7 Alasan Bergosip Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritis

Kamu lebih mempercayai opini daripada fakta

Dengan kemampuan berpikir kritis, seseorang bisa lebih jeli dalam mengambil keputusan. Saat menganalisis informasi tidak setengah-setengah, tapi mampu berpikir logis dan realistis. Namun, kemampuan berpikir kritis juga bisa mengalami penurunan akibat sikap kurang baik.

Termasuk di antaranya kebiasaan bergosip. Kamu duduk bersama dengan beberapa orang untuk membicarakan keburukan yang lain. Kebiasaan bergosip bahkan sudah dianggap wajar. Tapi di sisi lain, juga bisa menurunkan kemampuan berpikir kritis. Sudahkah kamu mengetahui alasannya?

1. Tidak mampu mengendalikan diri dari provokasi

7 Alasan Bergosip Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritisilustrasi bergosip (pexels.com/Felicity Tai)

Bergosip menjadi kebiasaan buruk yang dianggap wajar. Saat berkumpul bersama, tidak sadar membicarakan aib dan keburukan orang lain. Seolah merasa kehidupan sendiri sudah paling sempurna, sedangkan orang lain masih banyak cacat dan kekurangannya.

Kebiasaan bergosip memang seru. Tapi di balik itu bisa menurunkan kemampuan berpikir kritis. Mereka yang gemar bergosip tidak mampu mengendalikan diri dari provokasi. Mereka gampang terpancing oleh konflik dan perpecahan.

2. Lebih mempercayai opini daripada fakta

7 Alasan Bergosip Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritisilustrasi bergosip (pexels.com/RDNE Stock Project)

Bergosip memang menjadi salah satu kebiasaan buruk. Tapi entah mengapa banyak orang justru larut di dalamnya. Sehari tidak membicarakan keburukan orang lain terasa kurang sempurna. Tapi mengetahui sisi buruk ini, yakin kamu masih mau bergosip?

Tanpa disadari kemampuan berpikir kritis turut mengalami penurunan. Orang-orang tersebut lebih mempercayai opini daripada fakta. Pendapat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dianggap sebagai kebenaran. Sedangkan sisi kebenaran yang sesungguhnya justru diabaikan.

3. Tidak mampu mengendalikan emosi dan rasa ingin tahu

7 Alasan Bergosip Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritisilustrasi bergosip (pexels.com/Nicole Michalou)

Manusia bijaksana selalu mampu mengendalikan emosi dan rasa ingin tahu. Ia paham cara menempatkan keduanya di waktu yang tepat. Sekaligus tidak membiarkan emosi dan rasa ingin tahu mengganggu kehidupan orang lain.

Tapi bagaimana dengan orang-orang yang gemar bergosip? Mereka tidak mampu berpikir kritis karena gagal mengendalikan emosi dan sifat kepo. Ia selalu menuruti keduanya hanya untuk memenuhi kepuasan sesaat.

4. Bertindak hanya menuruti ego sesaat

7 Alasan Bergosip Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritisilustrasi bergosip (pexels.com/SHVETS Production)
dm-player

Menuruti ego tidak selalu membawa kebaikan. Salah bersikap justru kamu yang terjerumus. Termasuk bisa menghancurkan wibawa dan karakter baik dalam diri. Oleh sebab itu, jangan asal bertindak hanya karena menuruti itu sesaat.

Menjadi hal buruk saat kamu memiliki kegemaran bergosip. Dalam bertindak tidak benar-benar mengandalkan kemampuan berpikir kritis. Ego dan kesenangan sesaat dijadikan landasan utama. Kamu tidak memiliki pertimbangan matang mengenai risiko yang mungkin terjadi.

5. Mudah terpengaruh orang lain

7 Alasan Bergosip Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritisilustrasi bergosip (pexels.com/SHVETS Production)

Pengaruh dari orang lain tidak selalu baik. Oleh karena itu, harus disaring dengan cermat. Mudah terpengaruh orang lain bisa menempatkan diri dalam berbagai masalah. Akibatnya, hidup yang sudah tertata mengalami kekacauan.

Ternyata ini memiliki keterkaitan dengan kegemaran bergosip. Akibat Mudah terpengaruh orang lain, kamu jadi tidak memiliki kemampuan berpikir kritis. Dalam mengambil keputusan hanya mengandalkan informasi sesaat. Padahal yang dilontarkan orang lain belum tentu bisa dijamin kebenarannya.

Baca Juga: 5 Strategi Efektif untuk Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis 

6. Cenderung memikirkan kesenangan sesaat

7 Alasan Bergosip Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritisilustrasi bergosip (pexels.com/Nicole Michalou)

Apa yang membuatmu senang dengan kebiasaan bergosip? Apakah merasa seru saat membicarakan aib dan keburukan orang lain? Pastinya menjadi pertanyaan yang harus direnungkan. Jangan hanya menjadi orang yang memikirkan kesenangan sesaat.

Kamu perlu tahu jika bergosip bisa menurunkan kemampuan berpikir kritis. Seseorang dengan kebiasaan buruk ini hanya memikirkan kesenangan jangka pendek. Ia tidak memiliki pertimbangan lebih lanjut mengenai waktu yang terbuang. Tanpa disadari, kesenangan sesaat bisa menimbulkan penyesalan.

7. Tidak mampu menggunakan waktu untuk hal yang produktif

7 Alasan Bergosip Bisa Menurunkan Kemampuan Berpikir Kritisilustrasi bergosip (pexels.com/Julia Larson)

Manusia dengan kemampuan berpikir kritis tidak bertindak secara gegabah. Mereka selalu memikirkan baik buruknya terhadap kehidupan. Jangan sampai menggunakan waktu untuk aktivitas tidak bermanfaat.

Sadarkah kamu mengapa bergosip bisa menurunkan kemampuan berpikir kritis? Karena mereka tidak mampu menggunakan waktu untuk hal yang produktif. Alih-alih digunakan untuk mengasah keterampilan, setiap detiknya hanya untuk mencari keburukan sesama.

Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis mampu mencari solusi atas suatu masalah. Tapi kemampuan ini juga bisa mengalami penurunan saat dirimu gemar bergosip. Tanpa disadari, kamu tumbuh menjadi orang yang tidak bisa mengendalikan diri dari provokasi. Dalam bertindak hanya menuruti ego dan kesenangan sesaat. Setelah membaca tulisan di atas, sampai kapan kamu mau mempertahankan kebiasaan bergosip?

Baca Juga: 5 Alasan Berpikir Kritis Bisa Meningkatkan Profesionalitas

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya