3 Alasan Buka Bersama Bukan Ajang Pamer Kemewahan, Harus Sadar!

Kemewahan bukan jaminan bahagia

Buka bersama atau bukber, apakah kamu sudah memiliki agenda wajib tersebut bersama orang-orang terdekat? Contohnya, buka bersama keluarga, teman, atau rekan kerja.

Seharusnya, momentum buka bersama menjadi ajang mempererat silaturahmi dan persaudaraan. Namun, di era sekarang ini, ajang buka bersama justru berubah menjadi momentum pamer kemewahan.

Mirisnya, kebiasaan satu ini justru tidak dipermasalahkan, bahkan dianggap sebagai budaya yang sudah mendarah daging. Tanpa disadari, kebiasaan pamer kemewahan selama buka bersama bisa membawa pengaruh negatif.

Tentu kamu harus mempertimbangkan beberapa alasan dengan logis. Setelah mengetahui alasan berikut, kamu masih berminat pamer kemewahan saat acara buka bersama?

Baca Juga: 5 Cara Bikin Bukber di Rumah Hemat Bujet, Tetap Seru!

1. Kemewahan tidak menjamin kebahagiaan

3 Alasan Buka Bersama Bukan Ajang Pamer Kemewahan, Harus Sadar!ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Buka bersama identik dengan kebiasaan pamer kemewahan. Seseorang berlomba menunjukkan eksistensi dirinya sebagai sosok manusia paling sukses. Gaya hidup mewah seolah menjadi tolak ukur dari keberhasilan. Sementara mereka yang tidak bisa mengikuti standar mewah tersebut, akan dianggap sebagai sosok manusia rendahan. Pastinya, perilaku demikian ini tidak bisa dianggap benar.

Kita tidak boleh menjadikan buka bersama sebagai ajang pamer kemewahan. Perlu diketahui, hidup mewah tidak menjamin kebahagiaan. Sudah berapa banyak orang hidup dengan bergelimang harta tapi tetap merasa kurang. Daripada tampil dalam balutan kemewahan hanya untuk meraih validasi, lebih baik menampilkan kesederhanaan. Dengan sikap bersahaja kamu justru memperoleh kenyamanan hidup.

2. Bisa memudarkan solidaritas

3 Alasan Buka Bersama Bukan Ajang Pamer Kemewahan, Harus Sadar!ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/RODNAE Productions)

Di bulan Ramadan, acara buka bersama menjadi tradisi. Baik buka bersama keluarga besar, teman-teman terdekat, maupun buka bersama rekan kerja. Ada satu fenomena yang bisa dicermati dalam acara tersebut. Beberapa orang bersaing menampilkan kemewahan hanya untuk memperoleh validasi sesaat. Padahal, acara buka bersama tidak seharusnya menjadi ajang pamer kemewahan.

Meskipun terlihat kecil dan sederhana, tapi perilaku demikian bisa memudarkan solidaritas. Buka bersama yang seharusnya menjadi ajang menjalin silaturahmi justru berakhir konflik dan perselisihan. Mereka yang tidak mampu mengikuti standar kemewahan merasa tidak percaya diri. Bahkan kapok hadir di acara buka bersama tahun selanjutnya.

3. Melupakan aspek spiritualitas

3 Alasan Buka Bersama Bukan Ajang Pamer Kemewahan, Harus Sadar!ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/RODNAE Productions)

Sampai kapan kamu menjadikan buka bersama sebagai ajang pamer kemewahan? Apalagi dengan tindakan mengucilkan mereka yang dianggap tidak mampu. Mirisnya, sikap demikian dianggap sebagai kebiasaan yang sudah mengakar kuat.

Jika mau berpikir dengan lebih bijaksana, kamu akan paham jika buka bersama tidak bisa dijadikan sebagai ajang pamer kemewahan. Tentunya disertai beberapa alasan logis.

Hal ini menyangkut aspek spiritualitas. Hidup dalam kemewahan bisa memudarkan nilai-nilai dan tatanan dalam agama. Sebab, buka bersama bukan tentang acara makan dan minum. Justru ini menjadi ajang menerapkan beberapa ajaran dalam agama ke dalam kehidupan nyata. Contohnya, mengenai sikap empati dan kepedulian sekaligus menghargai antar sesama.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan acara buka bersama. Tentu ini bisa menambah euforia dalam menyambut bulan Ramadan. Meskipun begitu, bukan berarti menjadikan acara buka bersama sebagai ajang pamer kemewahan. Sebab, kehidupan berfoya-foya yang kita agungkan belum tentu menjanjikan kebahagiaan. Apalagi kenyamanan dalam jangka panjang. Sebaliknya, seseorang justru terjebak dalam validasi sesaat dan melupakan solidaritas. Tidak jarang mengabaikan nilai dan tatanan yang sudah diajarkan oleh agama.

Baca Juga: 5 Pertimbangan sebelum Ajak Teman Lama Bukber, Cek Jadwal!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya