5 Fakta Dunning-Kruger Effect, Membuatmu Salah Menilai Diri Sendiri

Seperti apakah Dunning-Kruger Effect itu?

Apakah kamu pernah merasa sangat yakin dengan kemampuan atau pengetahuanmu dalam suatu bidang padahal sebenarnya kamu tidak begitu ahli atau paham? Atau sebaliknya, apakah kamu pernah merasa sangat ragu dengan kemampuan atau pengetahuanmu dalam suatu bidang, padahal sebenarnya kamu cukup ahli atau paham?

Jika ya, mungkin kamu mengalami apa yang disebut dengan Dunning-Kruger effect. Dunning-Kruger effect adalah fenomena psikologis yang membuat kita salah menilai diri kita sendiri dalam suatu bidang. Fenomena ini bisa berdampak positif atau negatif, tergantung pada situasi dan konteksnya.

Ingin tahu lebih banyak tentang Dunning-Kruger effect? Simak lima fakta menarik berikut ini.

1. Dunning-Kruger effect dinamai dari dua psikolog yang menelitinya

5 Fakta Dunning-Kruger Effect, Membuatmu Salah Menilai Diri Sendiriilustrasi cemas (pexels.com/energepic.com)

Dunning-Kruger effect pertama kali dijelaskan oleh dua psikolog sosial, David Dunning dan Justin Kruger, dalam makalah mereka yang berjudul “Unskilled and Unaware of It: How Difficulties in Recognizing One’s Own Incompetence Lead to Inflated Self-Assessments” yang dipublikasikan pada tahun 1999.

Dalam makalah tersebut, mereka melaporkan hasil dari empat eksperimen yang menguji kemampuan partisipan dalam bidang humor, logika, dan tata bahasa. Mereka menemukan bahwa partisipan yang berada di kuartil bawah dalam tes kemampuan juga cenderung sangat melebih-lebihkan penilaian diri mereka sendiri. Misalnya, partisipan yang berada di persentil ke-12 dalam tes tata bahasa rata-rata menilai diri mereka berada di persentil ke-62.

2. Dunning-Kruger effect disebabkan oleh kurangnya kesadaran diri

5 Fakta Dunning-Kruger Effect, Membuatmu Salah Menilai Diri Sendiriilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu alasan mengapa Dunning-Kruger effect terjadi adalah karena orang yang kurang berpengetahuan atau berkemampuan dalam suatu bidang juga tidak memiliki keterampilan metakognitif yang diperlukan untuk mengenali ketidakmampuan mereka sendiri.

Keterampilan metakognitif adalah kemampuan untuk memantau, mengatur, dan mengevaluasi proses berpikir dan belajar kita sendiri.

Orang yang tidak memiliki keterampilan metakognitif cenderung tidak menyadari batas-batas pengetahuan atau kemampuan mereka dan menganggap bahwa apa yang mereka ketahui atau bisa lakukan adalah hal yang umum dan mudah. Karena itu, mereka sering merasa percaya diri dan tidak ragu-ragu untuk menyatakan pendapat atau tindakan mereka, meskipun tidak didasarkan pada fakta atau bukti yang kuat.

Baca Juga: 4 Ciri Orang yang Terlalu Narsis, Suka Memanipulasi Orang!

3. Dunning-Kruger effect juga mempengaruhi orang yang berpengetahuan atau berkemampuan tinggi

5 Fakta Dunning-Kruger Effect, Membuatmu Salah Menilai Diri Sendiriilustrasi menangis (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dunning-Kruger effect tidak hanya membuat orang yang kurang berpengetahuan atau berkemampuan melebih-lebihkan diri mereka sendiri, tetapi juga membuat orang yang berpengetahuan atau berkemampuan tinggi meremehkan diri mereka sendiri.

Hal ini terjadi karena orang yang berpengetahuan atau berkemampuan tinggi cenderung mengasumsikan bahwa apa yang mereka ketahui atau bisa lakukan adalah hal yang umum dan mudah bagi orang lain juga. Karena itu, mereka sering merasa tidak spesial atau tidak berbakat, dan menganggap bahwa prestasi atau hasil kerja mereka tidak begitu berharga atau mengesankan.

Mereka juga cenderung lebih kritis terhadap diri mereka sendiri dan lebih mudah mengakui kesalahan atau kekurangan mereka.

4. Dunning-Kruger effect bisa diatasi dengan meningkatkan pengetahuan atau kemampuan

5 Fakta Dunning-Kruger Effect, Membuatmu Salah Menilai Diri Sendiriilustrasi pasangan (pexels.com/SHVETS production)

Salah satu cara untuk mengatasi Dunning-Kruger effect adalah dengan meningkatkan pengetahuan atau kemampuan dalam bidang yang bersangkutan. Dengan belajar lebih banyak dan berlatih lebih keras, kita bisa memperluas wawasan dan mengasah keterampilan sehingga kita bisa lebih akurat dalam menilai diri kita sendiri.

Selain itu dengan meningkatkan pengetahuan atau kemampuan, kita juga bisa meningkatkan keterampilan metakognitif kita, sehingga kita bisa lebih sadar akan kekuatan dan kelemahan diri dan lebih terbuka untuk menerima umpan balik atau kritik dari orang lain.

5. Dunning-Kruger effect bisa berdampak positif atau negatif

5 Fakta Dunning-Kruger Effect, Membuatmu Salah Menilai Diri Sendiriilustrasi teman (pexels.com/SHVETS production)

Dunning-Kruger effect bisa memiliki dampak positif atau negatif, tergantung pada konteks dan situasinya. Dampak positif dari Dunning-Kruger effect adalah bahwa orang yang kurang berpengetahuan atau berkemampuan bisa merasa lebih termotivasi, optimis, dan berani untuk mencoba hal-hal baru, tanpa takut gagal atau ditolak.

Dampak negatif dari Dunning-Kruger effect adalah bahwa orang yang kurang berpengetahuan atau berkemampuan bisa merasa lebih sombong, arogan, dan tidak mau belajar dari orang lain, sehingga mereka bisa membuat kesalahan-kesalahan yang berbahaya atau merugikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dan mengakui tingkat pengetahuan atau kemampuan kita, dan bersikap rendah hati, kritis, dan mau belajar untuk menghindari efek negatif dari Dunning-Kruger effect.

Dunning-Kruger effect adalah fenomena psikologis yang bisa mempengaruhi siapa saja, baik yang kurang berpengetahuan atau berkemampuan, maupun yang berpengetahuan atau berkemampuan tinggi. Oleh karena itu, kita perlu selalu belajar dan berlatih untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kita, serta bersikap rendah hati, kritis, dan mau belajar untuk menghindari efek negatif dari Dunning-Kruger effect.

 

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Melakukan Bullying di Sekolah dari Sisi Psikologis

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Menulis disaat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya