Rasa malu adalah emosi yang dirancang untuk menghambat seseorang mengekspresikan jati dirinya di depan orang lain. Untuk itulah, kita menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana kita ditempatkan—entah itu keluarga, teman sebaya, komunitas, dan lain-lain. Memiliki rasa malu yang sehat itu tak apa, karena dapat memotivasi kita untuk menjadi orang yang lebih baik.
Namun, berbeda halnya dengan toxic shame. Disebut toksik karena perasaan ini memimpinmu pada keyakinan negatif seperti, “aku tidak layak dicintai”, “aku begitu buruk”, “hidupku menyedihkan." Itulah akar dari segala overthinking-mu, memicu untuk melakukan tindakan destruktif terhadap diri sendiri, bahkan menuntun pada kecemasan dan depresi.
Lebih buruk, saat kamu berada dalam keadaan toxic shame, akan sulit bagimu untuk terbuka mengenai jati dirimu di depan orang lain. Karena itu, ingatlah deretan hal ini ketika kamu merasa malu dengan hidupmu.