7 Alasan Korban Bullying Tidak Berani Bersuara, Takut Diabaikan?

Sudah tidak percaya dengan lingkungan sosial

Tentu kamu sudah tidak asing dengan fenomena bullying yang menjadi perbincangan hangat. Penindasan terhadap mereka yang lebih lemah dianggap sebagai hal wajar.

Namun, dari fenomena bullying, ada satu yang menarik untuk dicermati. Mereka yang berposisi sebagai korban bullying biasanya tidak berani bersuara. Bahkan memilih pasrah dengan perundungan yang dialami. Tentu menimbulkan keheranan, mengapa mereka sampai tidak berani bersuara? Barangkali tujuh hal ini menjadi penyebabnya.

1. Perasaan rendah diri

7 Alasan Korban Bullying Tidak Berani Bersuara, Takut Diabaikan?ilustrasi bullying (pexels.com/Yan Krukau)

Di era sekarang ini tindakan bullying sering dianggap sebagai kebiasaan yang wajar. Tentu dengan alasan tindakan tersebut hanya sebatas bercanda. Padahal, pelaku bullying sudah menghancurkan mental maupun fisik seseorang.

Ternyata ada beberapa sebab yang membuat korban bullying tidak berani bersuara. Mereka merasa malu dan rendah diri atas kondisi yang dialami. Perspektif tersebut membuat korban bullying merasa tidak pantas dihargai maupun mendapatkan pembelaan.

2. Lingkungan sekitar cenderung mengabaikan

7 Alasan Korban Bullying Tidak Berani Bersuara, Takut Diabaikan?ilustrasi bullying (pexels.com/Cottonbro studio)

Apapun alasannya, perilaku bullying tidak bisa dibenarkan. Perundungan bisa membawa dampak negatif dalam jangka panjang. Sekaligus menimbulkan kekacauan di lingkungan sosial. Namun yang terjadi, korban bullying justru tidak berani bersuara.

Terdapat beberapa sebab yang menyertai. Salah satunya lingkungan sekitar yang cenderung mengabaikan. Tidak ada empati dan kepedulian yang ditunjukkan kepada korban perundungan. Ketika korban bullying angkat suara, justru dituduh mencari perhatian.

3. Justru dijadikan sebagai pihak yang salah

7 Alasan Korban Bullying Tidak Berani Bersuara, Takut Diabaikan?ilustrasi bullying (pexels.com/Yan Krukau)

Banyak kerugian yang dialami oleh korban bullying. Baik perundungan berupa fisik maupun verbal. Kenangan buruk ini akan berubah menjadi trauma dalam jangka panjang. Namun demikian, korban bullying justru memilih diam tanpa angkat bicara.

Apa yang membuat korban bullying tidak berani bersuara? Salah satunya diakibatkan oleh prasangka negatif. Ia takut dijadikan sebagai pihak yang salah atas situasi tersebut. Bagi korban bullying, lebih baik diam daripada memperumit keadaan.

Baca Juga: 5 Cara Memulai Self Motivation, Biar Gak Bingung Cari Motivasi  

4. Didominasi oleh perasaan takut

7 Alasan Korban Bullying Tidak Berani Bersuara, Takut Diabaikan?ilustrasi bullying (pexels.com/Yan Krukau)

Terkadang kita heran dengan seseorang yang menjadi korban bullying tanpa berani melawan. Bahkan tidak pernah menceritakan apa yang sedang dihadapi kepada lingkungan sekitar. Padahal, korban bullying sudah jelas menderita dari segi fisik maupun mental.

Salah satu yang menjadi alasan adalah didominasi oleh perasaan takut serta ragu. Ia tidak yakin dengan keberanian yang akan diambil untuk menghadapi perundungan. Termasuk sikap pesimis jika dirinya akan diterima dan didengarkan oleh lingkungan sekitar.

5. Perasaan terisolasi dari lingkungan sekitar

7 Alasan Korban Bullying Tidak Berani Bersuara, Takut Diabaikan?ilustrasi bullying (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tidak semua orang diciptakan dengan keberanian menghadapi penindasan. Beberapa diantaranya memiliki sikap dan rasa percaya diri yang lemah. Meskipun menghadapi perundungan jangan level yang cukup parah, namun tetap memilih diam tanpa mampu melawan.

Tentu ada beberapa sebab mengapa korban bullying tidak berani bersuara. Mereka ini didominasi oleh perasaan terisolasi dari lingkungan sekitar. Ia merasa terkucil dan tidak berhak memperoleh dukungan dari masyarakat.

6. Sikap tidak percaya terhadap lingkungan masyarakat

7 Alasan Korban Bullying Tidak Berani Bersuara, Takut Diabaikan?ilustrasi bullying (pexels.com/Keira Burton)

Lingkungan masyarakat sudah seharusnya menjadi support system atas kekacauan yang terjadi. Tidak terkecuali saat menghadapi fenomena bullying. Karena dukungan kecil sangat berarti bagi mereka yang terjebak dalam situasi tersebut.

Secara tidak langsung ini menjadi alasan mengapa korban bullying tidak berani bersuara. Salah satunya didominasi oleh perasaan tidak percaya dengan lingkungan masyarakat. Ia pesimis orang-orang akan memberikan dukungan penuh mengenai fenomena yang sedang dihadapi.

7. Memperoleh ancaman dari pihak yang menindas

7 Alasan Korban Bullying Tidak Berani Bersuara, Takut Diabaikan?ilustrasi bullying (pexels.com/Yan Krukau)

Penindasan kepada mereka yang lebih lemah kerap dianggap sebagai perilaku biasa. Bahkan fenomena bullying sudah menjamur di mana-mana. Terutama di kalangan generasi muda yang masih krisis identitas. Ternyata ada yang mengherankan dalam situasi seperti ini. Korban bullying justru lebih memilih diam atas apa yang dihadapi.

Tentu kamu harus mengetahui sebab korban bullying memilih tidak berani bersuara. Barangkali mereka sudah menerima ancaman dari pihak yang menindas. Korban bullying mungkin merasa dengan melaporkan apa yang terjadi justru membuat dirinya terjebak dalam situasi terburuk.

Terkadang kita heran dengan korban bullying yang betah memendam pahitnya penindasan. Bahkan tidak berani sekadar bersuara untuk memberikan perlawanan. Sudah tentu ini menimbulkan keheranan tersendiri. Dengan mengetahui tujuh sebab di atas, lingkungan sekitar diharapkan lebih peka dan berempati terhadap korban bullying.

Baca Juga: 5 Cara Mempertahankan Produktivitas di Tengah Konflik Hubungan Asmara

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya