4 Cerita di Balik Kesuksesan Avila Bahar Ini Bisa Jadi Pelajaran Hidup

Pembalap muda yang menyabet gelar ITCR Rising Star 2019

Avila Bahar, pembalap muda yang beberapa waktu lalu menjuarai ITCR Rising Star 2019, sempat hadir dalam acara Indonesia Millennial Summit 2020 by IDN Media, di stage Talent Trifecta (18/1).

Dalam diskusi panel tersebut, anak dari keluarga bergelar Bahar Racing Family ini, menjelaskan kisahnya sebagai pembalap. Dengan segudang prestasi yang ia miliki, berikut ini cerita menarik di balik kesuksesannya sebagai pembalap muda.

1. Belajar dari kesalahan orangtua dan kakak yang sudah terjun ke dunia balap terlebih dahulu

4 Cerita di Balik Kesuksesan Avila Bahar Ini Bisa Jadi Pelajaran HidupAvila Bahar dalam IMS 2020. 18 Januari 2020. IDN Times/Fiqih Damarjati

Terlahir sebagai generasi ketiga dari keluarga yang dijuluki Bahar Racing Family, tidak membuat Avila Bahar merasa tertekan. Bahkan, dirinya justru menganggap hal tersebut sebagai motivasi untuk mempertahankan gelar yang sudah diraih oleh keluarganya.

Dengan pengalaman yang dibagikan oleh papa dan kakaknya, Avila mengatakan jika dia harus bisa menjadi pembalap yang lebih baik dengan belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, yang pernah dilakukan oleh kedua sosok inspirasinya tersebut.

"Karena papa dan kakak sudah duluan terjun di dunia balap, jadi mereka pasti pernah melakukan kesalahan, dan mustinya aku udah belajar dari kesalahan itu. Jadi, aku gak perlu melakukan kesalahan itu lagi dan jadi sosok yang lebih baik," ungkap Avila.

2. Menjadi atlet balap karena inisiatif sendiri, bukan karena disuruh orangtua

4 Cerita di Balik Kesuksesan Avila Bahar Ini Bisa Jadi Pelajaran Hidupinstagram.com/avilabahar

Berkat pengalamannya menyaksikan aksi balap sang ayah, Avila yang sempat berkeinginan menjadi pemain sepak bola ini tiba-tiba memiliki inisiatif untuk mengikuti jejak orangtuanya tersebut. 

"Waktu itu aku justru inginnya jadi pemain bola. Tapi baru sekitar umur 12 tahun, melihat papa balapan, akhirnya aku inisiatif ingin ikut balap juga. Maksudnya, kalau papa dan kakak aja balap, kenapa aku gak," kata pemuda berusia 18 tahun ini.

dm-player

Baca Juga: Indonesia Patut Bangga Punya Sosok Pembalap Muda seperti Avila Bahar 

3. Meski sudah menjadi atlet, bagi Avila pendidikan formal tetaplah penting

4 Cerita di Balik Kesuksesan Avila Bahar Ini Bisa Jadi Pelajaran Hidupinstagram.com/avilabahar

Menjadi seorang atlet balap sejak kecil bukan halangan bagi Avila untuk tetap melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ini karena menurutnya. pendidikan masih sangat penting meskipun seseorang itu sudah menjadi atlet.

"Saya merasa, pendidikan itu tetap penting sebagai atlet. Sekolah pasti dan bersosialisasi dengan teman juga hal yang wajib," ucap pemenang ITCR Rising Star 2019 tersebut.

4. Usai menjadi pembalap, kelak Avila berkeinginan untuk tetap bekerja di industri otomotif

4 Cerita di Balik Kesuksesan Avila Bahar Ini Bisa Jadi Pelajaran HidupAvila Bahar dan atlet lainnya dalam IMS 2020. 18 Januari 2020.IDN Times/Fiqih Damarjati

Untuk dapat tetap berjuang di medan balap, seorang atlet pasti memiliki standar umur tertentu. Oleh karena itu, usai pensiun dari dunia balap, Avila mengatakan jika dirinya berkeinginan untuk dapat tetap bekerja di industri otomotif.

"Dunia balap adalah olahraga sekaligus industri. Jadi, setelah balap, ke depannya aku tetap ingin bekerja di dunia otomotif, seperti manajer tim, promotor, dan sebagainya," ujar Avila.

Itulah cerita menarik yang berada di balik kesuksesan seorang Avila Bahar, pembalap muda yang sukses meraih gelar ITCR Rising Star pada 2019 lalu.

Dalam akhir diskusi panel tersebut, Avila berpesan untuk berani melangkah, konsisten, dan disiplin dalam menjalankan hal yang kamu anggap passion.

Baca Juga: Cerita RCT Khan, Dapat Rp600 Juta dari Siaran Bigo 12 Jam Perhari 

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya