenangan di dalam hatimu.
2. Menambah motivasi
ilustrasi orang melakukan kebaikan (pexels.com/RODNAE Productions)Motivasi di dalam diri tidak selalu stabil. Kadang bisa naik dan kadang bisa turun. Maka dari itu, pentingnya mengevaluasi ulang diri ketika keinginan berbuat baik itu agak mulai memudar.
Dengan begitu, kamu bisa menumbuhkan kembali semangatmu dalam melakukan kebaikan. Bahkan saking semangatnya, juga terdorong mengajak orang lain dalam melakukan hal yang sama.
Baca Juga: 5 Alasan untuk Berhenti Mengingat Setiap Kebaikan yang Kita Lakukan
3. Meningkatkan mood baik
Editor’s picks
ilustrasi orang melakukan kebaikan (pexels.com/Julia M Cameron)Tindakan yang baik berasal dari mood dan perasaan yang baik. Itulah pentingnya menjaga mood ketika akan melakukan kebaikan. Agar niat baik bisa direalisasikan dengan optimal.
Ketika mood baik, maka akan menghasilkan energi yang baik pula pada dirimu. Energi baik ini nantinya dapat terpancar dari dirimu dan turut dapat dirasakan oleh orang lain.
4. Meninjau ulang keputusan yang diambil
ilustrasi orang melakukan kebaikan (pexels.com/Julia M Cameron)Berbuat kebaikan memang sebaiknya tak perlu banyak pertimbangan. Namun, ada kalanya kamu harus mempertimbangkannya. Terutama ketika akan melakukan kebaikan yang berdampak besar pada hidupmu. Misalnya, ingin mendonasikan sebagian besar hartamu kepada orang lain.
Ada saatnya meninjau ulang tujuan yang akan dilakukan sebagai langkah mengambil keputusan yang bijak. Jadi, bukan cuma dalam melakukan hal buruk yang harus berpikir dua kali. Dalam melakukan kebaikan tertentu juga perlu berpikir ulang.
5. Agar benar-benar siap dalam berbuat baik
ilustrasi orang melakukan kebaikan (pexels.com/RODNAE Productions)Seperti dikatakan sebelumnya, berbuat baik adalah sebuah keputusan. Karena kamu memilih untuk berbuat baik. Meski ada opsi untuk berbuat yang tidak baik di luar sana.
Mengintrospeksi diri sebelum melakukan kebaikan akan membantumu memantapkan niat dalam berbuat baik. Sehingga, tak akan ada lagi kekhawatirkan dan kecemasan di dalam dirimu. Disebabkan semuanya sudah dipikirkan secara matang.
Meski kelihatan sepele, tapi mengintrospeksi diri sebelum melakukan kebaikan memiliki banyak manfaat. Tak perlu ribet. Cukup luangkan waktu lima sampai sepuluh menit untuk duduk diam sejenak dan renungkan kembali niat dan tujuanmu dalam berbuat baik.
Baca Juga: 5 Hal yang Sering Disalahartikan ketika Seseorang Berbuat Kebaikan
Mia Lubis
Jika ada kesalahan / kekeliruan dalam tulisan saya adalah ketidaksengajaan. Ambil baiknya, buang buruknya. Thanks for reading!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
