5 Alasan Gal Perlu Ciut Mental Saat Diumpat Orang Lain

Satu umpatan bukan berarti kamu buruk sepenuhnya

Orang-orang di sekitar kamu gak selalu bersikap benar. Baik dari segi kata maupun perbuatan. Ketika ada yang tidak sesuai, terkadang mereka mengatakan umpatan. Tentu saja disampaikan dengan kata-kata yang menyakiti hati. Seringnya, seseorang merasa gak percaya diri setelah menerima umpatan.

Tapi apakah kamu harus bersikap seperti itu? Hanya karena sebuah umpatan dari orang yang gak bertanggung jawab langsung memutuskan menyerah. Padahal, kesempatan terbentang luas jika kamu masih mau berusaha. Mari renungkan lima alasan kamu gak perlu ciut mental saat diumpat orang lain. Tetap santai saja!

Baca Juga: 6 Alasan Kuat untuk Cinta Diri Sendiri Sebelum Mencintai Orang Lain

1. Kamu masih memiliki kesempatan untuk berbenah

5 Alasan Gal Perlu Ciut Mental Saat Diumpat Orang Lainilustrasi perempuan karier (pexels.com/Gustavo Fring)

Umpatan orang lain tentu terdengar menyakitkan. Contohnya, kamu diumpat sebagai sosok yang tidak becus. Maupun umpatan yang menyoroti suatu kekurangan. Bagi mereka yang tidak kuat mental, setelah diumpat orang lain pasti menyerah. Padahal, kamu gak perlu bersikap demikian hanya karena umpatan.

Sebab setiap orang memiliki kesempatan untuk berbenah. Kalau saat ini masih memiliki kekurangan, setidaknya juga masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Perkataan kurang menyenangkan sudah seharusnya dijadikan motivasi. Tunjukkan jika umpatan yang sudah dilontarkan tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

2. Satu umpatan bukan berarti kamu buruk sepenuhnya

5 Alasan Gal Perlu Ciut Mental Saat Diumpat Orang Lainilustrasi menerima umpatan (pexels.com/Yan Krukau)

Menyakitkan memang saat kamu diumpat oleh orang lain. Karena satu kalimat menyakitkan bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri. Kamu yang tadinya gak sungkan mengemukakan ide-ide cemerlang, sekarang jadi ragu. Sebelum kondisi ini semakin berlanjut, mari cermati alasan tidak perlu ciut mental saat diumpat orang lain.

Satu umpatan bukan berarti kamu buruk sepenuhnya. Di sisi kekurangan yang dijadikan bahan umpatan, kamu tetap memiliki kelebihan yang lain. Satu-satunya yang perlu kamu lakukan bangkit dan segera memperbaiki diri. Kamu berhak mematahkan umpatan tersebut dengan segudang prestasi.

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Menolak Mengajari Orang Lain, Bukan Pelit Ilmu!

3. Belum tentu umpatan orang lain bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya

dm-player
5 Alasan Gal Perlu Ciut Mental Saat Diumpat Orang Lainilustrasi menerima umpatan (pexels.com/RDNE Stock Project)

Seseorang yang memiliki karakter buruk kurang bisa menyaring pembicaraannya. Dengan mudahnya mereka melontarkan sederet kalimat yang menyakiti hati orang lain, termasuk mengumpat secara terang-terangan. Di sinilah kamu tidak perlu ciut mental saat diumpat oleh orang lain. Tentu ada alasan logis menyertai.

Sebab umpatan orang lain belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa jadi mereka melakukan hal tersebut karena permasalahan pribadi. Kalimat menyakitkan dilontarkan berdasarkan penilaian subjektif. Di kondisi yang sebenarnya, kamu tidak seburuk umpatan yang mereka lontarkan.

4. Daripada memikirkan umpatan, lebih baik fokus pada hal positif

5 Alasan Gal Perlu Ciut Mental Saat Diumpat Orang Lainilustrasi berpikir positif (pexels.com/Michael Burrows)

Satu kalimat umpatan dari orang tidak bertanggung jawab bisa meruntuhkan semangat. Seseorang jadi minder ketika hendak berkreativitas. Inilah yang disebut dengan ciut mental. Kamu tidak perlu menanggapi umpatan dengan cara seperti ini, karena bisa merugikan diri sendiri.

Cobalah untuk berpikir dengan lebih bijaksana. Daripada memikirkan umpatan, bukankah lebih baik fokus pada hal positif? Akan sangat sia-sia jika waktu digunakan untuk larut dalam keterpurukan. Sedangkan kamu memiliki segudang potensi diri yang harus diasah sehingga bisa menghasilkan prestasi.

5. Kamu tidak harus terpuruk hanya karena orang toksik

5 Alasan Gal Perlu Ciut Mental Saat Diumpat Orang Lainilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Liza Summer)

Karakter orang toksik bisa ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar. Kamu bisa mengamati ciri utamanya dari gaya bicara. Mereka melontarkan kalimat menyakitkan dengan mudahnya. Seseorang tidak memikirkan perasaan orang lain seandainya terluka.

Memilih ciut mental hanya karena menghadapi umpatan tentu keputusan yang salah. Kamu tidak harus terpuruk hanya karena orang toksik. Sebaliknya, umpatan dijadikan ajang pembuktian diri jika kamu bisa melakukan yang terbaik. Menuruti sakit hati hanya karena kalimat orang toksik justru menurunkan kualitas diri.

Untuk apa kamu merasa ciut mental hanya karena diumpat orang lain? Padahal perkataan mereka tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Ketika kamu mendapat umpatan, pertimbangkan lima alasan di atas. Kemudian renungkan kembali dengan kondisi yang saat ini kamu rasakan. Apakah dengan ciut mental dan menyerah memperbaiki situasi?

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Menjatuhkan Orang Lain, Ada Niat Jahat?

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya