5 Fakta Post Traumatic Growth, Perubahan Positif setelah Trauma

Ketika kesulitan menjadi peluang untuk berkembang

Apakah kamu pernah mengalami peristiwa yang sangat menyakitkan atau menakutkan dalam hidupmu? Mungkin kamu mengalami kecelakaan, kehilangan orang yang dicintai, atau menjadi korban kekerasan. Jika ya, kamu mungkin merasa hancur, putus asa, atau trauma. Namun, tahukah kamu bahwa ada kemungkinan bahwa pengalaman buruk itu dapat membawamu ke arah yang lebih baik?

Itulah yang disebut dengan post traumatic growth (PTG), yaitu perubahan psikologis positif yang terjadi pada beberapa orang setelah menghadapi krisis hidup atau trauma. PTG bukanlah mengabaikan penderitaan, tetapi melihat bahwa ada hal-hal baik yang dapat muncul dari kesulitan.

PTG dapat membuatmu lebih menghargai hidup, lebih dekat dengan orang lain, lebih terbuka dengan kemungkinan baru, lebih percaya diri, dan lebih spiritual. Berikut adalah lima fakta menarik tentang PTG, bagaimana cara mengukurnya, dan bagaimana cara mencapainya. Mari kita mulai!

1. PTG adalah proses, bukan hasil

5 Fakta Post Traumatic Growth, Perubahan Positif setelah Traumailustrasi alam (unsplash.com/Aaron Birch)

Menurut teori PTG yang dikembangkan oleh Richard Tedeschi dan Lawrence Calhoun pada tahun 1990-an, PTG adalah proses perubahan yang terjadi setelah mengalami stres atau trauma yang berat, yang mengarah pada perkembangan di luar tingkat fungsi psikologis sebelumnya.

PTG bukanlah sesuatu yang terjadi secara otomatis atau segera setelah trauma, tetapi membutuhkan waktu, usaha, dan dukungan untuk mencapainya.

2. PTG melibatkan lima domain perubahan

5 Fakta Post Traumatic Growth, Perubahan Positif setelah Traumailustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tedeschi dan Calhoun mengidentifikasi lima domain utama di mana individu dapat mengalami PTG, yaitu:

  1. Penghargaan yang lebih besar terhadap hidup: menghargai nilai hidup, atau menghargai setiap hari dengan cara yang tidak dilakukan sebelumnya.
  2. Hubungan yang lebih baik dengan orang lain: mungkin mengembangkan rasa kedekatan dengan orang lain, belas kasih yang meningkat, atau pengetahuan bahwa dapat mengandalkan orang lain dalam situasi krisis.
  3. Kemungkinan baru: seperti mengembangkan minat baru, jalur hidup baru, atau kesediaan untuk mengubah hal-hal yang perlu diubah.
  4. Kekuatan pribadi: pengetahuan bahwa dapat menangani hal-hal yang sulit, bahwa lebih kuat dari yang dibayangkan, atau peningkatan rasa mandiri.
  5. Perubahan spiritual: pemahaman yang lebih dalam tentang spiritualitas, atau iman yang lebih kuat dari sebelumnya.

Baca Juga: 5 Alasan Terjebak Trauma Tidak Akan Membuat Kamu Maju

3. PTG tidak meniadakan PTSD

5 Fakta Post Traumatic Growth, Perubahan Positif setelah Traumailustrasi teman (pexels.com/Polina Tankilevitch)

PTG tidak berarti bahwa individu tidak mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) atau dampak negatif lainnya dari trauma. Sebaliknya, PTG dan PTSD dapat berdampingan dan bahkan saling mempengaruhi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semakin parah gejala PTSD, semakin besar kemungkinan individu mengalami PTG. Ini mungkin karena individu yang mengalami PTSD lebih cenderung mencari makna, dukungan, dan strategi pen coping yang dapat memfasilitasi PTG.

4. PTG membutuhkan tantangan dan rekonstruksi asumsi dasar

5 Fakta Post Traumatic Growth, Perubahan Positif setelah Traumailustrasi cemas (pexels.com/energepic.com)

Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi PTG adalah asumsi dasar yang dimiliki individu tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia. Trauma dapat mengguncang atau menghancurkan asumsi ini, menyebabkan krisis eksistensial atau kognitif.

Untuk mencapai PTG, individu harus mampu menantang dan merekonstruksi asumsi mereka dengan cara yang lebih adaptif dan realistis yang mencerminkan pengalaman mereka. Proses ini dapat melibatkan introspeksi, refleksi, ekspresi, dan dialog dengan orang lain.

5. PTG dapat dipromosikan dengan berbagai cara

5 Fakta Post Traumatic Growth, Perubahan Positif setelah Traumailustrasi media sosial (pexels.com/Brett Sayles)

Meskipun PTG tidak dapat dipaksakan atau dijamin, ada beberapa cara yang dapat membantu individu untuk mencapainya. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Menerima dan mengakui emosi negatif yang timbul akibat trauma, tanpa menghindari atau menekannya.
  2. Mencari dukungan sosial dari orang-orang yang dapat mendengarkan, mengerti, dan memberi semangat.
  3. Menulis tentang pengalaman dan perasaan terkait trauma, baik secara pribadi atau secara publik.
  4. Membuat narasi koheren dan bermakna tentang trauma dan dampaknya terhadap hidup.
  5. Mengembangkan sifat-sifat seperti optimisme, harapan, ketahanan, dan keberanian.
  6. Menjaga kesehatan fisik dan mental dengan berolahraga, tidur cukup, dan makan sehat.
  7. Mencari bantuan profesional jika trauma atau gejala PTSD mengganggu fungsi sehari-hari.

Meskipun tidak semua orang mengalami PTG dan tidak semua trauma menghasilkan PTG, ada hal-hal yang dapat kita lakukan untuk memperbesar peluangnya. Dengan menerima emosi negatif, mencari dukungan sosial, menulis tentang trauma, membuat narasi bermakna, mengembangkan sifat positif, menjaga kesehatan, dan mencari bantuan profesional jika perlu, kita dapat menemukan hikmah dan tujuan baru dalam hidup. Semoga bermanfaat!

 

Baca Juga: 6 Cara Terlepas dari Trauma Bonding, Saatnya Prioritaskan Diri Sendiri

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Menulis disaat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya