5 Sikap yang Bisa Membuat Kamu Dicap Gak Peka oleh Orang Lain
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Fox)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah kamu merasa bahwa orang lain tidak menyukai kamu karena kamu dianggap tidak peka? Atau pernahkah kamu merasa bersalah karena telah menyakiti perasaan orang lain tanpa sengaja? Jika ya, mungkin kamu perlu memperbaiki sikap kamu agar tidak terlihat tidak peka oleh orang lain.
Tidak peka adalah sikap yang tidak menghargai atau tidak memerhatikan orang lain. Sikap ini bisa merusak hubungan kamu dengan orang lain, baik di lingkungan sosial maupun profesional. Oleh karena itu, ada baiknya kamu menghindari hal-hal berikut ini jika tidak ingin dicap tidak peka oleh orang lain.
Baca Juga: 6 Alasan Seseorang Tidak Peka, Jangan Selalu Menyalahkan!
1. Mengabaikan bahasa tubuh orang lain
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Zen Chung)Saat berkomunikasi dengan orang lain, jangan hanya fokus pada apa yang kamu katakan, tapi juga pada apa yang mereka katakan. Dan bukan hanya kata-kata mereka, tapi juga bahasa tubuh mereka. Bahasa tubuh adalah cara komunikasi nonverbal yang bisa mengungkapkan perasaan, sikap, dan niat seseorang.
Bahasa tubuh bisa berupa ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tangan, postur tubuh, dan sebagainya. Dengan memerhatikan bahasa tubuh orang lain, kamu bisa mengetahui apakah mereka senang, tertarik, bosan, kesal, atau bingung dengan pembicaraan kamu.
Jika kamu mengabaikan bahasa tubuh orang lain, kamu bisa saja mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan situasi atau menyinggung perasaan mereka. Misalnya, kamu terus bercanda saat orang lain sedang serius, atau kamu mengkritik sesuatu yang ternyata disukai oleh orang lain. Orang lain bisa merasa tersinggung, marah, sedih, atau tidak nyaman dengan sikap kamu yang tidak peka. Maka dari itu, cobalah untuk lebih peka terhadap bahasa tubuh orang lain.
Jika kamu melihat tanda-tanda negatif dari bahasa tubuh mereka, seperti menghindari kontak mata, menyilangkan tangan, menggelengkan kepala, atau menunjukkan ekspresi tidak suka, segera ubah topik pembicaraan atau minta maaf jika kamu merasa telah salah berkata. Jangan abaikan tanda-tanda ini dan terus berbicara tanpa peduli dengan perasaan mereka.
2. Menaikkan suara atau memotong pembicaraan orang lain
ilustrasi pertemanan (pexels.com/ELEVATE)Salah satu hal yang paling menjengkelkan saat berkomunikasi dengan orang lain adalah ketika suara kamu dinaikkan atau pembicaraan kamu dipotong oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut tidak sopan dan tidak menghormati hak kamu untuk berbicara dan didengar.
Orang tersebut merasa bahwa pendapatnya lebih penting atau benar daripada pendapat kamu. Orang tersebut juga tidak sabar dan ingin segera menyampaikan apa yang ada di pikirannya tanpa memerhatikan apakah kamu sudah selesai berbicara atau belum.
Jika kamu melakukan hal ini kepada orang lain, maka jangan heran jika mereka merasa kesal atau tidak menghargai pendapat kamu. Kamu akan terlihat sebagai orang yang sombong, egois, atau kasar oleh orang lain. Maka dari itu, cobalah untuk lebih mengendalikan emosi dan impuls kamu saat berbicara dengan orang lain. Jangan terburu-buru untuk menyampaikan pendapat kamu sebelum orang lain selesai berbicara.
Dengarkan dengan baik apa yang mereka katakan dan tunjukkan minat dengan mengangguk-angguk atau memberikan tanggapan sesekali. Jika kamu ingin menyampaikan pendapat kamu, tunggu sampai giliran kamu datang dan minta izin untuk berbicara dengan sopan. Jangan menaikkan suara atau berteriak untuk menarik perhatian atau menunjukkan otoritas kamu. Gunakan nada suara yang santun dan ramah.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Bullying yang Bisa Terjadi di Kantor, Berlatih Lebih Peka
3. Tidak terbuka dengan pendapat orang lain
ilustrasi diskusi (unsplash.com/Sebastian Herrmann)Editor’s picks
Dunia ini penuh dengan keragaman dan perbedaan. Setiap orang memiliki pandangan, keyakinan, dan nilai yang berbeda-beda. Tidak ada pendapat yang mutlak benar atau salah. Semua pendapat memiliki alasan dan dasar yang bisa dipertimbangkan.
Jika kamu tidak terbuka dengan pendapat orang lain, kamu akan terlihat sebagai orang yang dogmatis, intoleran, atau fanatik. Kamu akan bersikap seolah-olah pendapat kamu adalah satu-satunya yang benar dan tidak mau mendengar atau mempertimbangkan pendapat orang lain. Kamu juga akan meremehkan, mengkritik, atau menyerang pendapat orang lain tanpa alasan yang jelas.
Jika kamu melakukan hal ini kepada orang lain, maka jangan heran jika mereka merasa tidak dihargai atau tidak dianggap oleh kamu. Kamu akan terlihat sebagai orang yang tidak peka terhadap keragaman dan perbedaan di antara manusia. Maka dari itu, cobalah untuk lebih bersikap terbuka dan toleran terhadap pendapat orang lain.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki hak untuk memiliki pendapat mereka sendiri dan tidak ada pendapat yang mutlak benar atau salah. Jika kamu tidak setuju dengan pendapat orang lain, jangan langsung menolak atau mengejeknya. Cobalah untuk memahami alasan di balik pendapat mereka dan berikan argumen yang rasional berdasarkan fakta untuk menyampaikan pendapat kamu. Hormati perbedaan pendapat dan jangan memaksakan pendapat kamu kepada orang lain.
4. Menjadi defensif atau menyalahkan orang lain
ilustrasi argumen (pexels.com/Liza Summer)Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan atau salah paham dalam hidupnya. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapi kesalahan atau salah paham tersebut. Apakah kita mau mengakui kesalahan kita dan meminta maaf? Atau kita malah menjadi defensif atau menyalahkan orang lain? Jika kamu memilih opsi kedua, maka kamu adalah orang yang tidak peka.
Orang yang tidak peka tidak mau mengakui kesalahan mereka atau meminta maaf jika mereka telah melakukan sesuatu yang salah. Mereka juga cenderung mencari-cari alasan untuk membela diri atau menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka. Mereka tidak mau belajar dari kesalahan mereka atau memperbaiki diri mereka.
Jika kamu melakukan hal ini kepada orang lain, maka jangan heran jika mereka merasa tidak dihormati atau tidak dipercaya oleh kamu. Kamu akan terlihat sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak jujur. Maka dari itu, cobalah untuk lebih bersikap jujur dan rendah hati terhadap diri sendiri dan orang lain.
Jika kamu telah melakukan kesalahan, akui kesalahan kamu dan minta maaf dengan tulus kepada orang yang terlibat atau terdampak. Jangan mencari-cari alasan atau menyalahkan faktor-faktor eksternal yang tidak relevan. Pelajari dari kesalahan kamu dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Jika kamu mendapatkan kritik atau saran dari orang lain, terima dengan lapang dada dan jadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas diri kamu.
5. Lupa dengan nama atau detail penting tentang orang lain
ilustrasi berbincang (unsplash.com/Bewakoof.com Official)Nama adalah salah satu hal yang paling penting bagi setiap orang. Nama adalah identitas seseorang yang membedakannya dari orang lain. Nama juga bisa mencerminkan asal usul, latar belakang, atau makna tertentu bagi seseorang.
Oleh karena itu, mengingat nama seseorang adalah salah satu cara untuk menghargai dan mengenalnya lebih dekat. Selain nama, ada juga detail-detail penting tentang seseorang yang bisa menunjukkan kepedulian kita terhadapnya, seperti pekerjaan, hobi, keluarga, cita-cita, dan sebagainya.
Jika kamu lupa dengan nama atau detail penting tentang orang lain, kamu bisa saja membuat mereka merasa tidak dihargai, diabaikan, atau dilupakan oleh kamu. Mereka bisa merasa bahwa kamu tidak peduli dengan mereka atau tidak tertarik dengan apa yang mereka lakukan atau impikan. Maka dari itu, cobalah untuk lebih peka terhadap nama atau detail penting tentang orang lain.
Jika kamu bertemu atau berinteraksi dengan seseorang, usahakan untuk menghafal nama atau detail penting tentang mereka. Ulangi nama mereka beberapa kali saat berbicara dengan mereka atau tulis di catatan jika perlu. Tanyakan tentang hal-hal yang penting bagi mereka, seperti pekerjaan, hobi, keluarga, atau cita-cita. Tunjukkan rasa peduli dengan mengirim pesan, memberikan ucapan selamat, atau memberikan bantuan jika mereka sedang mengalami sesuatu.
Dengan menghindari hal-hal tersebut, kamu bisa menjadi lebih peka terhadap perasaan, pendapat, dan kebutuhan orang lain. Kamu juga bisa menjalin kehidupan sosial dan dunia profesional yang lebih harmonis dan saling menghormati.
Baca Juga: 10 Aturan Tak Tertulis dalam Hubungan Sosial, Harus Peka
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
